Showing posts with label film. Show all posts
Showing posts with label film. Show all posts

Wednesday, 20 March 2013

manajemen konflik ekstrim

Akhirnya ayah Ramona mendapat pekerjaan diluar kota sehingga mereka harus pindah satu keluarga, mengetahui hal ini, Ramona tidak menyetujui sehingga saat ada calon pembeli yang melihat-lihat Rumah nya, Ramona membuat olah sehingga ia hampir jatuh dari lantai 2 rumahnya. Karena Ayah nya marah besar sehingga Ramona yang terpancing emosinya akhirnya memutuskan untuk mempacking bajunya dan pergi dari rumah. Ibu Ramona akhirnya mempersilahkan Ramona untuk pergi bahkan membantu mempacking dengan koper yang lebih besar dengan barang bawaan yang berat, beberapa barang kenangan tentang Ramona dan telepon genggam di dalamnya. Sampai akhirnya Ramona membuka kopernya melihat-lihat barang kenangannya dan menjawab telepon dari Ibunya yang menyusulnya di depan halte bus.
Manajemen konflik ekstrim. Ada yang berani mencoba :D ???

Terkadang saat orang tua dan anak sama-sama terpancing emosi nya, orang tua merasa arogansi nya lebih besar dan harus lebih dihargai. Padahal level emosi anak dan orang dewasa itu berbeda. Orang tua hanya membutuhkan waktu yang sebentar untuk memahami persoalan sedangkan anak-anak butuh proses berfikir yang cukup lama. Misalkan saat anak melakukan kesalahan, dan terus membangkang saat diberitahukan, maka orang tua harus menarik napas dan menghitung mundur minimal 1 menit untuk memberikan kesempatan anak berfikir. Dengan analogi yang lebih sederhana, istilah nada do re mi fa dst bisa digunakan untuk menaikkan level cara berkomunikasi. gunakan nada do untuk pemberitahuan pertama, jika tidak berhasil bisa dinaikkan yang penting jangan sampai gunakan kekuatan tangan dan jangan sampai tinggi2.. :D 

Jika anak sudah agak tenang, coba berdiri (setengah duduk) untuk mensejajarkan tinggi orang tua dan tinggi anak agar anak merasa lebih nyaman untuk menyampaikan apa yang dirasakan dan juga agar apa yang ingin disampaikan orang tua ditangkap oleh anak. Saya baru menyadari hal ini sekarang, setelah sekian tahun terlewat. Saat usia SD, Ibu saya selalu menghitung mundur dari 5 sampai 1 saat saya tidak mendengarkan apa yang diminta Ibu. Tapi biasanya pas sudah masuk hitungan kedua langsung beranjak.. hehehe..tapi jika sampai 1 saya tetap tidak menggagas, maka Ibu saya akan diam, dan saya akan merasa bersalah sampai akhirnya saya menyesal dan meminta maaf. 

How the wonderful life ^.^ Karena konflik menjadi bagian pemanis hidup, asal bisa dimanage dengan baik tentunya..

~Salam Damai  ^^ v

s-a-b-a-r.

next posting, salah satu scene di film ramona and beezus..




Tuesday, 19 March 2013

manajemen energi

Postingan saya kali ini, terinspirasi dari salah satu scene film 'Ramona'. Ramona itu nama putri ke 2 usia 9 tahun yang memiliki kakak perempuan usia SMP (Beezus) dan adik yang masih bayi (Roberta). Ramona yang memang masih anak-anak dengan segala keunikannya dan keaktifannya sering merasa tidak nyaman ketika sekelilingnya selalu membandingkannya dengan kakak perempuannya yang selalu sempurna.
Suatu hari, secara tidak sengaja ayah ramona membawakannya bekal telur mentah dan saat disekolah telur tersebt pecah dan terkena rambutnya yang sudah dikeriting dengan rapih untuk sesi pemotretan di sekolahnya. Dan akhirnya ia pulang dengan tidak semangat dan membawa hasil fotonya. 


Pertama, ayahnya Ramona cukup gentle dengan meminta maaf ke putrinya karena tidak sengaja membawakan bekal telur mentah.
Kedua, soal hasil foto Ramona yang 'berantakan' ayah nya tetap jujur dengan mengatakan hasilnya tak bagus tapi tetap mengapresiasi dengan mengatakan akan menyimpannya di dompet.
Ketiga, terkadang anak merasakan dirinya memiliki sifat negatif karena anggapan dari orang lain terhadap dirinya, misalnya guru ramona (Bu meechan) yang sering mengatakan Ramona adalah murid yang merepotkan. Jadi, minimalisir menge-cap sifat negatif kepada anak, karena ia akan mengingat dan menginternalisasikan kedalam dirinya.
Keempat, ayah ramona cukup bijak dengan menyadari dan memberitahukan bahwa anak yang super aktif bukan merepotkan tapi kelebihan energi dan belum bisa mengendalikan. Cara menjelaskan konsep yang sesulit itu kpd anak, jika dilakukan dengan komunikasi yang baik dan contoh keseharian (keteleadanan), anak akan mudah memahami. Misalnya ayah Ramona menjelaskan dengan mencotohkan dirinya yang sudah 2 bulan tidak bekerja di kantor, namun karena berusaha untuk belajar, akhirnya bisa melakukan pekerjaan rumah dengan baik.
Kelima, terus mensuport anak dengan kata2 optimis, misalnya: " Bagus, kau hanya harus berusaha". Atau dengan kalimat dukungan langsung misalnya seperti "kita berdua akan mengubah ini".
Keenam, Panggilan 'sayang' atau ungkapan 'kau adalah putri ayah' dari ayah kepada anak perempuan akan membuat anak perempuan merasa disayangi, dimiliki, dan dilindungi sehingga tidak perlu lagi 'tambahan' kasih sayang dari orang lain. Hal ini penting pada masa anak perempuan menginjak usia remaja.

Dan yang terjadi.. Ramona menjadi semangat mengalihkan energi2 nya untuk hal2 yang positif misalnya sambil menjaga adiknya, ia membawakan ayahnya sarapan dan koran yang sebelumnya sudah ia lingkari beberapa lowongan pekerjaan, memberikan kakaknya donat, mau membantu mengerjakan pekerjaan rumah, dan yang lebih penting jadi lebih bersemangat belajar di sekolah.

Tambahan:
  1. anak perempuan dan anak laki-laki secara psikis akan lebih baik jika dekat dengan ayahnya. Terutama jika sang ayah sering mengajaknya ke acara-acara pertemuan di tempat umum ataupun ditempat koleganya. Hal ini akan memberikan rasa kepercayaan diri, dan efeknya biasanya anak akan lebih berani untuk tampil di depan umum dan lebih supel dengan orang yang belum begitu dikenal.
  2. Oya, kebetulan ayahnya Ramona lebih banyak dirumah karena di PHK 2 bulan yang lalu sehingga lebih banyak waktu dirumah..tapi ga harus di PHK dulu kan agar seorang ayah punya waktu 'khusus' untuk anak-anak nya.. :)

~ Scene yang mendukung Komunitas Orang Tua Bijaksana (KOB) yang dipelopori oleh SALIMAH dan sekarang lagi marak di Indonesia. Semoga gerakan nya membawa perubahan positif untuk Indonesia yang lebih baik.. ^.^

Tuesday, 25 December 2012

sangat ingin mendaki gunung

gambar diambil dari google.
cuma bisa nulis aja, sangat ingin mendaki gununnnggggg..
soalnya, based on the experience bebrapa kali naik bukit, -bukit nya di bold, bukan gunung- itu cuma berani naik, tapi ga berani turuunnn.. hehe :D
akhirnya, tas dibawain temen, tangan dipegang, pelan2, dan akhirnya ngerepotin. well, itu ga ok sama sekali. Gak keren. 

tapi yaa..naik gunung itu banyak banget mafaatnya. soal disiplin, soal usaha, soal sehat, soal  kebersamaan, soal kegigihan, soal mental. dan yang terpenting soal bersyukur, tafakur..bahwa Allah itu Maha Besar dengan segala ciptaannya. siapa yang ga merinding bisa berdiri diatas awan, melihat jauh pandangan kedepan yang begitu luas, dan menyadari bahwa manusia sangatlah kecil.. kalo uda kaya gini lupa deh sama yang namanya sombong. >> bener ga ya? paragraph ini sebatas angan dan bayangan, hehe.. belum pernah berdiri diatas awan, kalopun pernah ada didalem pesawat, duduk manis. jadi cukup agak inget bentuk awan dari dekat dan yang tidak akan pernah terlupa adalah waktu naik pesawat sore jkt-solo, the wonderful moment bisa liat secara jelas deretan dieng, merapi, merbabu dalam nuansa senja dari atas..

semenjak itulah saya- yang sebelumnya ga pernah ingin naik gunung karena ngebayangin ribetnya dulu- bertekad bahwa suatu saat saya harus naik gunung. tapi kapaannn?? waktu zaman SMA ikutan acara anak pecinta alam, itupun cuma ke air terjun, iya sih medannya terjal tapi itu bukan gunung. bukit. Kalo zaman kuliah S1 pernah outbond ke sekipan, itu juga karena ada acara yang sepertinya wajib untuk diikuti para muslimah, dan sekipan itu bukit. 

Bulan desmber di tahun 2012 ini, tiba2 saya sangat ingin naik gunung. sangat ingin. dan itu adalah motivasi terkuat yang bakal bisa mengalahkan segala keraguan dan ketakutan. Dan ternyata semesta mendukung, tiba2 ada pamflet acara naik gunung ke merapi, yang panitianya saya kenal.. Saat alam fikir dan alam nyata bertemu maka yang terjadi adalah mimpi yang terwujud. Tapiii..alam nyata itu terlalu kompleks. secara sederhana, saat rencana yang disiapakn sudah sedemikian matang dan ternyata ada keluarga dekat yang datang kerumah bersama 3 anaknya yang masih kecil, makaa alam nyata akan memaksa anda untuk masuk ke dalam alam fikir agar merevisi bahwa mimpi itu lebih baik untuk tidak terwujud dalam waktu dekat. bahwa mimpi anda bisa terwujud dengan baik jika alam nyata betul2 sedang baik kepada anda. Secara lebih sederhana, saya tidak jadi ke merapi karena kakak saya datang darii lampung ke solo 1 keluarga..dan saya harus menyambutnya dengan sepenuh cinta dan tenaga :D  selain itu, masih ada keraguan sii naik gunng, itu kan tim yaa..nanti bisa jadi repot dan terlambat gara2 satu orang..hehe..

Adik saya, dari kemarin ngajakin nonton 5 cm. Ngajakin versi adik saya adalah minta dibayarin. well, karena pesona keindahan gunung itu masih menari2 dikepala saya akhirnya saya mengiyakan ajakan nya untuk nonton 5 cm. dan setelah nonton apa yang terjadii? saya jadi bertekad untuk rajin olahraga biar bisa mendaki gunung dan mentafakuri kebesaran Allah SWT lebih dekat. Semeru. The best picture that I've seen. Savana yang terbentang luas, hamparan awan yang begitu putih, dan langit yang begitu biru.. Subhanallah. Walaupun di film itu agak2 aneh karena 2 peran pemain nya masih cantik sampai puncak semeru..hehe, mungkin krn film jd disempet2in make up yaa.. selain itu cerita nya agak sinetron-sinetron gimana gituu..ada cinta yg bertepuk sebelah tangan sii..hehe.. Tapi diluar itu semua, kerinduan saya pada keindahan gunung agak sedkit tersampaikan karena pengambilan gambar Semeru di film 5 cm. Dan dialog yang paling saya ingat dari film ini adalah dialog riani ke genta dalam perjalanan mendaki di semeru sambil melihat hamparan savana dgn latar semeru: "terima kasih ya genta sudah ngajak kita ke sini, gw akan menceritakan ke anak-anak bahwa mama nya pernah ke semeru..">> Iman memang tidak dapat diwarisi tapi keberanian dapat diwarisi ke anak cucu dengan menceritakannya.

Whatever that's....Salut untuk para pemain, kru, para pencinta alam, dan siapa pun yang bisa mencapai puncak dan menyapa awan dari dekat. Kalian sangat keren ^.^v

Dan saya, sampai saat ini hanya bisa mengambil gambar Merapi dari jarak 60 KM-dari depan rumah..
ok,untuk sekarang itu sudah cukup bg saya..bukankah kunci kebahagiaan itu adalah bersyukur dan bersabar ^,^
suatu saat...saya akan menyapa gunung dan menjabat awan dari dekat.. Insyaallah.

merapi dilihat dari solo.