Showing posts with label ibu. Show all posts
Showing posts with label ibu. Show all posts

Thursday, 7 May 2015

jus pepaya istimewa :)



Belum lama saya bincang ringan dengan ibu saya gara2 melihat anak2 kecil sedang bermain.

"Kesian ya anak2 skrg, ga punya lapangan bermain, mana sukanya ngambil rambutan atau mangga sampe manjat2 tembok orang ga bilang2 yang punya. Orang tua nya ya juga pada males nanem. Singkong tinggal ditancep aja numbuh. Pepaya tinggal disebar bijinya jg tumbuh. Coba deh lihat, anak2 nya pada kurang gizi ga pernah makan buah.kalau beli memang mahal, kalau punya pohonnya sendiri kan gatis "

"Iya bu, di aceh pemerintahnya mewajibkan warga nya nanem 1rumah 1 pohon pepaya"

"Lah iya, harusnya pemerintah sini inisiatif dong, disepanjang jalan itu kan tanah kas desa. Ditanemin pohon buah apa kek, rambutan, mangga, srikaya, belimbing, jambu, jadi kan kalau anak2 mau, tinggal ambil. Biar dpt gizi ga harus nyolong2 tetangga."

"Siap.merdeka" :D

####

Hehe,ibu saya dulu aktivis aisyiah, jadi maklum aja, pemikiran dan gaya bicara nya suka berapi2 :)

Banyak pemikiran dan aksi ibu saya yang positif, suka saya amati, internalisasi dan ternyata betul menginspirasi. Sampai saya buat tulisan diblog tahun 2011 ttg gerakan 1 rumah 1pohon pepaya.

Dan alhamdullilah didkt jemuran rumah, ibu saya menabur biji pepaya yg sekarang sdh berbuah banyak tidak besar2 dan matang pohon, urut dari bawah hampir setiap 2hari sekali. Faza suka banget pepaya utk mpasi nya, biasanya 1buah kecil dimakan berdua sama ibu saya. Kalau saya lbh suka di jus, dan ditambah perasan jeruk nipis. Seger, manis, asem dikit...

Terima kasih ibu, terima kasih Allah, atas segala nikmat..

Friday, 3 April 2015

Kisah 3 Pemuda yang Terjebak Dalam Goa



Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallaahu 'anhuma, dia berkata: “aku mendengar Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda:’ada tiga orang yang hidup sebelum kalian berangkat (ke suatu tempat) hingga mereka terpaksa harus berminap di sebuah gua, lalu memasukinya. Tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dari arah gunung lantas menutup rongga gua tersebut. Lalu mereka berkata:’sesungguhnya yang dapat menyelamatkan kalian dari batu besar ini hanyalah dengan (cara) berdoa kepada Allah melalui perbuatan-perbuatan yang shalih’ (maksudnya: mereka memohon kepada Allah dengan menyebutkan perbuatan yang dianggap paling ikhlas diantara yang mereka lakukan-red). Salah seorang diantara mereka berkata:’Ya Allah! aku dulu mempunyai kedua orang tua yang sudah renta dan aku tidak berani memberikan jatah minum mereka kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku).

Pada suatu hari, aku mencari sesuatu di tempat yang jauh dan sepulang dari itu aku mendapatkan keduanya telah tertidur, lantas aku memeras susu seukuran jatah minum keduanya, namun akupun mendapatkan keduanya tengah tertidur. Meskipun begitu, aku tidak berani memberikan jatah minum mereka tersebut kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku). Akhirnya, aku tetap menunggu (kapan) keduanya bangun -sementara wadahnya (tempat minuman) masih berada ditanganku- hingga fajar menyingsing. Barulah Keduanyapun bangun, lalu meminum jatah untuk mereka. ‘Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Lalu batu tersebut sedikit merenggang namun mereka tidak dapat keluar (karena masih sempit-red)’ .

Nabi bersabda lagi: ‘ yang lainnya (orang kedua) berkata: ‘ya Allah! aku dulu mempunyai sepupu perempuan (anak perempuan paman). Dia termasuk orang yang amat aku kasihi, pernah aku menggodanya untuk berzina denganku tetapi dia menolak ajakanku hingga pada suatu tahun, dia mengalami masa paceklik, lalu mendatangiku dan aku memberinya 120 dinar dengan syarat dia membiarkan apa yang terjadi antaraku dan dirinya ; diapun setuju hingga ketika aku sudah menaklukkannya, dia berkata:’tidak halal bagimu mencopot cincin ini kecuali dengan haknya’. Aku merasa tidak tega untuk melakukannya. Akhirnya, aku berpaling darinya (tidak mempedulikannya lagi-red) padahal dia adalah orang yang paling aku kasihi. Aku juga, telah membiarkan (tidak mempermasalahkan lagi) emas yang telah kuberikan kepadanya. Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Lalu batu tersebut merenggang lagi namun mereka tetap tidak dapat keluar (karena masih sempit-red)’ .

Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda lagi: ‘ kemudian orang ketigapun berkata: ‘Ya Allah! aku telah mengupah beberapa orang upahan, lalu aku berikan upah mereka, kecuali seorang lagi yang tidak mengambil haknya dan pergi (begitu saja). Kemudian upahnya tersebut, aku investasikan sehingga menghasilkan harta yang banyak. Selang beberapa waktu, diapun datang sembari berkata: “wahai ‘Abdullah! Berikan upahku!. Aku menjawab:’onta, sapi, kambing dan budak; semua yang engkau lihat itu adalah upahmu’. Dia berkata :’wahai ‘Abdullah! jangan mengejekku!’. Aku menjawab: “sungguh, aku tidak mengejekmu’. Lalu dia mengambil semuanya dan memboyongnya sehingga tidak menyisakan sesuatupun. Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Batu besar tersebut merenggang lagi sehingga merekapun dapat keluar untuk melanjutkan perjalanan’. (Muttafaqun ‘alaih)

Pelajaran-Pelajaran Yang Dapat Dipetik  
* Berbakti kepada kedua orangtua
Hadits diatas juga menunjukkan keutamaan berbakti kepada kedua orangtua (birr al-Wâlidain), patuh, melakukan kewajiban terhadap hak-hak keduanya dan mengabdikan diri serta menanggung segala kesulitan dan derita demi keduanya. Diantaranya hak-hak keduanya adalah:
Melakukan perintah keduanya selama bukan dalam berbuat maksiat kepada Allah Ta’ala, melayani, membantu dalam bentuk fisik dan materil, berbicara dengan ucapan yang lembut, tidak durhaka serta selalu berdoa untuk keduanya.
Memperbanyak doa untuk keduanya, bersedekah jariyah atas nama keduanya, melaksanakan wasiat, menyambung rahim serta memuliakan rekan-rekan keduanya. Dalam hal ini Allah berfirman: “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia, [23]. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: " Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".[24] (Q,.s. 17/al-Isra’: 23-24)

* Berbakti kepada kedua orangtua merupakan sebab terhindarnya dari kesulitan-kesulitan di dunia dan keselamatan dari ‘azab akhirat

Dalam kisah diatas, salah seorang dari mereka, bertawassul kepada Allah melalui perbuatannya yang dianggap paling afdlal dan ikhlas dilakukannya, yaitu berbakti kepada kedua orangtuanya sehingga hal menjadi sebab merenggang dan terbukanya rongga gua dari batu besar yang menutupnya.
Abu Darda’ radhiallaahu 'anhu meriwayatkan dari Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda: “orangtua merupakan pintu pertengahan di surga; jika kamu menginginkannya, maka jagalah ia atau bila (tidak) maka sia-siakanlah “.
Sebagaimana, berbakti kepada kedua orangtua juga merupakan sebab masuk surga, sementara durhaka kepada keduanya merupakan sebab mendapatkan ‘azab di dunia dan akhirat.
Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda:”Ada tiga orang yang tidak dapat masuk surga: ‘seorang yang durhaka kepada kedua orangtuanya; orang yang menyetujui terjadinya zina terhadap keluarganya serta wanita yang kelelakian (yang menyerupai laki-laki)”. * Mengambil pelajaran dan wejangan dari kisah-kisah umat terdahulu
Seorang Muslim patut mempelajari dan merenunginya sehingga dapat bermanfa’at bagi kehidupannya. Bukankah Allah Ta’ala telah mengisahkan banyak sekali kisah-kisah umat-umat terdahulu, terutama para utusan Allah, kepada kita?. Semua itu, tentunya agar generasi selanjutnya dapat memetik pelajaran dari mereka. Dalam hal ini, Allah berfirman: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (Q,.s.12/Yûsuf: 111)

Monday, 2 December 2013

Ibu

"Presiden SBY dan Ibu Ani membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Meskipun dalam kondisi keuangan pas-pasan, Pak SBY dan Ibu Ani selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Pada saat Pak SBY menjabat sebagai Komandan Batalyon, saat itu ia mendapat jatah makanan tambahan berupa satu cangkir bubur kacang hijau dari kantor. Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan disimpan untuk dibawa pulang. Sampai di rumah, diberikan kepada Ibu Ani untuk diolah kembali dengan menambahakan santan, gula merah dan pandan agar jumlah bubur kacang hijau semakin banyak dan bisa disantap bersama keluarga."

dan juga banyak orang tua yang lain melakukan hal yang serupa, termasuk ibu saya yang suka bawa pulang makanan arisan bahkan kondangan. cuma untuk anaknya dirumah.

waktu kecil saya menyaksikan hal yang paling aneh yang dilakukan ibu saya. Ibu saya menyedot pileknya adik saya. tapi terus kayanya dilepeh. brrr..merinding, geli.

Tapi saya menyadari, Itulah Ibu. hal yang paling menjijikan sekalipun akan dilakukan untuk anaknya. Dan saya juga menyadari, itulah Cinta. sesungguhnya cinta.

Bagi saya, itulah hari ibu, dan setiap hari adalah hari Ibu. Karna setiap hari seorang Ibu pasti mengerjakan sesuatu untuk anaknya, minimal mendoakan anaknya.

Semoga Allah memampukan kita untuk berterima kasih kepada Ibu kita, walaupun tak akan terbayar oleh apapun juga. Minimal mendoakan, mengunjungi, memberi hadiah sederhana, atau menanyakan kabarnya dikala jauh.

Saya, Ibu, dan suami @ wonogiri, 141113


Oya, Ibu saya namanya Umi Barokah, dan suami saya Rohmad Suryadi. Waktu saya mau menikah ataupun setelah menikah banyak kerabat yang mendoakan semoga pernikahannya penuh Rahmat dan Barokah..aamiin.  Kemudian saya langsung inget ini kan 2 orang paling berarti dalam hidup saya :) hegheg

Dan saya bertekad untuk memastikan kalau suami saya harus terus berbakti pada orang tuanya, terutama Ibu-nya. Karena bagaimanapun anak laki-laki akan menjadi milik Ibunya selamanya.. Bukankah ia seperti sekarang Ini karena hasil sentuhan Ibunya sjak dalam kandungan? Bukankah besok pun kita akan menjadi seorang ibu dari seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi suami seseorang? Bahkan seorang suami harus mendahulukan Ibunya baru kemudian Istrinya..

dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Siapakah wanita paling besar haknya atas wanita?" Beliau menjawab: "Suaminya."
Aku bertanya lagi, "Lalu siapa manusia yang paling besar haknya atas laki-laki?" Beliau menjawab, "ibunya." (HR. al-Hakim, namun hadits ini didhaifkan oleh Al-Albani dalam Dhaif al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1212, beliau mengingkari penghasanan hadits tersebut oleh al-Mundziri)
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2012/10/02/20962/taat-kepada-suami-harus-didahulukan-daripada-orang-tua/#sthash.8noV0OuK.dpuf
dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Siapakah manusia yang paling besar haknya atas wanita?" Beliau menjawab: "Suaminya."
Aku bertanya lagi, "Lalu siapa manusia yang paling besar haknya atas laki-laki?" Beliau menjawab, "ibunya." (HR. al-Hakim)


dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Siapakah wanita paling besar haknya atas wanita?" Beliau menjawab: "Suaminya."
Aku bertanya lagi, "Lalu siapa manusia yang paling besar haknya atas laki-laki?" Beliau menjawab, "ibunya." (HR. al-Hakim, namun hadits ini didhaifkan oleh Al-Albani dalam Dhaif al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1212, beliau mengingkari penghasanan hadits tersebut oleh al-Mundziri)
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2012/10/02/20962/taat-kepada-suami-harus-didahulukan-daripada-orang-tua/#sthash.8noV0OuK.dpuf
dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Siapakah wanita paling besar haknya atas wanita?" Beliau menjawab: "Suaminya."
Aku bertanya lagi, "Lalu siapa manusia yang paling besar haknya atas laki-laki?" Beliau menjawab, "ibunya." (HR. al-Hakim, namun hadits ini didhaifkan oleh Al-Albani dalam Dhaif al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1212, beliau mengingkari penghasanan hadits tersebut oleh al-Mundziri)
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2012/10/02/20962/taat-kepada-suami-harus-didahulukan-daripada-orang-tua/#sthash.8noV0OuK.dpuf
"Suami yang mencintai Ibunya baru kemudian mencintai Istrinya adalah suami yang kecintaannya pada Tuhannya amatlah besar. Bukankah ketika seseorang itu mencintai Tuhannya, maka ia akan menjadi seseorang yang akan berusaha menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Tidak ada alasan untuk khawatir menjadi Istri yang tidak dicintai dari seorang suami yang sholeh bukan? Itu suami idaman menurut saya :,)"

Maka supportlah suami anda untuk berbakti pada orang tuanya, minimal mengingatkannya untuk mengunjungi Ibunya. Dan semoga, keridhoan seorang Ibu terhadap kehidupannya anaknya menjadi barokah untuk keluarga anda juga. Karena banyak cerita seorang anak yang sukses karena kedekatannya dengan Ibunya :)

Waktu itu saya pernah dinasihati oleh kerabat saya kalau menikah adalah salah satu kunci rizki. Maka menikahlah maka kuncinya akan terbuka. dan Kunci yang lain adalah doa orang tua. Maka, dukunglah suami anda berbakti pada orang tuanya, maka ridho orang tuanya terutama ibu nya akan memudahkan langkah kaki suami anda membuka pintu rizki itu. Rizki itu gak sekedar materi loh ya, punya anak sehat yang nurut-nurut, kita nya juga sehat, bisa beraktivitas dan bermanfaat untuk banyak orang, terus keluarga harmonis sakinah ma waddah wa rohmah juga termasuk rizki kan? dan itu adalah rizki yang teramat sangat besar. Insyaallah :)

Ohiya, mensuport suami untuk mengunjungi orang tuanya mungkin tidak sebatas pada "menyuruh" atau "menyarankan". Tapi juga memasukan anggaran mengunjungi orang tua ke dalam anggaran keuangan keluarga. Kalau belum punya anak mungkin masih terasa ringan, tapi kalau sudah punya anak dan kebutuhan semakin banyak mungkin agak berat. Apalagi kalau jaraknya antar pulau atau anat negara. Need more cost kan? Saya belum mengalaminya sih, tapi saya mengamati lingkungan sekitar. Doakan ya, semoga Allah memampukan saya dan suami untuk bisa berbakti pada orang tua kami baik dalam keadaan lapang ataupun sempit, Aamiin.

Friday, 5 April 2013

spechless

antara sedih, bahagia, terharu...

Hampir 2 minggu, Ibu saya ke Jakarta untuk menyelesaikan bebrapa urusan. Secara otomatis pekerjaan yang biasa ibu saya lakukan saya ambil alih. Luar biasa rasanya kalo ga mau disebut kerja rodi. hehe.. biasanya habis subuh saya membuka laptop, melihat notifikasi di facebook atau melihat-lihat tesis saya yang tidak ada tambahan satu huruf pun setiap hari nya :D. Namun, tidak dengan 2 minggu terakhir, selepas sholat subuh saya harus masak karena Hani (keponakan saya) harus membawa bekal sekolah, selain itu sekalian juga menyiapkan sarapan. Setelah itu ke pasar untuk persiapan makan siang, makan malam, dan menstock bahan makanan untuk besok paginya. begitu. setiap hari.
Sampai suatu hari, tepatnya hari rabu kemarin, pagi2 saya ke pasar beli ayam giling dan membuat bakso, lengkap dengan kuah dan sayurnya. Cukup bergizi. Sore nya hani pulang sekolah, dan seperti biasa dia selalu bercerita entah nilai tryout UN nya, teman2 kelasnya, sahabatnya, persiapan masuk SMP, dll.. sambil menghangatkan Bakso di dapur saya bertanya, "han, makan ya pake bakso.."dan jawaban hani "enggak ah, aku mau makan pake telur aja, ada telur gak mba?" oke..sabar..sabar. Saya bertanya lagi "cobain dulu han baksonya kan ini uda di masak.." dia pun memakan nya sedikit dan tetap menanyakan penggorengan untuk menggoreng telur. Saya cukup sedih karena saya ga mau marah.. akhirnya saya diamkan, dan kemarin hari kamis saya memutuskan untuk tidak memasak dan menyerahkan dapur ke adik saya. 
Praktis, hari kamis yang dihidangkan adalah, telur, mie goreng, dan saya kurang tau apa lagi karena hari itu saya kekampus. Padahal sudah hampir 2 minggu ini tidak ada makanan instant di meja makan.
Saya jadi ingat Ibu saya, pagi2 sudah masak, nyapu halaman, mengurus tanaman-tanaman nya, masak makan siang, makan malam, dll. Saya lupa berterima kasih.
Sampai pada hari ini, saya membuat sarapan.. lengkap. Tapi saya belum menegur hani dari kemarin termasuk pagi ini. padahal biasanya setelah masakan matang, orang pertama yang saya suruh makan adalh hani, mungkin hani juga uda bosen saya suruh makan terus. Kadang saya suapin karena saya khawatir gizinya tak mencukupi kerja kerasnya mengingat sampai bulan Mei, hani akan menghadapi hari2 berat dari tryout ujian, PR yang menumpuk, dan Ujian Nasional kelas VI. Saya hanya ingin memastikan, dia sehat dan gizinya tercukupi.
well, karena saya fikir lebih baik diam, hari ini saya pun tidak  menyuruhnya sarapan dan dia berangkat main ke rumah temannya karena setiap jumat sekolahnya libur.
Dan tadi sekitar jam 12 kurang, saya spechless ada chat dari hani :'(

silahkan diklik untuk memperjelas tulisan :)


Hilang seketika lelah-lelah itu...

###

Konflik kadang memang menjadi solusi asalkan bisa mengendalikan konflik itu sendiri. Bagaimana caranya saat konflik itu terjadi, saat itulah menjadikannya momentum mengingat segala kesalahan dan bertekad untuk berbenah diri. Terkadang saya merasa over protective, tapi sepertinya ga juga..saya sering membebaskan hani untuk bermain, memilih sesuai keinginannya asalkan itu semua pada batasnya. Untuk banyak hal, saya sering mengkomunikasikan perkembangan hani ke orang tuanya (di Lampung), bagaimanapun, mendidik anak perempuan bisa menjadi jalan surga bagi orang tuanya.
Pernah suatu hari di hari minggu hani sudah mengajak saya sejak malamnya, untuk bermain badminton pagi hari, setelah sholat subuh. Karena itu bukan hal yang salah, maka saya iyakan, sekalian olahraga juga. Tapi saya bilang saat itu, tapi sebelum main badminton selimutnya harus dilipat. dia mengiyakan, dan saya manfaatkan momentum itu karena sudah 1 tahun lebih sejak tinggal di solo, hani tidak pernah mau melipat selimutnya. Saya khawatir saja ini akan menjadi kebiasaan tidak baik jika terus dibiarkan. Paginya saya bangunkan tapi tetap ga mau bangun. Akhirnya bangun, sholat dan langsung mengambil raket. Saya yang sudah siap dari tadi, mengingatkan tentang kesepakatan semalam bahwa ia akan melipat selimutnya. Tapi ia tetap bersikukuh tidak mau melipat dan saya pun komitmen dengan kesepakatan bahwa bermain badminton setelah selimut terlipat. Yang terjadi, Hani ngambek,membentak, dan tidur lagi dengan selimutnya sampai jam 10. Ya, baiklah..kesabaran seseorang itu diuji dengan banyak cara. Karena saya niat olahraga akhirnya saya bersepeda membeli bebrapa jajanan, kesukaan hani salah satunya. Selama bersepeda itu saya banyak mengevaluasi diri saya sendiri, saya jadi mengingat-ingat apakah saya pernah menyakiti perasaan orang tua saya.. kalau pakai helm mungkin sudah bercucuran air mata. hehe.. sesampainya dirumah, hani yang baru bangun langsung menonton tv dan memperlihatkan muka ngembeknya. Sayapun tetap menwarkan makanan kesukaannya, awalnya tidak mau, tapi akhirnya tetap dimakan juga..
Yang saya yakin kesabaran yang diusahakan sampai titik pasrah pada Allah SWT, maka Allah-lah yang akan membalikkan semuanya diluar kuasa kita sebagai manusia. Besoknya hani melipat selimut. setiap hari..bahkan membereskan spreinya. walaupun agak berantakan.. Tapi saya bahagia. sangat bahagia.

menjadi pengingat bahwa kesabaran yang dibekali iman dan ilmu, akan berbuah manis atas kehendak Allah SWT

Sunday, 23 December 2012

Hari Ibu bagi saya itu..

Inilah yang membuat saya sekitar tahun 2008 (semester 5) memutuskan untuk membuat blog dan komitmen untuk rajin menulis. saat dimana saya membaca blog ibu-ibu hebat yang kreatif dan inovatif. Ibu-ibu itu memposting resep-resep, menuliskan tips2 dunia masakan, menceritakan pengasuhan anak, walaupun saat kita membaca terbayang kerepotannya, tapi tidak terbaca keluhan disana, melainkan pelajaran, yang tidak pernah kita dapat di bangku perkuliahan manapun. tanpa teori yang berbellit, tanpa kata-kata yang konstruktif, tanpa metodologi yang baku, semua mengalir, natural, dan rill. energi positif dari tulisan sederhana yang menular cepat, menghilangkan seketika segala resah dan merubahnya menjadi keoptimisan. Bahwa setiap hidup kita mempunyai cerita masing2, jalani saja, entah suka ataupun duka, semua pasti ada hikmahnya.

Bisa bayangkan, untuk masak aja itu sudah cukup repot, belum pekerjan rumah yang lain, cucian baju, cucian piring, menyapu, mengelap, dll.. waalupun ada yang membantu tetap aja repot juga. Tapii..masih sempatnya berbagi hikmah dengan memposting tulisan2 di blog. percayalah, itu butuh waktu dan tenaga juga ditengah lelahnya setelah berjibaku seharian.
Ibu-ibu itu, terlalu menginspirasi.. dan tak pernah ingin mata ini melewatkan 1 kata pun dalam tulisan-tulisannya.
 
Bagi saya... Setiap hari itu adalah hari Ibu untuk semua ibu hebat di seluruh dunia.
semoga menjadi amal jariyah para Ibu sebagai bekal di akhirat kelak..

merindukan seorang ibu blogger hebat di Ohio, USA yang tak lagi terdengar kabarnya.. masih tersimpan rapih messege2ny di email..semoga mba roro dan keluarga selalu dalam lindungan Allah SWT.. quote nya yang masih ada di blognya sampai sekarang adalah "because share means care.."

dan hari ini saya belajar di rumah bu ariesta mikdar gunawan di Kuwait. dan menemukan resep cilok yang akan segera saya buat :)
jazakillah bu ita.. semoga segala kebaikan kembali kepada Ibu dan keluarga..
 
resep cilok bisa ditengok di sini:
 
Bahan Cilok:
200 gr tepung tapioka
200 gr tepung terigu
400 ml air mendidih atau santan encer panas
2 siung bawang putih haluskan
1/2 sdt garam
1/2 sdt gula pasir
1 batang daun bawang cincang halus
50 gr keju cheddar dipotong dadu kecil
2 buah sosis potong kecil-kecil

Bahan Sambel Kacang:
250 gr kacang tanah di goreng dan haluskan dengan blender
5 siung bawang putih haluskan
5 buah cabe merah besar haluskan
2 lembar daun salam
1 sdt garam
50 gr gula merah
2 sdm gula pasir
5 mata asam jawa rendam dengan 4 sdm air panas dan saring
500 ml air putih
3 sdm minyak goreng untuk menumis bumbu halus

Cara Membuat:
1. CILOK: campur menjadi satu tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih halus, daun bawang dan garam dalam suatu wadah, tuangkan air panas sedikit-sedikit kedalamnya. Jangan semua air langsung dituangkan yaa...untuk jumlah air bisa kurang atau lebih tergantung daya serap tepung. Aduk-aduk hingga adonan tercampur rata dan kalis, jika adonan sudah tidak lengket ditangan juga tidak keras saat ditekan berarti adonan cilok sudah pas takarannya.
2. Ambil sejumput adonan dan pipihkan, isi dengan keju cheddar atau sosis..bentuk bulat seukuran kelereng. Lakukan hingga adonan habis dipulung bulat, kemudian rebus di air yang mendidih. Tunggu hingga cilok mengapung dan biarkan agak lama beberapa saat, agar cilok benar-benar mateng bagian dalamnya. Lalu angkat dengan saringan dan tiriskan.
3. Bumbu Sambel Kacang: tumis bawang putih dan cabe merah dengan minyak goreng hingga matang, masukkan air putih..aduk-aduk hingga mendidih.
4. Masukkan kacang tanah yang sudah diblender agak halus, beri garam, gula merah, gula pasir, daun salam dan air asam. Aduk-aduk hingga tercampur rata dan mendidih kembali, pertanda matang jika sambel kacang sudah keluar minyaknya kemerahan. Segera angkat dan matikan api kompor.
5. Taruh cilok dalam wadah yang bersih, lalu tuangkan sambel kacang..aduk hingga cilok bercampur rata dengan sambel kacang. Tambahkan kecap manis dan sambel botol jika suka lebih terasa pedas manisnya.
 
dn ini adalah cilok hasil eksperimen saya :D
 
lumayan enak, dan resep bumbu kacangnya nyaris mirip bumbu somay bandung ^.^v
 

Thursday, 6 December 2012

Thursday, 5 April 2012

spesial children

Hari itu tanggal 2 April, saya memutuskan untuk seharian itu berada di perpustakaan menyelesaikan beberapa paper. Tapi tiba2 melihat status fb kawan saya, Tyas putri yang menuliskan bahwa hari itu pula ada gathering orang tua dengan anak2 berkebutuhan spesial di Taman Balekambang. Well, saya-yang hasil anilisis noridha (mahasiswa S2 psikologi UI) mengatakan bahwa saya memiliki gangguan belajar ;p - tiba2 merubah arah motor saya yang menuju ke arah kampus menjadi ke balekambang... hehehe
Saat sampai ke gerbang balekambang saya agak ragu untuk masuk. pertama, saya sendiri walaupun didalam ada kawan saya tyas tapi saya agak "takut" karena saya belum pernah datang di acara2 seperti ini sebelumnya. kedua, saya ckp lama di gerbang karena terpukau melihat anak2 yang diantar orang tua nya dengan segala ekspresinya. Setelah beberapa lama di depan gerbang, akhirnya saya masuk ke dalam. Dan ternyata di dalam begitu meriah. Saya sampai kaget saat tiba2 ada seorang anak yang menarik-narik tangan saya. Kayanya saat itu warna jilbab saya dan ibu nya sama :D. Orang tua dan anak begitu bahagia dan ada banyak juga para pendamping, salah satunya tyas, kawan saya. Dia mahasiswa jurusan Pendidikan luar biasa, bersama teman2 nya menjadi para pendamping anak2 luar biasa. Dan menurut saya mereka begitu luar biasa. Bayangkan saja, mereka memiliki energi luar biasa untuk mengajar anak2 luar biasa :) saya jga bertemu annisa, mahasiswa psikologi angkatan 2007 yang begitu energik :)

Wednesday, 26 October 2011

satu orang dengan profesi terbanyak di dunia

orang tua, khususnya Ibu rumah tangga sepertnya harus memiliki banyak profesi:


1. PSIKOLOG yang baik: karena harus tau kepribadian anak sehingga bisa mengarahkan tumbuh kembang secara alamiah dan memahami kepribadian suaminya sehingga bisa menyesuaikan.


2.HAKIM yang adil:karena harus bisa melerai dan mencari jalan keluar yang adil dan solutif terutama saat anak2 nya berselisih paham.


3. CHEF yang kreatif: karena harus bisa berkreasi dalam masakan yang bergizi dan variatif untuk kebutuhan nutrisi keluarga.


4. GURU yang bijaksana: karena harus mengajarkan dan mendidik anak2 dgn sepenuh hati.

5.DIPLOMAT yang ulung: karena harus mendiplomasikan visi misi keluarga secara efektif, baik ke internal ataupun eksternal keluarga.

Saturday, 10 September 2011

Lotek bu warni

ALhamdullilah akhirnya sempet update jugaa..
Happy Ied Fitri 1423 H
Taqoballahu minna wa minkum..
minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir batin.

well, balik ke judul. lotek bu warni.
buat yang pernah kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, pas masuk tahun 2002, pasti tau lotek bu warni. ya, sejak tahun 2002 lotek ini mulai berdiri. awalnya cuma warung kecil yang cukup jauh dari arena kos2an. Oya, lotek itu seperti gado2, bumbu kacang nya diulek langsung dan ditambahkan sayur2an, ketupat, telu rebus dan gorengan yang sudah di potong2.
Kemarin, ada rapat dosen dan saya kebagian beli konsumsi. ya, saya sering menemukan konsumsi rapat dosen ya lotek ini. mungkin karena uda bosen sama daging, santan, dan goreng2n jadi nyari yang sehat dan seger. beli 7 bungkus lotek membutuhkan waktu yang sangat lama karen aproses pengerjaannya satu per satu. Kebetulan, ada bu warni nya yang lagi duduk2 di bangku. saya pun ngobrol sama bu warni. beliau habis sakit diabets dan luka jadi tidak lagi ikut turun tangan seperti dulu. dan memang tidak perlu ikut turun tangan lagi karena sekarang lotek bu warni uda ada 2 cabang yang pegawainya hampir 10 bahkan bisa lebih.
saat ngobrol, tiba2, ada mobil bak yang nganter gula jawa. bu warni pun beli 2 bungkus dengan berat 20 kg gula jawa. saya pun bertanya, "bu, gula jawa segitu biasanya untuk berapa hari"? bu warni pun menjawab, ya paling untuk 2-3 hari untuk sama yang warung satu lagi. biasanya beli langsung 1 kwintal, tapi gak ada tempat untuk menyimpannya, uda penuh gelas dapet dari hadiah.. "enggak lumer kok mba soalnya ini gula jawa super, ibu maunya bahan2 nya yang bagus2.."
Ok, kita berhitung dalam rata2. jika 1 kg ada sekitar 20 buah gula jawa, dimana 1 gula jawa bisa untuk 3 bungkus lotek, so, jika 1 hari menghabiskan 10 kg gula jawa, artinya dalam 1 hari menhabiskan 200 kg gula jawa dan itu artinya, 1 hari bisa membuat 600 bungkus lotek. Ok, itu kayanya perhitungan yang tepat, karena selain menjual lotek bu warni juga menjual gado2, mie toprak, kupat tahu, bakmi, dll..
Anggaplah sehari berjualan dari pukul 8 pagi sampai 10 malam terjual 500 bungkus. well, itu bukan hal yang mustahil karena warung bu warni gak pernah sepi. kalo yang di warung ini penuh, maka pembeli akan lari ke warung yang satu nya lagi yang ga begitu jauh.

Monday, 15 August 2011

Ibu rumah tangga di Australia

Ibu Rumah Tangga adalah pekerjaan mulia, di Australia, bagi Ibu Rumah Tangga mereka dianggap berkarir juga, yaa karirnya di rumah, maka mereka mendapat gaji dari pemerintah, mengasuh anakpun adalah pekerjaan dan mereka dapat gaji dari pemerintah sesuai dengan jumlah anak yang dilahirkan dan dirawat. Semakin banyak anaknya semakin banyak tunjangan dari pemerintah, bahkan ada seorang Ibu Rumah Tangga dengan 7 anak di Australia, gajinya sebagai Ibu Rumah Tangga lebih tinggi dari pada suaminya seorang manajer biasa.
Ibu Rumah Tangga pekerjaan yang sebetulnya diwajibkan dalam al-qur’an; “Dan hendaklah kamu (wanita) tetap di rumahmu.” (QS. Al-Ahzab [33] : 33).
Setiap kita adalah pemimpin, baik pemimpin untuk diri sendiri maupun tugas memimpin sebagai Ibu rumah tangga, dan akan dimintai pertanggungjawaban bagi apa yang dipimpinnya.
Ibu Rumah Tangga pekerjaan yang bisa dilakukan wanita mana saja, gelarnya sederhana namun mulia,

Friday, 27 May 2011

tentang blue print

Sebelum lulus S1, gak ada kepikiran untuk lanjut S2. biasalah, cita-cita anak muda, lulus kuliah, bekerja, nikah sama pria idaman, punya anak yang lucu2, tinggal dirumah yang nyaman, jalan2 ke luar negeri bareng keluarga, de el el.. intinya yang happy aja. yaa..maklum lah namanya juga mimpi kan.. hehe
wisuda memang bahagia, tapi asli, itu cuma berlangsung 1 hari itu aja. Besoknya mikir, kemana lagi yaa?? huuhhh...kayanya saat transisi kaya gitu saat asam lambung nya pada meningkat karena jarang makan dan stress yang gak berkesudahan. (haha, ini pengalaman.)
Dan, waktu yang terus aja berlalu semakin membuat ketidakpastian semakin tidak pasti. tes PNS gak ada yang lolos, ngelamar kerja gak dipanggil2.., dan gak ada yang ngelamar juga....hahhaaha
Kalo dipikir2, kok bisa ya malah banyak yang nge-blank setelah jadi sarjana. pada bingung mau ngelanjutin hidup. ibarat kata, hidup segan mati juga gak mau. padahal uda sarjana S1.
Pas lagi baca biografi atau perjalanan hidup orang-orang sukses, kurang lebih ada 1 persamaan diantara mereka. Dibelakang mereka ada orang yang berjasa membuat blue-print untuk mereka tanpa mereka sadari. Dan biasanya bukan karena keluarga mereka berkecukupan yang membuat mereka bisa sekolah dengan tenang. Rata-rata malah perjuangan nya teramat berat, sampai titik darah penghabisan.
Nah blueprint itu tidak tertulis secara tampak dan jelas. Biasanya, bueprint itu adalah nasihat2 dan harapan dari seorang Ibu, guru, atau orang2 disekitar dari orang2 sukses itu.
Secara gak langsung, harapan dan nasihat yang diberikan adalah arahan, program kerja, dan tahapan yang harus dilalui seseorang untuk mencapai kesuskesan. Selanjutnya usaha dan kerja keras lah yang harus dilakukan utuk seseorang mencapai kesuksesan.
sayangnya, banyak sekarang Ibu-ibu yang bekerja dan sangat konsentrasi pada pekerjaannya karena tuntutan profesionalitas. Walupun Ibu-ibu itu bekerja akhirnya gajinya untuk memfasilitasi anaknya, tapi mereka lupa untuk merancang atau membuat blue print anaknya. kalo kata temen saya, ya mereka kerja untuk nyekolahin anaknya di sekolah yang bagus. kalo uda sekolah ya uda tercapailah tujuannya.

__padahal kan gak semudah itu mencapai tujuan__

PR: sebelum membuat blueprint buat anak2 kita kelak, mari kita buat blue print untuk diri kita sendiri dulu. Apalagi kalo gak ada yang buat blueprint untuk kita..hehe..

Friday, 1 April 2011

Gerakan 1 rumah, 1 pohon Pepaya

Beberapa tahun belakangan ini, cuaca tidak menentu. Pagi cerah, siang panas menyengat, dan sore hujan deras. Tapi saat ini kita gak akan ngomongin perubahan iklim.

Inspirasi pohon pepaya ini saya dapat dari Ibu saya yang suka bertanam. Sudah 2 tahun ini kami sekeluarga pindah ke Solo. Karena hoby Ibu saya yang suka bertanam didukung lahan kosong yang cukup lebar, akhirnya cita-cita nya yang selama ini terpendam bisa teralisasi juga. Maklum, rumah yang di Jakarta hanya ada tanah didepan rumah selebar 30 cm. Itu juga sudah tumbuh beberapa pohon kecil dan 2 pohon anggur yang merambat dengan lebat dan ada buahnya walaupun tumbuh tak sempurna. Ok, tapi saat ini kita juga gak ngomongin pohon anggur depan rumah saya ^-^.

Kali ini saya akan membahas tentang pohon pepaya dan segala rupanya. Semenjak Ibu saya menebar biji pepaya bangkok dibelakang rumah yang di solo, hampir sering (walaupun gak setiap hari) saya memakan buah pepaya, lalapan daun pepaya, minum jus pepaya, atau makan nasi dengan sayur dari pepaya, daun pepaya, atau bunga pepaya. Dan masih banyak lagi ragamnya, termasuk sering disuruh tepatnya dipaksa Ibu saya manjat tangga yang cukup tinggi dan hampir reot utk ngambil buah pepaya. (hoshhh -.-' menakutkan..)*ps: saya agak takut kalo uda disuruh naik2 kaya gitu, tapi itung2 olahraga sambil berbakti pada orang tua, agama, nusa, dan bangsa. Amin..

Saya pribadi ingin menginisiasi jika setiap rumah minimal ada 1 pohon pepaya. Ada beberapa alasan pendukung yang akan saya utarakan:

1. Dari segi penanaman dan pertumbuhan:

a. pohon pepaya ini mudah sekali tumbuh. Cukup digembur-gemburkan dikit tanahnya, sebar deh biji pepaya nya. (pesen sponsor: tebarlah biji dari buah pepaya yang bagus misal pepaya bangkok yang besar, merah dan manis). Yang penting gak dimakanin ayam tetangga atau ikut kesapu. Kalo sering ujan, gak perlu disiram, tapi kalo gak ujan, siramlah sekali-kali. 1 lagi yang penting, jangan lupa berdoa pada Allah SWT biar pepaya nya tumbuh dengan sempurna karena bagaimanapun Allah adalah Maha Pencipta. Dalam hitungan bulan, pohon pepaya mulai tumbuh besar dan mulai tumbuh bunga pepaya dan akhirnya gerombolan buah pepaya mulai bermunculan dan tunggulah sampai besar dan kemerahan baru dipetik.

b. Dari beberapa pohon pepaya dibelakang rumah yang menjadi objek pengamatan saya, pohon pepaya hampir tidak pernah terserang penyakit. Pernah sih waktu musim wereng padi, karena depan rumah saya langsung sawah (orang), akhirnya beberapa buah pepaya jadi ada putih2 nya. Tapi kan itu Cuma kulit nya aja ya, buahnya masih bagus kok. Subhanallah ya, Allah itu menciptakan kulit buah dengan segala kesempurnaannya. Kalopun buahnya gak sempurna, itu bukan karena penyakit, tapi karena kita keduluan burung atau kalong, atau hewan yang bisa terbang yang memakan sebagian buah pepaya yang sudah matang. Itu kata Ibu saya karena saya tidak pernah liat langsung kejadian itu. Soalnya dulu pernah disuruh metik dan buahnya udah agak2 bonyok gitu..tapi karena Ibu2 tetaplah Ibu2, maka buah pepaya itu tidak dibuang oleh Ibu saya. Melainkan hanya dipotong bagian yang ”bonyok” dan yang masih bagus disuruh makan anak-anaknya (saya). Ya gapapalah, berbagi pada sesama makhluk Allah.

c. Buah pepaya akan terus tumbuh yang penting sabar nunggu mateng di pohon aja. Tidak seperti buah mangga, duren, ataupun rambutan yang berbuah jika musimnya. Buah pepaya akan terus tumbuh. Bahkan jika sudah terlalu tinggi, pohon pepaya itu bisa ditebang dan tetap akan tumbuh dengan ketinggian yang kita inginkan. (hal ini efektif sehingga gak perlu naik2 tangga).

d. Beberapa literatur menyebutkan, pohon pepaya bisa hidup sampai usia 25 tahun atau lebih, namun produksi buah tertingginya pada usia 2-3 tahun. Menurut pengalaman para petani di Malang, pada usia lima tahun produktivitasnya sudah jauh menurun dan pohonnya mudah mati karena berbagai hal. Karena itu, para petani umumnya membongkar tanamannya setelah berusia sekitar empat tahun.

2. Dari segi pemanfaatan menjadi panganan, Pohon pepaya dari buah, bunga, dan daunnya, dapat disulap menjadi panganan yang sehat, enak, dan murah meriah. Dari minuman, dessert, cemilan, sampai sayur pelengkap nasi. Berikut beberapa resep yang menggunakan bahan2 tersebut:

a. Lalapan daun pepaya: cukup direbus setelah sebelumnya diremas2 garam biar gak terlalu pahit. Kata tetangga sih, pas direbus dicampur tanah liat biar gak pait. Belum pernah nyoba sih, tapi kalopun pait2 dikit, gapapalah.. katanya kalo makan daun pepaya kulit kita gak bakal digigit nyamuk karena darahnya pahit, mungkin ini yang membuat kulit menjadi halus. (tapi maaf ya itu gak valid, Cuma kata orang, belum dibuktikan secara ilmiah)

b. Tumis daun pepaya: daun pepaya yang sudah diremas2 garam dan direbus, dipotong2 dan ditumis dengan bawang merah, bawang putih, cabe, tomat, ebi, gula, garam, dan bumbu2 lainnya. Kalo di tambah ikan teri tau udang lebih enak.

c. Tumis bunga pepaya, bumbu sama seperti tumis daun pepaya..

d. Sayur pepaya pedas: pepaya yang masih mentah diiris memanjang seperti korek dan dibumbu santan pedas. Biasa dimakan bersama lontong atau ketupat. Kali ini saya gak tau bumbunya apa.. haha, maaph :D :D

e. Sayur pepaya gak pedas : pepaya yang masih mentah dipotong tak berukuran dengan bumbu yang sama, masih dikuah santan, tapi gak pedas. Biasa dimakan pake nasi.tapi kali ini saya juga gak tau bumbunya apa.. hehe

f. Sayur asam2 pepaya : pepaya yang masih mentah, dipotong dadu, dicampur daging atau kikil sapi yang telah dipotong2 juga, ditambah buncis dan potongan dadu wortel, dibumbu kecap gak pake santen. Saya juga kurang tau bumbunya apa. Tapi ini enak banget.. recomended. Keluarga saya suka banget sayur ini. Dan ini adalah resep andalan Ibu saya kalo tukang sayur gak lewat. Artinya tinggal metik pepaya mentah dan suami dan anak-anaknya tetap bisa makan nasi pake sayur.. My mom, I luph U pull dah. ^-^ *saya gak tau kenapa namanya asam2 padahal rasanya manis pedas dan gak asem2 banget. Tapi sayur ini cukup terkenal di Solo.

g. Manisan buah pepaya: Jika buah pepaya masih ”mengkel” atau sudah merah tapi keras, bisa dibuat manisan. Buah pepaya dipotong sesuai selera, kemudian disiram air gula yang masih panas dan diamkan sampai dingin. Lakukan berulang 2-3 kali. Bisa langsung dimakan atau ditambah kuah asinan (cabe merah, gula jawa/pasir, garam, cuka/asam jawa sedikit, dan air). Jadi rasanya, manis pedes asem gimana gitu.. dimakan abis dari kulkas di siang hari..hmmm

h. Buah pepaya yang masih mengkel juga enak buat dimakan sama bumbu rujak atau dibuat rujak serut. *PENTING: Buah yang masih mengkal atau separuh matang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dari buah matang. Namun wanita yang ingin memiliki anak atau sedang hamil dilarang mengonsumsinya, karena buah mentah dan mengkal mempunyai efek menggugurkan kandungan. Saran untuk wanita hamil, bila ingin mendapatkan khasiat pepaya, makanlah buah yang sudah matang saja.

i. Buah pepaya yang sudah matang bisa dimakan langsung atau dikupas kulitnya dan dibagi dua, dibersihkan bijinya dan dimasukkan adonan puding didalamnya. Tunggu sampai dingin dan pepaya dipotong dengan cantik. Anak kecil yang gak suka pepaya jadi bisa suka dengan pepaya yang dikreasikan.

j. Jus Pepaya: pepaya yang sudah mateng diblender bersama gula dan air. Atau bisa juga dimix dengan buah lainnya seperti jambu biji, perasan jeruk nipis, atau mangga.

k. Jamu daun pepaya: kayanya dari perasan daunnya, tapi kali ini Ibu saya gak pernah buat, ini Cuma kata tukang jamu yang sering lewat depan rumah kalo jamu pait itu ada sari daun pepaya nya dan itu bagus buat Ibu menyusui. Hehe, belum pernah nyoba, gak sanggup ngerasain pahitnya..

l. Katanya ada juga ya kripik pepaya? Wah ini belum tau deh, tapi kayanya kalopun ada harus dibuat pake mesin berteknologi canggih. Kata adik saya yang kuliah di Ilmu Teknologi Pangan kripik buah harus di keringkan apa diapain gitu pake mesin. Ribet deh pokonya..ini mah beli aja.. haha :D :D

m. Daun pepaya bisa digunakan untuk membungkus daging sebelum di masak karena enzim papainnya mampu mengempukkan daging.

3. Dari segi gizi dan kandungan didalamnya (full copas dari berbagai sumber):

a. Kandungan gizi pepaya:

Pada tahun 1992, The Center for Science in the Public Interest (CSPI) di Washington AS meneliti manfaat kesehatan dari 40 jenis buah. Penilaian didasarkan pada sumbangan dari sembilan jenis vitamin, potasium, dan serat pangan yang terkandung pada masing-masing buah terhadap angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG).

Dari penilaian tersebut, pepaya telah ditetapkan sebagai buah yang paling menyehatkan, kemudian disusul oleh cantaloupe, stroberi, orange, dan tangerine.
Hasil penelitian CSPI tersebut tentu sangat menggembirakan. Sebab, selain bergizi dan menyehatkan, pepaya juga dikenal sebagai buah yang murah harganya dan enak rasanya. Varietas yang beragam dan ketersediaannya sepanjang tahun turut memperkokoh posisi pepaya sebagai buah idola.

Buah pepaya matang sangat unggul dalam hal betakaroten (276 mikrogram/100 g), betacryptoxanthin (761 mikrogram/100 g), serta lutein dan zeaxanthin (75 mikrogram/100 g). Betakaroten merupakan provitamin A sekaligus antioksidan yang sangat ampuh untuk menangkal serangan radikal bebas.

Vitamin A yang diperoleh dari 100 g buah pepaya matang berkisar antara 1.094-18.250 SI, tergantung dari varietasnya. Sementara betacryptoxanthin, lutein, dan zeaxanthin lebih banyak berperan sebagai antioksidan untuk mencegah timbulnya kanker dan berbagai penyakit degeneratif.

Sumbangan vitamin yang sangat menonjol adalah vitamin C (62-78 mg/100 g) dan folat (38 mikrogram/100 g). Kadar serat per 100 gram buah masak 1,8 gram. Serat pepaya sangat dikenal manfaatnya dalam memperlancar proses buang air besar (BAB) dan mencegah sembelit. Satu potong pepaya berukuran 140 gram mampu memberikan sumbangan vitamin C sebanyak 150 persen dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari (AKG), serta sumbangan serat sebanyak 10 persen dari AKG.

Komposisi mineral pada buah pepaya matang sangat bagus, yaitu dominan potasium (257 mg/100 g) dan sangat sedikit sodium (3 mg/100 g). Rasio potasium terhadap sodium yang tinggi sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya hipertensi. Mineral lain yang terkandung dalam jumlah lumayan adalah kalsium, besi, magnesium, fosfor, zinc, dan selenium. Keunggulan lain dari buah pepaya adalah rendah lemak, tanpa kolesterol, rendah sodium.

Tabel. Komposisi gizi buah pepaya masak, pepaya muda, dan daun pepaya per 100 gram

Zat Gizi

Buah pepaya masak

Buah pepaya muda

Daun pepaya

Energi (kkal)

46

26

79

Protein (g)

0,5

2,1

8,0

Lemak (g)

0

0,1

2,0

Karbohidrat (g)

12,2

4,9

11,9

Kalsium (mg)

23

50

353

Fosfor (mg)

12

16

63

Besi (mg)

1,7

0,4

0,8

Vitamin A (SI)

365

50

18.250

Vitamin B1 (mg)

0,04

0,02

0,15

Vitamin C (mg)

78

19

140

Air (g)

86,7

92,3

75,4

Sumber: Direktorat Gizi, Depkes RI (1992)

b. Manfaat daun pepaya untuk kesehatan tubuh:

1) Sebagai Obat jerawat. Bagi kamu yang merasa tidak pede mempunyai wajah berjerawat. Terutama bagi wanita yang selalu memperhatikan kecantikan. Daun pepaya dapat mengobatinya yaitu dengan membuatnya menjadi masker. Cara membuat maskernya : ambil 2-3 lembar daun pepaya yang sudah tua.Kemudian jemur dan tumbuk sampai halus. Tambahkan satu setenagh sendok air, baru deh dapat di manfaatkan untuk muka penuh jerawatmu.

2) Manfaat Memperlancar pencernaan. Daun dari tumbuhan pepaya memiliki kandungan kimia senyawa karpain. Zat itu dapat membunuh mikroorganisme yang sering mengganggu fungsi pencernaan.

3) Menambah nafsu makan Manfaat ini terutama untuk anak-anak yang sulit untuk makan. Ambil daun pepaya yang segar dan memiliki ukuran sebesar telapak tangan. Kalau sudah ketemu tambahkan sedikit garam dan air hangat setengah cangkir. Campur semua lalu diblender. Kemudian saring airnya, nah air itulah yang dapat dimanfaatkan untuk menambah nafsu makan.

4) Demam berdarah Siapa sangka kalau pepaya juga dapat untuk menyembuhkan demam berdarah. Coba ambil 5 lembar daun. Tambahkan setengah liter air lalu direbus. Ambil air tersebut jika sudah tertinggal tiperempatnya saja. Bintang sendiri belum pernah membuktikannya, jadi jika keadaan tidak membaik segera segera ke dokter (bahkan kalaupun memabaik segera bawa ke dokter). Anggap saja ini untuk pertolongan pertama!

5) Nyeri haid. Wanita jawa zaman dulu sering memanfaatkan daun pepaya untuk mengobati nyeri haid. Cukup Ambil 1 lembar daun saja, Tambahkan asam jawa dan garam. Lalu campur dengan segelas air dan Rebus. Dinginkan sebelum meminum ramuan pepaya tersebut.

6) Anti kanker. Hal ini masih belum pasti, tapi dari beberapa penelitian bahwa manfaat daun pepaya juga dapat dikembangkan sebagai anti kanker. Sebenarnya bukan hanya daunnya saja melainkan batang pepaya juga dapat digunakan. Karena kedanya memiliki milky latex (getah putih seperti susu).

7) Sakit keputihan. Ambil satu lembar daun pepaya, satu potong akar rumput alang-alang, adas pulosari secukupnya. Selanjutnya daun pepaya dicincang halus, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 1,5 liter air sampai mendidih dan disaring kemudian diminum satu kali sehari satu gelas dan dilakukan secara teratur.

8) Mencegah demam nifas. Sehelai daun pepaya muda dicuci, iris-iris, rebus dengan gula aren dan segelas air sampai airnya tinggal 1/2. Minum sekaligus segera setelah melahirkan selama dua hari berturut-turut.

9) Melancarkan haid. Dua helai daun pepaya dicuci, tumbuk halus sambil diberi 1/4 gelas air, peras, beri garam. Minum sekaligus satu kali sehari.

10) Melancarkan ASI. Beberapa helai daun pepaya dicuci, layukan di atas api. Hangat-hangat ditaruh di sekeliling payudara.

11) Malaria dan demam. Tumbuk daun pepaya muda hingga menjadi 1/2 gelas, tambahkan air 3/4 gelas dan garam, peras, saring. Minum 3 kali sehari; lakukan 5 hari berturut-turut. Atau ambil beberapa helai daun pepaya kemudian dicuci, setelah itu direbus dengan dua gelas air hingga airnya tinggal setengah gelas. Lalu diminum sedikit demi sedikit sepanjang hari hingga habis.

12) Malnutrisi. Satu lembar daun pepaya direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Kemudian diminumkan pada balita 2 sendok makan setiap hari.

13) Flu. Cuci tiga helai daun pepaya muda, lumatkan, peras, beri garam. Minum dua kali sehari untuk anak-anak, dan empat kali sehari untuk dewasa.

14) Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pada tumbuhan pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex), yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker. Manfaat getah pepaya untuk kesehatan dibuktikan Bouchut secara ilmiah, seperti dikutip Journal Society of Biology, yang menyatakan daun pepaya bersifat antitumor atau kanker.
Peran itu dimungkinkan oleh kandungan senyawa karpain, alkaloid bercincin laktonat dengan tujuh kelompok rantai metilen. Dengan konfigurasi itu, tak hanya tumor dan penyakit kulit yang disembuhkan, karpain ternyata juga ampuh menghambat kinerja beberapa mikroorganisme yang menggangu fungsi pencernaan. Sehingga efektif untuk menekan penyebab tifus.

15) Daun pepaya juga mengandung berbagai macam zat, antara lain vitamin A, B1, kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, dan air. Selain itu Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya, antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Bahan-bahan tersebut biasanya dipadukan dalam bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan plak.

c. Manfaat buah pepaya untuk kesehatan tubuh:

1) Pelangsing Tubuh: Buah pepaya punya khasiat menguruskan tubuh. Dengan rajin mengkonsumsi pepaya muda dapat menghasilkan enzim dua kali lipat dari pepaya matang. Nah, enzim tersebut berperan sebagai pengurai lemak dalam tubuh kita. Enzim itu juga mengurai protein lebih baik serta melenyapkan daging berlebih.

2) Awet Muda: Kadar vitamin C dalam pepaya adalah 48 kali lipatnya buah apel. Pepaya juga aktif sebagai detoksifikasi sehingga dapat menyegarkan kulit dari dalam. Pepaya juga dapat mendorong proses metabolisme kulit. Pepaya juga baik melumerkan lapisan kulit dan zat tanduk penuaan yang timbul dipori-pori sehingga kulit lebih kencang dan cerah. Jadi, mulai sekarang rajin-rajin saja pakai masker buah pepaya atau facial pepaya.

3) Buah pepaya mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral. Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C-nya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E.

4) Buah pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerba protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung.

5) Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat buah. Tapi julah yang sedikit ini hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri. Daya cerna terhadap protein ini mengingatkan kita untuk lebih cermat memilih makanan, Bahwa makanan yang mengandung protein tinggi belum tenti bisa bermanfaat bagi tubuh. Yang penting adalah mudah atau tidaknya protein itu diserap tubuh.

6) Pepaya bisa memecah protein menjadi arginin. Senyawa arginin merupakan salah satu asam amino esensial yang dalam kondisi normal tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti telur dan ragi. Namun bila enzim papain terlibat dalam proses pencerbaan protein, secara alami sebagian protein dapat diubah menjadi arginin. Proses pembentukan arginin dengan papain ini turut mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HSG), sebab arginin merupakan salah satu sarat wajib dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Informasi penting lain, uji laboratorium menunjukkan arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

7) Pepaya juga dapat memecah makanan yang mengandung protein hingga terbentuk berbagai senyawa asam amino yang bersifat autointoxicating atau otomatis menghilangkan terbentuknya substansi yang tidak diinginkan akibat pencernaan yang tidak sempurna. Tekanan darah tinggi, susah buang air besar, radang sendi, epilepsi dan kencing manis merupakan penyakit-penyakit yang muncul karena proses pencernaan makanan yang tidak sempurna. Papain tidak selalu dapat mencegahnya, namun setidaknya dapat meminimalkan efek negatif yang muncul. Yang jelas papain dapat membantu mewujudkan proses pencenaan makanan yang lebih baik.

8) Pepaya berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun tubuh. Dengan cara ini sistem kekebalan tubuh dapat ditingkatkan.

9) Pepaya juga dapat mempercepat pencernaan karbohidrat dan lemak. Enzim papain mampu memecah serat-serat daging, sehingga daging lebih mudah dicerna. Tidak heran bila pepaya sering dijadikan bahan pengempuk daging, terutama untuk pembuatan sate atau masakan semur.

10) Pepaya memiliki sifat antiseptik dan membantu mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam usus. Pepaya membantu menormalkan pH usus sehingga keadaan flora usus pun menjadi normal.

11) Pepaya terbentuk di seluruh bagian buah, baik kulit, daging buah, maupun bijinya. Jadi sebaiknya pepaya dimanfaatkan secara seutuhnya. Malah, bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan, disarankan untuk mengonsumsi buah pepaya beserta bijinya.

12) Buah yang masih mengkal atau separuh matang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dari buah matang. Namun wanita yang ingin memiliki anak atau sedang hamil dilarang mengonsumsinya, karena buah mentah dan mengkal mempunyai efek menggugurkan kandungan. Karena efek yang satu ini, di berbagai negara, seperti Papua Nugini dan Peru, pepaya digunakan sebagai alat kontrasepsi. Saran untuk wanita hamil, bila ingin mendapatkan khasiat pepaya, makanlah buah yang sudah matang saja.

Sekian pemaparan tentang papaya dan segala rupanya yang sangat panjang. Semoga dibaca, terinspirasi dan mulai menanam pohon pepaya di rumah. Atau minimal minta tolong tetangga buat nanem pohon di rumahnya. Soalnya kalo harus usul ke Pemerintah yang terhormat dan menunggu kebijakan menanam 1 rumah 1 pohon pepaya dibuat, kelamaan birokrasinya. Waktu untuk membuat sebuah regulasi sama kaya numbuhin pohon pepaya sampe berbuah.

Yuk, Nanem pohon pepaya.. ^-^

Demi generasi bangsa Indonesia yang sehat, cerdas, good looking. Haha :D good looking mah urusan gen dan takdir yaaa

*Ps: Selain manfaat nya yang sangat banyak, saya juga agak aneh dengan buah pepaya karena anak kucing dirumah saya, suka makan buah pepaya asal disuapin. Saking anehnya, sampe saya rekam di video hp saya. Kalo udah kaya gini, saya jadi bingung, yang aneh anak kucingnya karena makan pepaya, atau orang yang mau nyuapin kucing pepaya, atau orang yang sampe videoin anak kucing makan pepaya?

finished.

nunik nurhayati

Wednesday, 30 March 2011

Ryosai Kentro : senggyo syuhu, kyoiku mama

Ada sebuah karikatur yang menggelitik tentang peran dan status ibu rumah tangga yang diangkat oleh Elizabeth B.Hurlock dalam bukunya Psikologi Perkembangan, 1994.Bisa jadi gambar itu mewakili pendapat sebagian besar perempuan tentang peran dan status ibu rumah tangga yang mereka anggap kurang adil dan kurang memberdayakan bagi kaum mereka. Para ibu ini merasa begitu dibebani oleh sedemikian banyak pekerjaan dan terjebak dalam rutinitas yang membuatnya frustrasi dan kelelahan. Belum lagi kurangnya apresiasi yang layak atas apa yang telah mereka lakukan, membuat mereka jadi menganggap diri tak berharga jika hanya menyandang status ibu rumah tangga semata.

Selanjutnya demikian menurut Hurlock:
Sikap yang tidak positif ini diperkuat oleh ”sindrom suami yang malas”. Sang istri marah melihat suaminya menganggap pekerjaan rumah tangga itu gampang dan dapat dikerjakan dengan bersantai-santai dan bersenang-senang, sedangkan ia bekerja dari pagi hingga malam, selama tujuh hari dalam satu minggu, terus menerus.

Sindrom suami yang malas digambarkan sebagai berikut: Suami pada akhir suatu hari yang ”panjang” di kantor yang ber-AC, ketika pulang tinggal minta minum, merebahkan dirinya dengan letih di kursi dengan koran di tangan atau di hadapan televisi. Sejam kemudian ia bangun untuk makan malam, mengeluh bahwa daging kurang matang, mencium pipi istri dan kemudian keluar rumah dengan tim bowlingnya, minum bir, pulang menonton televisi lagi, kemudian merebahkan dirinya di tempat tidur. Sementara itu istrinya, yang telah bekerja sepanjang hari, mempersiapkan makanan, mencoba mengatur anak-anak supaya suami dapat beristirahat, menyuap bayi, menghidangkan makanan, mencuci piring, memberi makan anjing, memandikan anak-anak, meninabobokan mereka, memasukkan cucian ke mesin cuci, menyeterika, menonton televisi selama satu jam sambil menisik. Ini berlangsung hari demi hari. Suami merasa bahagia, tetapi istrinya lambat laun merasa kurang bahagia, tegang dan letih. (hal 272).

Berseberangan dengan apa yang dituliskan Hurlock, kaum Ibu di Jepang justru merasa bahagia, tersanjung dan dimuliakan dengan jabatan dan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Istilah Ryosai Kentro (istri yang baik dan ibu yang arif) menggambarkan suatu kebijakan yang memposisikan kaum wanita sebagai ‘penguasa rumah’, yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di rumah. Dari mulai pekerjaan- pekerjaan rumah tangga, masalah keuangan, dan pendidikan anak.

Bahkan mereka tak segan-segan mengundurkan diri dari karir mereka demi mengasuh dan mendidik sendiri anak-anak mereka di rumah. Rilis Kementerian Kesehatan-Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang tanggal 17 Maret 2004 mengungkapkan bahwa 61% ibu muda Jepang meninggalkan pekerjaannya diluar rumah setelah melahirkan anak pertama. Hal ini mungkin juga karena pandangan tentang peran ganda perempuan – yaitu sebagai ibu sekaligus wanita pekerja –dianggap sebagai chuto hanpa- alias peran tanggung, tidak populer di Jepang. Menjadi ibu manusia Jepang atau tidak sama sekali, itu pilihannya. Menjadi ibu rumah tangga dianggap sama profesionalnya dengan wanita pekerja Jepang- wanita tidak menikah/menikah tidak melahirkan anak yang bisa mencapai jabatan yang setinggi-tingginya apabila dia sanggup dan mampu.

Astronout wanita Asia pertama, bahkan mungkin yang pertama pula di , terbang dua kali dengan NASA, space-shuttle Columbia-Juli 1994 dan Discovery-Nov 98, adalah wanita Jepang, Dr. Chiaki Mukai. Menlu sekaligus Deputi Perdana Menteri dari negara super economic power sekaligus bangsa tersejahtera di dunia serta memiliki harapan hidup terlama, dan sedang berjuang meningkatkan peranan Jepang di Dewan Keamanan PBB, adalah seorang wanita, Yoriko Kawaguchi.

Motivasi utama para wanita Jepang yang memilih karirnya sebagai ibu rumah tangga profesional (senggyo syuhu) maupun sebagai ibu pendidikan (kyoiku mama) adalah untuk melaksanakan ikuji-meletakkan dasar pendidikan berperilaku sejak dini kepada anak-anaknya, terutama di masa-masa emas, yaitu pada usia tiga tahun pertama masa perkembangan pesat otak seorang anak.

Kyoiku Mama adalah istilah yang mengacu pada Ibu-ibu Jepang yang terus menerus mengembangkan bakat anak-anak mereka dan menyekolahkan mereka di Universitas terbaik. Seorang pengamat Jepang, Reingold, mendefinisikan Kyoiku Mama sebagai berikut : She becomes directly involved in and identified with the child’s succes or failure. Terjemahan bebasnya : Para ibu pendidikan itu secara langsung terlibat dalam kesuksesan atau kegagalan anak-anaknya. Dan mereka juga dinilai berdasarkan kesuksesan atau kegagalan mereka. Ibu-ibu pendidikan Jepang, Kyoiku Mama, mengajarkan disiplin, pengorbanan, kerja sama dan kesederhanaan di rumah. Sekolah, yang mengajarkan hal-hal akademis, tidak direpotkan lagi dengan masalah-masalah perilaku anak didik karena nilai-nilai luhur telah melebur dalam karakter setiap siswa sejak dari rumah.

Para ibu di Jepang memiliki gelar kesarjanaan yang mentereng, walaupun mereka ‘hanya’ bertugas mengurusi rumah. Mereka beranggapan bahwa pendidikan yang mereka tempuh selama ini tidak sia-sia yakni untuk memperjuangkan pendidikan anak-anak mereka ketimbang mengejar karir dan cita-cita. Jika mereka ditanya, “Mengapa berhenti bekerja. Apakah tidak sayang pendidikannya yang tinggi tidak dipakai?” gantian mereka bertanya, “Apakah di rumah itu tidak memerlukan pendidikan yang tinggi?”. Mereka lebih suka banyak tinggal di rumah untuk membuat makan siang, mencuci dan menyetrika seragam sekolah dan terus menerus memotivasi anak-anaknya untuk bekerja keras meningkatkan prestasi akademis mereka. Dan mereka lebih senang disebut sebagai wanita yang sukses dalam mencetak anak-anaknya yang berhasil, dan bukan karier mereka. Terbukti sistem ini sungguh berhasil dalam meningkatkan laju kemakmuran Jepang.

Tak heran jika anak-anak di Jepang , pria dan wanita, sangat sayang dan mengagumi ibu-ibunya. Sebagai jelmaan Dewi Amaterasu yang dipuja oleh bangsa Jepang. Kikunatara okasan ni naritai (kalau besar ingin menjadi ibu) adalah cita-cita anak perempuan Jepang yang mungkin langka dimiliki oleh anak-anak perempuan di Indonesia.

Di Indonesia, kebanyakan para perempuannya merasa sayang jika pendidikan tinggi mereka hanya berakhir di pekerjaan rumah tangga. Akibatnya anak Indonesia dari golongan ibu berpendidikan malah berada dalam haribaan para pembantu rumah tangga dan baby sitter. Karena kedua orang tuanya bekerja, anak-anak mereka diasuh dan dididik oleh pembantunya. Memang anak-anak itu bisa menyelesaikan pendidikan yang setinggi-tingginya dan mendapat dukungan finansial yang kuat. Tetapi ada satu hal yang berbeda yaitu: pola pikir dan jiwa mereka bukan duplikasi dari orang tuanya mereka – tetapi duplikasi dari pembantunya.
Padahal R.A.Kartini dalam salah satu suratnya juga berpendapat bahwa anak-anak perempuan perlu mendapat pendidikan adalah agar perempuan itu lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan oleh Alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu-pendidik manusia yang pertama-tama. (4 Oktober 1902 Kepada Tn Anton dan Nyonya. Habis Gelap Terbitlah Terang terjemahan Armijn Pane. PN Balai Pustaka 1985)

Simaklah pengalaman Mulia Kuruseng (www.Hidayatullah.com) yang meskipun tak memiliki gelar akademis tinggi, namun mampu mengantar 15 anaknya meraih gelar kesarjanaan, hanya dengan modal: IKHLAS.

Saya ingin mengajak para Ibu untuk berintrospeksi, melakukan flashback ke zaman para ibu kita dahulu. Bandingkan betapa banyak bedanya kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan generasi kita dan sebelumnya. Para Ibu kita dahulu mungkin jauh kurang berpendidikan dibanding kita sekarang, namun mampukah kita menghasilkan generasi penerus yang lebih baik daripada yang dihasilkan oleh ibu-ibu kita? Perhatikanlah, bahwa orangtua kita telah menjadikan kita seperti sekarang ini karena sikap hidup mereka yang PRIHATIN, DISIPLIN dan TANPA PAMRIH. Mereka mengajarkan nilai- nilai budi pekerti bukan melalui omongan tetapi tindakan. Melalui contoh dan teladan dalam sikap hidup sehari-hari. Dan itu lebih efektif bagi anak-anak untuk menyerapnya. Bukankah: orangtua berbuat, anak melihat. Orangtua melakukan, anak meneladan. Bagaimana dengan kita, para ibu generasi sekarang?

Jangan takut menjadi ibu rumah tangga. Jangan merasa rendah diri dan tak berharga karenanya. Semua itu tergantung dari paradigmanya, apakah kita menganggap peran dan status ibu rumah tangga sebagai kutukan atau sebagai berkat. Sebagai berkat, paling tidak sudah ada satu modalnya.

Sebuah studi yang dilakukan Pusat Kanker Nasional Jepang di Tokyo membuktikan orang dewasa yang beraktivitas secara rutin, baik melalui olahraga maupun bekerja, berisiko lebih rendah mengalami kanker tipe apa pun. Aktivitas fisik yang dimaksud antara lain adalah olahraga rekreasi, berjalan, pekerjaan buruh, dan pekerjaan rumah tangga.

Breast Cancer Research, sebagaimana dilansir dalam situs BBC mengatakan bahwa latihan fisik secara teratur, seperti lari, aerobik, atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang berat seperti berkebun, membersihkan perabot rumah dari debu, mengepel lantai dan membersihkan karpet dengan vacuum cleaner atau memasak, membersihkan rumah dan mencuci yang menghabiskan waktu rata-rata 16 hingga 17 jam setiap minggunya lebih baik ketimbang melakukan pekerjaan lain yang menguras fisik dalam menurunkan tingkat risiko terkena kanker payudara hingga 30 persen. Hal ini merupakan hasil studi selama 11 tahun terhadap 32.000 perempuan. Para peneliti lainnya yang telah melakukan riset ini terhadap 200 ribu wanita dari 9 negara bagian Eropa membuktikan bahwa mereka yang rajin beres-beres rumah lebih terlindung dari bahaya kanker ketimbang wanita yang hanya berolahraga.

Aktif di rumah dan mengerjakan segala kegiatan rumah tangga bagi wanita pra menopause dapat mengurangi risiko kanker sebanyak 29% dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif membersihkan rumah. Sedangkan bagi wanita yang telah menopause, kegiatan ini bermanfaat hingga 19%..

(tulisan ini copas dari beberapa blog yang tidak dicantumkan penulis awalnya.. buat yang uda nulis, Great! Mencerahkan. Walaupun gak 100% juga jadi Ibu rumah tangga, minimal mengingatkan untuk tidak jadi wanita karir 100%. Arigato gozaimas ^^ siap2 belajar jadi Ibu dan Istri yang baik..,Insyaallah)