Sunday 27 February 2011

antara cuci piring dan kecerdasan emosional

Judulnya pun antara nyambung dan gak nyambung. hahah :D
Semalam ada canda tawa di rumah yang selama ini sudah jarang terdengar.
Ibu saya tertawa karena ulah saya, adik, dan kucing saya..
lucu juga sih, tapi entah lah. Ketika saya bisa membuat ibu atau bapak saya tertawa, ada kebahagiaan tersendiri di hati saya.

Ok,bukan itu maksud dari postingan ini. heheh..
Setelah sholat subuh yang tepat pada waktunya hari ini, I feel so sleepy.
Mungkin karena kelelahan yang amat sangat semenjak 2 hari yang lalu.
Tapi saya memutuskan untuk Mencuci Piring.
Dan saya pun akan mencoba menghubungkan antara cuci piring dengan kecerdasan emosional.

setelah selesai berdoa, saya memutuskan untuk mencuci piring tapi yang hanya ada di wastafel.
Yang masih ada di tempat makan, tidak mau saya ambil.
Kan saya cuma niat biar abis sholat subuh gak tidur lagi.. (kata teman saya, tidur abis subuh gak baik buat kesehatan diri dan dompet, badan jadi gak fit dan rezeki nya mampet. heheh)
Jadi, tema nyuci piring kali ini hanya untuk "pelarian" dan tidak sungguh2 untuk mencuci piring secara keseluruhan (banyak banget soalnya plus paket panci2 segala)

Setelah selesai mencuci piring yang ada di wastafel, saya memutuskan untuk On-line.
Ya sekarang ini..
Tapi gak tau ni kenapa, banyak banget kegelisahan yang ada di pikiran dan di hati.
*saya merasa bersalah kalo nyuci piring gak diselesain*

Ok, tenang.. saya coba urai dan memostingkan nya di blog ini, biar suatu saat saya bisa baca2 lagi :)

pertama, kita harus membiasakan diri untuk beraktifitas pasca sholat subuh karena ini akan menjadi kebiasaan kalo gak dibiasakan. ini penting terkait dengan masa depan keluarga, bangsa, dan agama. (haha..lebay) ini uraian nya panjang.. tapi jadi PR aja ah: harus posting tentang uraian ini secara jelas, detail, komprehensif, dan kontemporer. ok.

kedua, Saya inget kata kakak tingkat saya waktu kuliah dulu. Soal kecerdasan emosional, sebenarnya orang yang cerdas emosinya bukan orang yang setiap saat selalu mempunyai pikiran yang positif. Kecerdasan emosi justru ditentukan saat seseorang ingin melakukan hal yang tidak baik tetapi setelah 15 detik kemudian dia berubah pikiran bahwa itu salah, tidak boleh dilakukan dan harus berbuat baik.
Nah ini dia hubungannya sama cuci piring. Abis subuh, niat tidur lagi. 15 detik kemudian menyadari bahwa itu salah, tidak boleh dilakukan, dan lebih baik nyuci piring. haha :D

ketiga, saya inget dulu pas kecil, kata temen saya, kalo kita nyapu atau nyuci panci gak bersih, nanti suami nya brewokan (jelek-red). PS: itu kata anak kecil, gak usah terlalu dipikirin. Tapi saya jadi mikirin.. haha :D. bukan karena khawatir suami saya jelek, bukan..(kalo suami mah yang penting sholeh, baik akhlaknya, dan bertanggung jawab. justru itu adalah tugas istrinya gmn caranya harus buat suaminya itu jadi good looking,hehe..) Well, ada yang lebih dari itu: Totalitas. iya, ini soal totalitas. Kalo biasa mengerjakan suatu hal tidak selesai dan tidak sempurna, maka akan terbiasa tidak bertanggung jawab, tidak totalitas. bukan berarti semua pekerjaan harus dikerjakan dengan hasil sempurna..nanti bisa stress sendiri kalo hasilnya gak sempurna. Yang penting ada usaha yang lebih untuk menuju hasil sempurna itu. (Allah kan melihat proses, bukan hasil..) lagi lagi, ini soal kebiasaan.
misalnya: soal kesempurnaan mencuci piring ini. cucilah piring dan teman2 nya dengan mengumpulkan terlebih dahulu dari berbagai penjuru rumah, setelah selesau mencuci langsung taruh di rak piring, dan jangan lupa menyikat atau membersihakan wastafel atau lantai yang dipakai mencuci piring. ini penting, karena banyak sisa kotoran dari piring2 kotor.

Nah, kesimpulan nih:
Kebiasaan baik harus dilatih sejak dini dengan keasadaran dan tekad yang kuat untuk konsisten dan totalitas dalam menjalankannya.

*gak tau apa ada hubungannya dengan judul diatas, tapi saya jadi menyadari akan suatu hal: akan lebih baik jika kita berucap atau menulis hal2 yang positif. Karena itu akan diingat oleh yang mendengar dan yang membaca. buktinya, saat saya menulis di blog ini, referensi saya adalah kata temen saya.. hehe..
Astagfirullah, ada yang lebih penting yang harus disadari "jam6 pagi": yuk, lanjut nyuci piring setelah sebelumnya mengumpulkan piring2 kotor itu dari berbagai penjuru rumah, dan sikat lah wastafel nya. haha :D :D Semangat. semangat.

Sekian_

No comments:

Post a Comment