Showing posts with label nikah. Show all posts
Showing posts with label nikah. Show all posts

Thursday, 28 November 2013

Lajang anti galau??*

Judul diatas adalah tema materi sekolah Pra nikah KPPA Benih untuk sesi ke -4 bulan pertama. Dan tema itu mendaulat saya menjadi pembicaranya insyaalah, besok minggu, 1 desmber 2013. Wattss?? manten baru jadi pembicara SPN? oke, ini tantangan atau mungkin lebih tepatnya pembuktian hasil kontemplasi waktu lajang sering galau atau suka galau. hehe, ((sama aja :D. ))
Jadi, paket sekolah pra nikah KPPA Benih adalah 3 bulan dimana bulan pertama adalah 'Rethinking ur marriage', bulan ke dua 'how to be good wife', dan bulan ke tiga 'how to be good mom'. Tapi, Sekolah praikah ini tidak menjamin pesertanya akan jadi the perfect wife and mom. Ini cuma bagian dari usaha-effort-ikhtiar, karena yang namanya jadi istri dan jadi ibu adalah kuliah seumur hidup. Mata kuliahnya adalah semua yang terjadi sehari-hari. Banyak Banget. Bahkan kalau jadi judul penelitian bisa jadi berbendel-bendel. Parameter keberhasilan jangka pendeknya adalah apakah hari itu berhasil bersabar dan bersyukur. dan parameter jangka panjangnya? Surga.. Nilainya, wallahualam, transkripnya nanti baru bisa dilihat di akhirat, setelah di wisuda jadi almarhumah.. Semoga kita semua khusnul khotimah dan meninggalkan generasi-generasi yang khusnul khotimah juga yaa..aamiinn.
Oke, kelihatannya menyenangkan ya beraktifitas jadi istri dan Ibu? Hari-hari dipenuhi canda tawa anak-anak yang lucu dan suami yang menyayangi sepenuh hati  dan suka ngasih kejutan mawar dipagi hari lengkap dengan kecupannya yang hangat. makanya, wajar kan kalau yang belum menikah (lajang) jadi galau gara-gara belum nikah2? Oke sepakat. itu wajar. fitrah. Tapi kalau yang dibayangkan jadi istri dan ibu seperti yang diatas itu namanya nonton sinetron itupun kalau tidak ada peran mertua yang jahat dan suka ngasih racun ke minuman menantunya yang lagi hamil biar menantunya keguguran, gak bisa ngasih keturunan terus anaknya ada alasan nikah lagi sama perempuan pilihan ibunya yang lebih cantik dan lebih kaya. Sinetron banget kan.. :D

Kembali ke dunia nyata...
Berarti, Galau itu boleh ya? kalau menurut saya iya. Boleh banget. Malah, saya kurang begitu sepakat kalau jadi anti galau. terlalu berat, karena itu melawan fitrah. Sama halnya dengan  kalau haus anti minum. bahaya.. atau kaya iklan provider yang jinggle nya anti lelet. Kenyataannya bisa lelet juga kan apalagi kalau hujan :D jadi bohong ya iklannya? makanya jangan bohong pun dalam hal galau. Kalau memang galau, akui saja kalau sedang galau. Karena solusi di awal itu adalah saat kita menyadari kalau kita sedang bermasalah(galau), kemudian tau apa sih masalahnya, dan setelah itu otomatis akan mudah cari solusinya?. Insyaallah galaunya tidak akan berkepanjangan, Malah bisa jadi tambah pinter dan tambah Sholehah. :)

Pertama, galau itu fitrah. wajar. normal. karena kita manusia, bukan malaikat. Galau itu gelisah, sedih, marah, sebel, bahkan bingung apa yang sebenarnya terjadi. dan itu semua bagian dari rasa, perasaan, sama halnya dengan senang, bahagia. Saya bukan ahli siroh, tapi yang saya ingat Rasulluloh pernah sedih saat mengingat akan jumlah umatnya kelak yang seperti buih dilautan, atau Umar RA juga pernah sedih waktu ingat pernah membunuh anak perempuannya. Well, galau mereka elit, substansif. tapi level apapun galau itu intinya sama. galau itu wajar dan normal.

Kedua, galau itu jadi wajar kalau pas galau itu baik-baik aja bahkan setelah galau jadi sehat dan bahagia. dan jadi ga wajar kalau gara-gara galau bisa sampai bikin heboh satu rumah atau satu RT gara-gara harus telepon ambulance untuk dibawa ke IGD entah itu IGD RSUD gara-gara muntah-muntah parah karena asam lambung yang meningkat drastisss atau IGD RSJ gara-gara bikin ulah ngisengin orang sekampung tanpa alasan yang jelas. (jangan sampai ya..)

Ketiga, Jadi jelas ya, kenapa boleh galau? asal untuk kontemplasi, evaluasi, muhasabah, biar bisa lebih baik. Dan pastinya tidak berkepanjangan.

And then, kalau lajang galau? saya pernah, sering mungkin. banyak faktor dan alasan. kadang karena teman-teman seangkatan sudah menikah dan punya anak, atau karena ada ikhwan yang terdeteksi PHP :D, atau karena ikhwan yang kita idam-idamkan selama ini menikah dengan teman sendiri :'( , atau karena teman2 sudah pada lulus, bekerja, berprestasi, dan saya masih sibuk ini itu. tapi saya bersyukur..bersabar karenanya, dan berikhtiar lebih karena pacuannya.
  1.  Jujur dan akuilah jika kamu sedang galau. cari penyebabnya, bisa karena PMS, kecapekan, laper, atau mungkin cuma haus. Atau bisa juga karena faktor psikis entah internal atau eksternal.kalau sudah tahu penyebabnya, langsung cari solusinya. jangan lama-lama apalagi sampai terlarut-larut. Move on, guys :)
  2. Kita tau apa yang terbaik untuk kita sendiri. Tulislah apa yag dirasakan entah menulis dengan gaya apa adanya atau tersirat. entah hanya menulis masalahnya atau menambahkannya dengan catatan hikmah. entah disimpan dalam folder pribadi atau diupload di sosial media. You are what you do :) dan ini soal image > penting.
  3.  atau ceritakanlah pada orang yang dipercaya, bukan ke semua orang. yang ada orang jadi ga simpati gara-gara aneh melihat kelakuan kita yang suka mengeluh kesana-kemari. Carilah orang yang memang sudah memahami kita atau mungkin dia bisa memberikan solusi. (bagi kebanyakan perempuan, bercerita adalah 1/2 langkah dari penyelesaian masalah)
  4. galau itu biasanya karena banyak waktu luang, soalnya kalau banyak agenda jadi ga sempet galau, sudah kecapekan..hehe maka, kalau luang, cari aktivitas atau hobby yang menyenangkan dan sangat ingin kamu lakukan. Merajut, memasak, menjahit, menulis, melukis, jalan-jalan atau beres-beres rumah. berilah kepada kerabat apa yang kita kerjakan, karena saat kita semangat memberi ke orang lain, saat itulah energi negatif beralih menjadi energi positif. Karena hukum energi tidak dapat dimusnahkan. dia hanya berubah bentuk. sama halnya seperti waktu. jika tidak digunakan untuk hal yang positif maka akan terpakai untuk hal yang negatif. Kalau perlu murojaah, terus direkam, terus rekamannya diberikan kepada teman untuk latihan murojaah.. subhanallah.. yang pastilah lakukanlah yang bermanfaat dan berikanlah ke orang lain.
  5. Ikut KPPA Benih, hehe.. rajin dateng ke SIMAK biar dapet ilmu parenting. bekal buat pasca nikah, jadi setelah nikah ga sempet galau gara-gara uda nabung ilmu. Atau ikut komunitas-komunitas bakat yang lain karena disana biasanya ada sharing ilmu dan karya, bahkan akan saling mengapresiasi. Dunia ini tidak sesempit yang dibayangkan :D
  6. Selamat bergalau. manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya untuk menggalau mumpung masih lajang. Tapi galaunya yang produktif, biar terlatih dan teruji untuk mengubah galau menjadi karya manfaat. Karena, Setelah menikah banyak faktor yang lebih bikin galau. Jadi kalau tidak terbiasa mengendalikan si galau sejak dini nanti bisa jadi istri yang tidak oke dan jadi ibu yang tidak menyenangkan karena suami dan anak-anaknya jadi repot dan malu punya istri /ibu yang hobinya hening bahkan heboh gara-gara galau yang berkepanjangan.
  7. dan terakhir yang terpenting, berdoalah dan bertawakkallah. semoga kegalauanmu menambah keimanan mu pada-nya. dan itu adalah galau yang barokah. bersyukurlah. :) 
 Tambahan khusus untuk yang menggalau karena jodoh:
"do the best what you can do now, karena percayalah apa yang kamu lakukan sekarang, sesungguhnya juga sedang ia lakukan sekarang. entah siapapun ia, entah dimanapun ia. Jadi berfokuslah pada apa yang kamu lakukan bukan pada-siapanya. karena ia yang milikmu adalah ia yang akan datang saat kamu sedang berada dikondisi yang terbaik. "


*ditulis untuk disampaikan dalam Sekolah Pranikah KPPA Benih, Insyaallah Minggu 1 desember 2013
* Nunik Nurhayati, Sekretaris KPPA Benih

Sunday, 20 October 2013

Kita ^^

jogjakarta,17-10-2013.
"Jadi kita tau kan bahwa cinta kita bukan sekedar cerita indah kehidupan...
Tetapi ia adalah cerita tentang perjuangan, pengorbanan dan kepercayaan... (Rohmad S, 10:2013)"

 .
 .
Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar.. Finally, memulai menjadi Istrinya sejak 11 Oktober 2013 :) Oya, kenalkan, suami saya, Rohmad Suryadi. Lahir Tahun 1985, Tanggal 3 Desember.. Tahun ini insyaallah 28 Tahun dan saya sering mengingatkannya tentang usianya yang tidak lagi muda. hehe.. Latar belakang keilmuannya sosiologi, tepatnya sosiologi komunikasi dan sosiologi agama, itupun kalau saya tidak salah ingat :D. sedang saya konsentrasi di hukum tata negara dan kebijakan publik dengan konsentrasi pada isu perundang-undangan/legislasi. Jadi inget, di UGM ada jalan sosio yustisia, mungkin itulah kita ya #eh
UGM, 1-11-13
Saya dan suami saya sama2 dibesarkan dari keluarga besar, saya anak ke 5 dari 6 bersaudara, dan ia anak ke-7 dari 8 bersaudara. Please imagine, how we can visit out sister-brother? oke, nevermind, tapi cukuplah dijalankan dan diikmati segala rasa dari setiap silaturahim ke saudara-saudara. Insyaallah memperpanjang umur dan melancarkan rizki..aamiinn.. saya jadi inget kata seseorang dulu kalau menikah itu adalah salah satu kunci membuka pintu rizki. Maka menihkahlah, Insyaallah kuncinya akan terbuka.. dan setelah saya fikir2, mungkin karena agenda sebelum dan setelah menikah silaturahim kali ya,.hehe -->;analisis singkat :D maaf ya kalau salah..

Well, saya belum mengenalnya lebih jauh, yang pasti he really dont like spicy. gak seru ya, padahal sensasi pedas itu seperti makan diatas awan. haha, but it's oke, mulai hari ini semua resep dimodif limited chili.. dan ternyata betul, kemarin masak sambal goreng kentang hampir 1/2 kg tapi cabe merahnya cuma 3 itupun yang kecil2 :) alhamdullilah habis, karena ga ada pilihan menu yang lain..hehe

saya dan suami saya, memiliki karakter yang sepertinya sangat berbeda, kebiasaan yang juga berbeda, dan banyak hal lain yang beda. Karena beda itulah kita disatukan, untuk melengkapi. seperti malam dan siang, dihitungnya 1 hari padahal dari 2 kondisi yang berbeda. Tapi mereka saling memahami peran dan fungsinya masing2. Dan semoga seperti itulah kita. eaaa.. :D Yang terpenting, perbedaan yang ada kita satukan dengan kesamaan visi kita untuk membentuk keluarga dakwah yang sakinah, mawaddah, warohmah, dan istiqomah. mendidik anak-anak menjadi generasi masa depan qur'ani yang menapakkan islam rahmatan lil alamin di muka bumi. Insyaallah.. 

“Dua jiwa hanya mungkin bertemu dan menyatu kalau hajat mereka sama. Hikmah itulah yang disampaikan Rasulullah saw, “jiwa-jiwa itu ibarat prajurit-prajurit yang dibaris-bariskan. Yang paling mengenal diantara mereka pasti akan saling melembut dan menyatu. Yang tidak saling mengenal di antara mereka pasti akan saling berbeda dan berpisah” (Anis Matta)

dan mulai hari ini, suami saya resmi menjadi admin blog ini juga..semoga sempet ya nulis2... dan apapun yang terjadi, bagaimanapun kondisinya kita harus terus bersatu, bersama..selamanya, insyaallah :,)

Terima kasih suamiku sayang, untuk segala cinta dan cita.
love u more, always, forever, ever.
Nunik.

Sunday, 29 September 2013

Mohon Do'a..

Mohon Doa dari semua.. Jazakumullah Khoiron Katsir..

Monday, 5 November 2012

katanya..

katanya..
pilihlah suami yang baik agamanya..
bukan yang hanya mencintai kita apalagi yang kita cintai..

karena jika kita memilih karena agamanya apalagi baik akhlaqnya..
maka mencintai dan dicintai itu hanya salah satu efek positif dari ketaatannya pada Allah SWT..

salah satu. bukan satu-satunya.
karena menikah bukan hanya sekedar cinta, tapi soal membangun peradaban.

bagaimana mungkin sebauh peradaban dibangun diatas pondasi yang rapuh.
yang hanya sekedar cinta. Picisan, begitu ia bilang..

katanya..
laki-laki yang taat pada Tuhan-Nya, maka ia akan tahu bagaimana caranya mencintai Istrinya secara baik sesuai ajaran Tuhan-Nya, selamanya..
karena saat suami mencintai istrinya karena kecintaan-nya pada Tuhan-Nya, cinta itu tak kan lekang dimakan zaman..
coba tanyakan pada para laki-laki diluar sana yang menikah karena hanya mencintai pasangannya, yang mungkin hanya karena fisik atau yang melekat pada pasangannya.. 
kemungkinan besar, cintanya akan hilang seiring berjalannya waktu, bukankah kecantikan akan pudar dimakan usia?

Tapi apa mungkin menikah tanpa saling mencintai?
mungkin, jawabnya.. asal mau diperjuangkan..
karena cinta yang hadir sebelum aqad pernikahan itu, bukan cinta dari Allah..
jadi kelolalah.. dengan Ibadah2 terbaik, agar cinta itu betul2 hadir setelah mitsaqon gholizon  itu diucapakan dihadapan Allah SWT, saat arsy berguncang dan para Malaikat ikut mendoakan.

Sesuai janji Allah, ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk kalian dari anfus (jiwa-jiwa) kalian sendiri, azwaj (pasangan hidup), supaya kalian ber-sakinah (tentram) kepadanya dan dijadikan-Nya diantara kalian mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Q.S. Ar-Ruum : 21)

Allah akan memberikan kado pernikahan berupa sakinah ma waddah wa rohmah kepada kedua mempelai yang sudah melakukan ijab qabul. Berarti rasa cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya baru akan ada setelah pernikahan itu terlaksana.

Dan itu akan terjadi ketika proses sebelum menikah, saat menikah (walimat ursy), dan setelah menikah dilakukan dengan cara yang Allah ridhoi. Dan yang lebih harus dipastikan adalah bagaimana meluruskan niat bahwa pernikahan itu adalah ibadah, hanya kepada Allah SWT..Insyaallah.

Jadi berjuanglah...

begitu katanya, suatu hari saat menunggu senja.

Wednesday, 26 October 2011

satu orang dengan profesi terbanyak di dunia

orang tua, khususnya Ibu rumah tangga sepertnya harus memiliki banyak profesi:


1. PSIKOLOG yang baik: karena harus tau kepribadian anak sehingga bisa mengarahkan tumbuh kembang secara alamiah dan memahami kepribadian suaminya sehingga bisa menyesuaikan.


2.HAKIM yang adil:karena harus bisa melerai dan mencari jalan keluar yang adil dan solutif terutama saat anak2 nya berselisih paham.


3. CHEF yang kreatif: karena harus bisa berkreasi dalam masakan yang bergizi dan variatif untuk kebutuhan nutrisi keluarga.


4. GURU yang bijaksana: karena harus mengajarkan dan mendidik anak2 dgn sepenuh hati.

5.DIPLOMAT yang ulung: karena harus mendiplomasikan visi misi keluarga secara efektif, baik ke internal ataupun eksternal keluarga.

Wednesday, 9 February 2011

kultwit #Nikah (Ust. Salim A Fillah)

1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.

2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.

3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.

4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”

5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah

6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah

7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.

8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, ‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)

9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.

10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.

11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.

12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah

13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.

14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.

15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu

16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah

17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah

18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah

19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.

20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.

21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”

22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?

23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.

24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll

25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah

26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah

27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah

28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah

29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah

30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah

31. . Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira’ dengan panik & resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi. #Nikah

32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah

33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah

34. BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. #Nikah

35. BEDA lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami suami. Ie: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! #Nikah

36. -> Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri” Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah

37. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah

38. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4

39. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu #Nikah

40. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah

41. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa. #Nikah

42. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah

43. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” -> Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah

44. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar. #Nikah

45. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan;P #Nikah

46. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9) #Nikah

47. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.

48. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah

49. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.

50. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah

51. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah

52. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah

53. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)

54. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah

55. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal #Nikah

56. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah

57. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.

58. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.

59. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.

60. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.

61. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah

62. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)

63. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah

64. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.

65. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)

66. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)

67. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah

68. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah

69. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah

70. Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima’iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yg kompleks secara sosial.

71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.

72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.

73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.

74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah

75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf

76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah

77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.

78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.

79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah

80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah

81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah

82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah

83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah

84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau sesuai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah

85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah

86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT #Nikah

87. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yg diambil dr bagian awal buku Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4 Semoga manfaat;)