di batas senja surya berada...
dalam penantian panjang penuh asa
senja memberi makna
hadirnya surya adalah anugerah Sang Maha
sabar dan iman menyatu atas cintaNya
Sang surya menemui senja dalam cita dan cinta
bukan sesaat mengantarkan pesona senja
bukan sekedar untuk kesenangan semu dan fana
tidak juga untuk pesta pora sementara
di batas senja surya berada...
ia membuka tabir ilahi
senja memberi arti
ada anugerah keberkahan yang abadi
naluri kebahagiaan yang kekal untuk mengabdi
Sang surya menemui senja dalam cita dan cinta
sebagai tanda pintu peradaban baru saja dibuka
sebagai tanda untuk menebar kasih sayang sesama
demi keridhoan ilahi esok hari dan selamanya
23-9-13
23:23
Long life learning, karena setiap warna dalam hidup ada hikmah yang harus terus dipelajari menuju kebijaksanaan diri. Enjoy the life~
Showing posts with label love. Show all posts
Showing posts with label love. Show all posts
Saturday, 28 September 2013
Monday, 26 August 2013
kelip pelangi
"aku tidak bisa mencintaimu dengan sederhana. Aku mencintaimu dengan semua kerumitan itu, pelik yang berkelip pelangi dari tiap rongga..." (HTR)
Friday, 5 July 2013
Bagaimana Allah mencintai Hamba-Nya
Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari )
Allah SWT berfirman, “Tidak seorangpun hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang paling aku cintai, melainkan dengan apa yang telah aku wajibkan kepadanya. Hambaku adalah orang yang selalu mengerjakan ibadah-ibadah nawafil (amalan-amalan sunnah) sehingga aku mencintainya. Ketika aku telah mencintainya, maka akulah yang akan menjadi telinga yang dia gunakan untuk mendengar, mata yang dia gunakan untuk melihat, tangan yang dia gunakan untuk memukul, kaki yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, pasti aku berikan, dan jika dia butuh perlindungan-Ku, pasti aku lindungi.” (H.R. Bukhari)
"Katakanlah: "Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulluloh), niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Ali Imran: 31)
“Jika telah lewat tengah malam atau sepertiga malam yang akhir, Allah Yang Maha Mulia dan Agung turun kelangit yang paling rendah (langit dunia), lalu berkata: Adakah orang yang meminta kepada-Ku saat ini, pasti akan aku beri, adakah orang yang memohon ampun, pasti aku ampuni, adakah orang yang bertaubat, pasti aku berikan taubat-Ku, adakah orang yang memerlukan-Ku, pasti akan aku penuhi.” Dan itu terjadi setiap malam hingga terbit fajar”. (HR. Bukhari)
“Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang rajin beribadah, seorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, seorang laki-laki yang diajak oleh seorang perempuan terhormat dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada Allah, seorang yang menyembunyikan sedekahnya tidak ingin dilihat orang, dan seorang yang mengingat Allah dalam keheningan hingga menitikkan airmata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
“Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang rajin beribadah, seorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, seorang laki-laki yang diajak oleh seorang perempuan terhormat dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada Allah, seorang yang menyembunyikan sedekahnya tidak ingin dilihat orang, dan seorang yang mengingat Allah dalam keheningan hingga menitikkan airmata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
"Kecintaan-Ku untuk orang-orang yang
saling mencintai karena-Ku, Kecintaan-Ku untuk orang-orang yang saling
mengunjungi karena-Ku, Kecintaan-Ku untuk orang-orang yang saling
berkorban di jalan-Ku, Kecintaan-Ku diberikan untuk orang-orang yang
saling menyambung kekerabatan karena-Ku." (HR. Ahmad dan Ibnu
HIbban dalam al-Tanashuh. Syaikh Al-Albani menyahihkan hadits di atas
dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3019, 3020, 3021)
"Sesungguhnya besarnya pahala
sebanding dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai
suatu kaum pasti Dia menguji mereka. Maka siapa yang ridha (terhadapnya)
maka baginya keridhaan Allah, dan siapa yang marah (terhadapnya) maka
baginya kemurkaan Allah." (HR. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR. Ad-Dailami)
Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yg selalu taqwa, selalu merasa cukup, dan berusaha menyembunyikan amal." (HR.Muslim)
Pada suatu ketika seorang sahabat nabi berkata kepada sahabat lainnya, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Orang tersebut membalas dengan ungkapan, “Semoga Allah yang menjadikanmu, mencintaiku juga mencintaimu sebagaimana engkau mencintai aku.” (HR. Abu Dawud, shahih)
Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR. Ad-Dailami)
Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yg selalu taqwa, selalu merasa cukup, dan berusaha menyembunyikan amal." (HR.Muslim)
Pada suatu ketika seorang sahabat nabi berkata kepada sahabat lainnya, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Orang tersebut membalas dengan ungkapan, “Semoga Allah yang menjadikanmu, mencintaiku juga mencintaimu sebagaimana engkau mencintai aku.” (HR. Abu Dawud, shahih)
Saturday, 22 June 2013
parameter 'baik'
entahlah, sepertinya saya terbiasa untuk menyelesaikan apa-apa yang saya mulai. Jadi kalau yang saya rasakan itu belum selesai, maka saya akan merasakan sesuatu yang sangat mengganjal.. misalnya saja nyuci piring. sudah pernah saya post 2 tahun yang lalu disini. (what'sss?? 2 tahun yg lalu.. AllohuRabbi, waktu cepet amat berlalu ya..) Ok, lanjut..termasuk kalau saya termasuk memikirkan suatu hal. kadang lupa, tapi jika biasanya pikiran itu belum saya selesaikan maka jika ada sesuatu yang mengingatkan saya akan hal tersebut, saya akan ingat lagi dan biasanya itu menjadi tahapan dalam menyelesaikan. Biasanya saya tulis di buku agenda poin2nya, ya kalo sempet dan ga lupa ditulis ulang yang rapih di blog, atau dimanapun, walaupun seringnya lupa ditulis dan jadi bener2 lupa. heheehe..panjannnggg :)
termasuk pemikiran saya tentang ini, sudah saya posting sebelumnya 4 bulan yang lalu (disini) dimana saya ingat dosen saya pernah cerita ttg yg dikatakan JJ Rossesau bahwa peraturan perundang-undangan merupakan sesuatu yang sakral/maha, maka badan legislatif (the legislator) adalah mereka yang “maha” yang membuat dasar aturan/ hukum. Lantas, saya pun bertanya, "Kemudian apa parameter seorang bisa atau berhak menjadi pembuat undang-undang/aturan hukum?"Tak lama, dosen saya pun menjawab.. "Politik itu menjadi sesuatu yang rumit untuk dibicarakan secara sederhana..".ya, intinya dosen saya bingung jawabnya mungkin karena Indonesia unik dan ribet haha.
ada 2 artikel menarik yang saya tautkan dalam postingan saya diatas, intinya, bebrapa politikus menujukkan cara berpolitiknya yang cukup santun dan cukup berhasil karena dilatarbelakangi oleh keberhasilan keluarganya yang cukup harmonis dan romantis. sebut saja Wapres RI, pak BJ. Habibie-Ibu ainun, dan Gubernur Jabar dari PKS, Bpk ahmad heryawan-Ibu Netty.
sampai pada hipotesa saya, apakah mungkin parameter seorang pengelola negara yang baik salah
satunya dapat dilihat apakah ia baik mengelola keluarga nya atau tidak? Jika ia bisa mengelola keluarganya dengan baik, maka besar kemungkinan ia mampu mengelola negara denga baik pula. <<~ masih hipotesa :)
dan pagi ini, ga sengaja buka facebook ada kultwitnya Ust. felix siauw yang menurut saya bisa jadi salah satu alasan/jawaban dari hipotesa saya. walaupun ust.felix menganalogikan dengan bisnis, tapi bisa lah dianalogikan juga dalam politik, bahkan dalam bidang-bidang yang lain.. let's cekidot kultwitnyaa :)
01. saat saya berbisnis dengan seseorang yang sudah menikah | biasanya saya selidiki dulu kualitas kebaikannya pada istrinya
02. bila seorang lelaki berlaku baik pada istriya | maka dia partner bisnis yang kemungkinan besar terpercaya
03. tapi bila lelaki memperlakukan istrinya dengan kasar atau jahat | kemungkinan besar dalam bisnis pun akan berkhianat
04. logikanya, istri adalah orang yang paling dekat dengan suami | bahkan Allah berikan kedekatan lebih dari yang lain
05. "mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka" (QS 2:187) | begitu firman Allah Swt
06. bahkan didepan orangtua pun kita tidak diperkenankan telanjang | namun seorang suami diperkenankan begitu didepan istri
07. artinya, Allah Swt memberikan kedekatan suami-istri | kedekatan yang tiada bandingannya dari yang lain
08. logikanya, bila pada yang terdekat pun perlakuannya kasar | bagaimana perlakukannya dengan yang lain?
09. logikanya, bila dengan yang terdekat pun masih berdusta | maka bagaimana jadi partner bisnis yang bisa dipercaya?
10. lelaki yang dzalim dan kasar pada istrinya | cepat atau lambat pasti akan menghancurkan bisnis
11. karena elemen paling penting dalam partnership | ialah integritas dan bertanggungjawab | dan keduanya ciri penting suami salih
12. tentang partner bisnis | skill bisa dilatih, pengetahuan bisa dicari | integritas dan tanggungjawab? nggak sehari dua hari
13. logikanya lagi, bagaimana lelaki yang hanya istri saja tidak bisa di-manage | lantas bisa me-manage bisnis dengan baik?
14. sabda Rasul dalam riwayat Imam Ahmad, "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka.."
15. "... Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya" (HR Ahmad) | nah, ini lebih jelas lagi
16. jadi menurut Rasulullah | mukmin sempurna = baik akhlaknya = baik terhadap istrinya | see?
17. jadi carilah partner bisnis yang baik pada istrinya | yang baik rumah tangganya
18. "terus gimana kalo yang belum nikah?" | ya makanya nikah dulu, hehe.. XP
19. nggak, nggak, serius nih | kalo yang belum nikah | lihat bagaimana cara dia perlakukan ibunya
20. logikanya | anak taat orangtua = taat Allah = integritas dan tanggungjawab | nah, itu dia
21. apalagi suami yang sayang istri dan sayang orangtua | keduanya nggak ada cekcoknya | cocoklah itu jadi partner bisnis yang baik
22. jadi perbaikilah perlakuan pada istri | insyaAllah akan mengalir pula rezeki
23. juga jangan lupa hubungan dengan ibu dijaga | maka doa ibu insyaAllah berserta kita dan mencukupi
24. mulai dari berusaha melatih lisan yang baik | lalu lengkapi dengan amal yang baik | baik pada ibu ataupun istri
25. begitulah integritas dan tanggungjawab | keduanya mutlak diperlukan dalam rumah tangga | begitupun rahasia dalam berusaha
26. dan apa rahasia dari segala-galanya? | tentu ketaatan kepada Allah!
02. bila seorang lelaki berlaku baik pada istriya | maka dia partner bisnis yang kemungkinan besar terpercaya
03. tapi bila lelaki memperlakukan istrinya dengan kasar atau jahat | kemungkinan besar dalam bisnis pun akan berkhianat
04. logikanya, istri adalah orang yang paling dekat dengan suami | bahkan Allah berikan kedekatan lebih dari yang lain
05. "mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka" (QS 2:187) | begitu firman Allah Swt
06. bahkan didepan orangtua pun kita tidak diperkenankan telanjang | namun seorang suami diperkenankan begitu didepan istri
07. artinya, Allah Swt memberikan kedekatan suami-istri | kedekatan yang tiada bandingannya dari yang lain
08. logikanya, bila pada yang terdekat pun perlakuannya kasar | bagaimana perlakukannya dengan yang lain?
09. logikanya, bila dengan yang terdekat pun masih berdusta | maka bagaimana jadi partner bisnis yang bisa dipercaya?
10. lelaki yang dzalim dan kasar pada istrinya | cepat atau lambat pasti akan menghancurkan bisnis
11. karena elemen paling penting dalam partnership | ialah integritas dan bertanggungjawab | dan keduanya ciri penting suami salih
12. tentang partner bisnis | skill bisa dilatih, pengetahuan bisa dicari | integritas dan tanggungjawab? nggak sehari dua hari
13. logikanya lagi, bagaimana lelaki yang hanya istri saja tidak bisa di-manage | lantas bisa me-manage bisnis dengan baik?
14. sabda Rasul dalam riwayat Imam Ahmad, "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka.."
15. "... Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya" (HR Ahmad) | nah, ini lebih jelas lagi
16. jadi menurut Rasulullah | mukmin sempurna = baik akhlaknya = baik terhadap istrinya | see?
17. jadi carilah partner bisnis yang baik pada istrinya | yang baik rumah tangganya
18. "terus gimana kalo yang belum nikah?" | ya makanya nikah dulu, hehe.. XP
19. nggak, nggak, serius nih | kalo yang belum nikah | lihat bagaimana cara dia perlakukan ibunya
20. logikanya | anak taat orangtua = taat Allah = integritas dan tanggungjawab | nah, itu dia
21. apalagi suami yang sayang istri dan sayang orangtua | keduanya nggak ada cekcoknya | cocoklah itu jadi partner bisnis yang baik
22. jadi perbaikilah perlakuan pada istri | insyaAllah akan mengalir pula rezeki
23. juga jangan lupa hubungan dengan ibu dijaga | maka doa ibu insyaAllah berserta kita dan mencukupi
24. mulai dari berusaha melatih lisan yang baik | lalu lengkapi dengan amal yang baik | baik pada ibu ataupun istri
25. begitulah integritas dan tanggungjawab | keduanya mutlak diperlukan dalam rumah tangga | begitupun rahasia dalam berusaha
26. dan apa rahasia dari segala-galanya? | tentu ketaatan kepada Allah!
well, itu aja yang mau saya tuliskan.. kalo ga lupa, mungkin akan berlanjut sampai tidak hanya sebatas pada hipotesa, tapi pada kesimpulan :) soalnya informasi sekarang masih terbatas, baru sebatas jd 'akademisi'-pengamat eksternal mungkin ya, hehe... Semoga Allah memperkenankan jadi praktisi, biar observasi langsung, jadi bisa langsung research by doing, dengan data yang faktual dan akurat, walaupun pasti ada trial and error nya, tapi semoga bisa menghasilkan 'sesuatu' sebagai kontribusi perbaikan masyarakat.. aamiinn..
Long life learning, Long life research, Long life tarbiyah~
oke, enjoy the weekend for all ^.^
do something 4 ur happy family. Ganbatte.
Sunday, 3 March 2013
Monday, 4 February 2013
#3 bukti cinta :)
![]() |
gambar diambil dari google :) |
So, Love is politics, as love should be done politically that all possibilities could be happen.
Or, Politics is love, as the politics that must be done with love so that possibilities could be happen.
Very complicated. :D
Betul juga quote (Helvy Tiana Rosa), Aku tidak bisa mencintaimu dgn sederhana. Aku mencintaimu dgn semua kerumitan itu, pelik yang berkelip pelangi dari tiap rongga.
whatever that's, Cinta itu menghebatkan (Mario Teguh).
Karena terkadang, kerumitan itulah yang akhirnya menghebatkan dan membuat segala kemungkinan bisa terjadi.
Ok, Tetaplah bekerja.. karena cinta itu kata kerja (salim A Fillah).. Because, The True lovers don't like Promise, But, once they decide to love, They will soon make plans to giving" (Anis Matta)
Kuncinya #3: keep calm, keep working, and Tawakkal :)
Thursday, 5 May 2011
cinta adalah cinta.

Menikah dan mencintai memang 2 hal yang tidak bisa dilepaskan dan saling terikat. Bisa diartikan menikah karena saling mencintai, atau menikah dahulu baru saling mencintai, atau menikah karena saling mencintai dan mengelola sebuah pernikahan dengan cinta.
Cinta adalah cinta, sebuah perasaan atau sebuah kegitan yang memang harus ada dalam setiap diri manusia dalam mengisi kehidupannya. Untuk beraktualisasi sebagai pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan psikis maupun biologis. Namun,yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana cinta yang ada tersebut harus dilandasi dengan ilmu agar tidak salah merealisasikannya dan bagaimana agar cinta itu justru akan mendatangkan kebarokahan yang tidak hanya untuk diri sendiri melainkan untuk orang disekitar.
Cinta menjadi sebuah kata yang tidak sederhana karena mencintai harus berani untuk bertanggung jawab. Satu-satunya pertanggungjawaban adalah dengan menikah karena disana akan ada perjanjian tidak hanya dengan pasangan atau keluarga melainkan akan ada perjanjian dengan Allah SWT. Atas dasar itu, maka pernikahan atau rumah tangga akan diisi dengan aturan-aturan yang berlaku dari ALLAH SWT dan dibangun bersama-sama antar suami dan Istri dengan kerjasama yang baik dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang karena kecintaan pada Allah SWT.
Banyak teori atau ilmu tentang rumah tangga atau mengasuh anak. Namun setiap rumah tangga atau anak pasti berbeda dan akan memiliki teori tersendiri dalam pelaksanaannya. Disinilah tugas suami dan istri untuk sama-sama memformulasikan pelaksanaan rumah tangga yang Islami, sehat, harmonis dan penuh dengan kebahagiaan, dimana selain dari itu tentu ada hak dan kewajiban yang lain yang juga sama-sama harus dipenuhi.
Pernikahan adalah sebuah mitsaqon ghalizan, sebuah perjanjian yang berat. Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah, termasuk didalamnya dalam pemilihan calon dan proses menuju jenjang pernikahan . Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.
Tuesday, 22 February 2011
Merindunya..
itu kan lagu nya pinkan mambo :)
Kenapa ya, kalo denger lagu itu melow nya keluar lagi.. sampe pengen nangis segala .. padahal juga uda lupa kapan terakhir kali nangis..
Gimana gak kangen coba #?!??*^%
Ganteng, sholeh, gagah, baik, pinter, cool, manis, dewasa, perhatian, lucu, berwibawa, kharismatik, walaupun kadang rese', nyebelin, ngeselin, tapi tetep aja ok.
Selisih umur yang cukup banyak sebenernya jadi uda kaya beda zaman, banyak gak nyambung, bikin sering berantem, tapi so far..itu karena dia lebih dewasa.
Pas baru sadar kalo punya kakak ganteng nan sholeh, pas lagi pengen-pengen nya nyambung, pas pengen banyak diskusi tentang islam, tentang pelajaran sekolah, tentang Rohis, pas pengen banyak curhat, pas pengen banget di traktir, pas pengen seru-seruan..ternyata skenario Allah memang sempurna.
Allah terlalu sayang sama dia yang aku sayang.
oh no..lagu nya si pinkan makin menjadi-jadi nih..
8 tahun berlalu,
semua terasa biasa sekarang.
5 tahun yang lalu aku tak bisa menerima semuanya.
semua terasa begitu cepat.
Banyak hal yang harus aku lewati dan putuskan sendiri.
Karena jika kau masih disini bersama ku,
pasti aku akan menyerahkan semuanya ke bahu mu.
Semua terasa sangat berat.
Tapi ternyata ini cara Allah memberitahukan aku arti kedewasaan, arti kemandirian.
Tahukah mas,
Ada 1 hal yang aku sesali sampai saat ini.
Aku belum sempat mengatakannya secara verbal langsung kepada mu.
I Love You..
Tapi aku yakin, Allah menugaskan malaikat untuk mencatat semua doa-doa ku,
Dan aku juga yakin, doa ku pun sudah sampai kepada mu..
Pasti kau berada di tempat yang terbaik sekarang,
bersama bidadari2 cantik..
hm, aku sangat bahagia membayangkannya :)
Kadang, saat rindu ini terasa amat sangat, Allah mempertemukan kita di mimpi ku..
Kau masih terlihat ganteng dan gagah.
mba2 bidadari di surga pasti naksir banget nih..
Doakan aku ya.,
semua urusan2 di dunia ini bisa ku lewati, karena ku yakin ada doamu yang sempat kau panjatkan saat di dunia dulu..
Sekarang kau garda terdepan di dunia yang lain,
jangan lupa bukakan pintu dengan salam dan senyuman terbaik saat ibu, bapak, dan saudara-saudara kita yang lain menyusul mu..
I love you, so much. forever, ever..

Kenapa ya, kalo denger lagu itu melow nya keluar lagi.. sampe pengen nangis segala .. padahal juga uda lupa kapan terakhir kali nangis..
Gimana gak kangen coba #?!??*^%
Ganteng, sholeh, gagah, baik, pinter, cool, manis, dewasa, perhatian, lucu, berwibawa, kharismatik, walaupun kadang rese', nyebelin, ngeselin, tapi tetep aja ok.
Selisih umur yang cukup banyak sebenernya jadi uda kaya beda zaman, banyak gak nyambung, bikin sering berantem, tapi so far..itu karena dia lebih dewasa.
Pas baru sadar kalo punya kakak ganteng nan sholeh, pas lagi pengen-pengen nya nyambung, pas pengen banyak diskusi tentang islam, tentang pelajaran sekolah, tentang Rohis, pas pengen banyak curhat, pas pengen banget di traktir, pas pengen seru-seruan..ternyata skenario Allah memang sempurna.
Allah terlalu sayang sama dia yang aku sayang.
oh no..lagu nya si pinkan makin menjadi-jadi nih..
"Katakan kepadaku, haruskah jalan ini kulalui.
Tak bisakah waktu ku putar kembali saat kita masih bersama...
Jelaskan kepadaku mengapa takdir ini yang terjadi.
Saat ku mengerti artinya mencinta, secepat surga menginginkannya.
Tuhan.. kembalikan dia padaku.
Karna ku tak sanggup berada jauh darinya.
Kirimkan malaikat cinta untukknya.
Sampaikan pesan dariku, yang slalu merindunya."
Tak bisakah waktu ku putar kembali saat kita masih bersama...
Jelaskan kepadaku mengapa takdir ini yang terjadi.
Saat ku mengerti artinya mencinta, secepat surga menginginkannya.
Tuhan.. kembalikan dia padaku.
Karna ku tak sanggup berada jauh darinya.
Kirimkan malaikat cinta untukknya.
Sampaikan pesan dariku, yang slalu merindunya."
8 tahun berlalu,
semua terasa biasa sekarang.
5 tahun yang lalu aku tak bisa menerima semuanya.
semua terasa begitu cepat.
Banyak hal yang harus aku lewati dan putuskan sendiri.
Karena jika kau masih disini bersama ku,
pasti aku akan menyerahkan semuanya ke bahu mu.
Semua terasa sangat berat.
Tapi ternyata ini cara Allah memberitahukan aku arti kedewasaan, arti kemandirian.
Tahukah mas,
Ada 1 hal yang aku sesali sampai saat ini.
Aku belum sempat mengatakannya secara verbal langsung kepada mu.
I Love You..
Tapi aku yakin, Allah menugaskan malaikat untuk mencatat semua doa-doa ku,
Dan aku juga yakin, doa ku pun sudah sampai kepada mu..
Pasti kau berada di tempat yang terbaik sekarang,
bersama bidadari2 cantik..
hm, aku sangat bahagia membayangkannya :)
Kadang, saat rindu ini terasa amat sangat, Allah mempertemukan kita di mimpi ku..
Kau masih terlihat ganteng dan gagah.
mba2 bidadari di surga pasti naksir banget nih..
Doakan aku ya.,
semua urusan2 di dunia ini bisa ku lewati, karena ku yakin ada doamu yang sempat kau panjatkan saat di dunia dulu..
Sekarang kau garda terdepan di dunia yang lain,
jangan lupa bukakan pintu dengan salam dan senyuman terbaik saat ibu, bapak, dan saudara-saudara kita yang lain menyusul mu..
I love you, so much. forever, ever..
Wednesday, 9 February 2011
kultwit #Nikah (Ust. Salim A Fillah)
1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.
2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.
3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.
4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”
5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah
6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah
7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.
8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, ‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)
9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.
10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.
11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.
12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah
13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.
14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.
15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu
16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah
17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah
18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah
19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.
20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.
21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”
22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?
23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.
24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll
25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah
26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah
27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah
28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah
29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah
30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah
31. . Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira’ dengan panik & resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi. #Nikah
32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah
33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah
34. BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. #Nikah
35. BEDA lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami suami. Ie: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! #Nikah
36. -> Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri” Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah
37. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah
38. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4
39. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu #Nikah
40. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah
41. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa. #Nikah
42. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah
43. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” -> Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah
44. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar. #Nikah
45. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan;P #Nikah
46. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9) #Nikah
47. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.
48. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah
49. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.
50. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah
51. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah
52. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah
53. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)
54. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah
55. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal #Nikah
56. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah
57. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.
58. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.
59. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.
60. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.
61. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah
62. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)
63. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah
64. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.
65. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)
66. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)
67. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah
68. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah
69. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah
70. Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima’iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yg kompleks secara sosial.
71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.
72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.
73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.
74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah
75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf
76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah
77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.
78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.
79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah
80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah
81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah
82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah
83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah
84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau sesuai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah
85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah
86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT #Nikah
87. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yg diambil dr bagian awal buku Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4 Semoga manfaat;)
2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.
3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.
4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”
5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah
6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah
7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.
8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, ‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)
9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.
10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.
11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.
12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah
13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.
14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.
15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu
16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah
17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah
18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah
19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.
20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.
21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”
22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?
23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.
24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll
25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah
26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah
27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah
28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah
29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah
30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah
31. . Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira’ dengan panik & resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi. #Nikah
32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah
33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah
34. BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. #Nikah
35. BEDA lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami suami. Ie: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! #Nikah
36. -> Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri” Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah
37. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah
38. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4
39. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu #Nikah
40. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah
41. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa. #Nikah
42. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah
43. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” -> Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah
44. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar. #Nikah
45. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan;P #Nikah
46. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9) #Nikah
47. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.
48. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah
49. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.
50. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah
51. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah
52. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah
53. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)
54. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah
55. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal #Nikah
56. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah
57. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.
58. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.
59. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.
60. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.
61. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah
62. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)
63. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah
64. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.
65. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)
66. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)
67. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah
68. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah
69. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah
70. Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima’iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yg kompleks secara sosial.
71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.
72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.
73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.
74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah
75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf
76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah
77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.
78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.
79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah
80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah
81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah
82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah
83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah
84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau sesuai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah
85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah
86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT #Nikah
87. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yg diambil dr bagian awal buku Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4 Semoga manfaat;)
Wednesday, 2 February 2011
Bahagia yang seimbang itu penting!
sepertinya merasakan kebahagiaan yang amat sangat gak baik juga. karena kan belum tentu itu membahagiakan akhirnya. whatever that, the happy ever after :) Kan selalu ada Allah SWT yang selalu siap membantu dimanapun dan kapanpun..Terima kasih ya Allah..
ya iya lah.. kata orang bijak nih, yang namanya hidup itu kan harus tawazun-seimbang-balance. boleh sih bahagia..tapi jangan terlalu euforia. karena gak selamanya kan bahagia terus. Kalo menurut saya itu bagian dari ujian Allah. ujian kan gak cuma yang sedih2 aja. dalam keadaan bahagia, itu juga bisa jadi ujian, apakah kita mempunyai sikap syukur kepada Allah atas kebahagiaan itu atau malah lupa sama Allah karena sangking bahagianya ?
*ps: kadang cuma inget Allah kalo lagi sedih aja kan..
bahagia sesungguhnya adalah saat kebahagiaan tersebut senantiasa diiringi kebarokahan karena dituju dengan niat dan cara yang baik dan benar :) efeknya, hal itu akan lebih menenangkan hati, jiwa, dan raga :D..forever, ever...
Nah ini dia mungkin yang disebut bagian dari ujian. saat kita lagi bahagia nih, kan harus bersyukur tuh.. bagian dari bersyukur itu nya lah yang kudu di intropeksi. Bahagia nya bernilai apa enggak? I mean, rasa bahagia yang kita rasakan tersebut apakah benar2 berhak kita rasakan atw tidak..?misalnya gini, bahagia karena dapet rezeki nomplok. di cek nih, halal apa enggak.. kan kalo halal enak dunia akhirat. kalo gak halal..waa bisa2 gak barokah.. atau misalnya yang lain, kita ngerasa bahagia karena sepertinya kita dicintai. dicek lagi tuh, beneran cinta apa enggak dan cinta nya pake cara yang bener apa enggak. Kalo enggak, itu mah namanya ke-ge-er-an. hahahha :D kalo ude kaya gitu mah bahagianya gak awet. cuma sebentar aja. itu mah namanya gak bahagia kan.. (lagi kalo cinta, pasti serius kok, karena cinta beneran itu penuh tanggung jawab).
kalo yang dimaksud temen2 kampus 'akan indah pada waktunya' adalah waktu dimana mereka akhirnya melangsungkan aqad nikah, maka tidak dengan saya. karena indah pada waktunya adalah saat waktu2 menjalani pasca akad nikah, selalu indah dengan segala suka duka dan kekurangan kelebihan dari pasangan sampai akhir hayat,selamanya, seperti Nabi Muhammad SAW kepada Istri dan ibunda anak2nya, Siti Khodijah R.A..
yang ini mah gak nyambung ama quotes2 diatas. tapi mau coment ah.. mengenai poligami nih, ternyata, rasullulah itu poligami setelah istri pertamanya, Ibunda Khodijah RA meninggal dunia.. terus, Rasullulah juga memiliki anak hanya dari Ibunda Khodijah RA.. Ini yang saya maksud dengan bahagia versi suami istri. banyak yang kecewa bahkan bercerai karena gak siap nerima kekurangan pasangannya. kan suami istri itu satu paket ya.. artinya apa yang ada di suami atau istri ya satu paket. gak mungkin kan ada suami atau istri sempurna? ya kekurangan dan kelebihannya harus diterima 1paket dengan ikhlas dan bahagia. Mencintai kelebihan seseorang itu biasa, tapi mencintai kekurangan seseorang itu baru cinta beneran.. karena dengan itulah dia akan berusaha melengkapi kekurangan pasangannya dengan cintanya.. Kalo udah kaya gini, gak bakal kecewa atau ilfil deh.. (bener gak ya* teori dulu ah, prakteknya nanti, semoga Allah memudahkan dalam menjalaninya..) Yuk, kurangi angka prosentase perceraian di Indonesia :D
Conclusion:
Bahagia dalam mencintai akan terjadi jika dalam mencintai dilakukan dengan niat yang lurus, cara yang baik dan landasan yang benar. Akan lebih bahagia lagi jika konsep mencintai itu adalah mencintai dengan apa yang ada, keseluruhan, menerima semua kelebihan dan kekurangan.
Ok, itu cuma konsep, masih mentah, dan penuh imajinasi tanpa data dan fakta yang akurat.
Pesen-pesen sponsor:
-finished-
Friday, 21 January 2011
for me, it's about Love...

But..actually I'm just an ordinary woman (not girls, because I'm 23 years old now, almost 24 years old) oh no!!
When I've read an article of love or just a little quote of love, I will interested, be passion, and be happy :D. ((happy??)) yes. although the writings not for me. hahaha :D :D
because I could feel the tremendous energy of love from the author.
I thing, it's the meaning a power of love.
Love, just the simple the word but, the true love isn't "picisan".
do you know the effect from the power of love?
with love we will do everything with passion, not forced, sincerity.
hmm.. actually I don't know what's the meaning of true love..
But, once they decide to love,
They will soon make plans to giving"
(anis matta)
They will soon make plans to giving"
(anis matta)
Love is giving..forever and ever.
"I think, it's like the love's mom to her children..
we know, every mother will do anything for her children safety.."
hmm.. many other examples of love
But I think, there are the most important about a true love:
when love is giving the best .. . so, give it to the eligible person.
give it to our parents
give it to our husband
give it to our wife
give it to our children
give it to our relatives
give it to our teachers
give it to our students
give it to our friends
give it to the needy
when it's all done, so who gives and who were given will be more loving ...give it to our husband
give it to our wife
give it to our children
give it to our relatives
give it to our teachers
give it to our students
give it to our friends
give it to the needy
don't give it to those who aren't eligible.
because it will be very painful and it's not baroqah...
love is giving, just because our love to ALLAH SWT..
love is giving, just to the eligible person with the good way, properly, and wisely..
love is giving, just to the eligible person with the good way, properly, and wisely..
[[because love need boldness.. to decided and sacrifice]]
Subscribe to:
Posts (Atom)