Showing posts with label pendidikan. Show all posts
Showing posts with label pendidikan. Show all posts

Friday, 5 May 2017

Sinergi Sekolah dan Keluarga Kunci Keberhasilan Pendidikan Karakter



Bertepatan dengan Hari Pendidikan pada tanggal 2 Mei 2017 yang lalu, saya mencoba melakukan refleksi terhadap pendidikan kita. Dimana dalam beberapa waktu terakhir, telah digulirkan program pendidikan karakter melalui kebijakan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Muhadjir Effendi  melalui kebijakan sekolah sehari penuh (full day school). Sampai saat ini sudah beberapa sekolah negeri yang telah memulai untuk menerapkannya.

Namun, ada juga suara - suara sumbang yang pesimis terhadap keberhasilan kebijakan itu dengan alasan pihak sekolah yang dianggap tidak siap. Selain itu, muncul pertanyaan apabila fullday school diterapkan bagaimana peran orang tua dalam pendidikan karakter anak? siapakah penanggungjawab utama pendidikan karakter sebenarnya?

Pihak yang merasa pesimis dengan keberhasilan kebijakan ini, umumnya adalah karena penilaian terhadap guru yang dianggap belum mampu menerapkan manajemen pendidikan yang baik di sekolah. Pada sisi lain, ada ketidakpercayaan diri dari seorang tenaga pendidik. Bisa jadi ketidakpercayaan diri itu muncul karena belum terinternalisasi standar moral pendidik untuk mempunyai kapasitas guru sebagai sosok yang isa digugu lan ditiru. Sebagaimana ajaran Ki Hajar Dewantara.

Selain pada sisi tenaga pendidik yang harus menjadi garda terdepan di dalam proses pendidikan karakter di sekolah. Menurut Mohammad Ali (2017), seorang pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menuturkan tuntutan peran sekolah harus semakin profesional dan terencana karena full day school bukan sekedar tambah jam pelajaran. Akan tetapi juga perlu energi tambahan bagi pendidiknya terutama kepala sekolah dan guru untuk menjadi teladan utama di dalam proses pendidikan karakter.

Saya sepenuhnya sepakat dengan pendapat tersebut. Namun, sepertinya ada sisi yang terlewat di dalam mengungkap kunci keberhasilan pendidikan karakter tersebut yaitu sinergi antar institusi  lembaga sekolah dengan lembaga inti yaitu keluarga. Secara sosiologis, keluarga adalah lembaga primer atau inti dalam proses pendidikan karakter anak, sementara sekolah adalah lembaga kedua.  Kebijakan full day school tidak kemudian otomatis menggantikan secara penuh peran orang tua siswa di dalam mendidik anaknya dengan akhlak mulia di keluarga. Oleh karenanya, membebankan sepenuhnya tanggungjawab pendidikan karakter kepada institusi sekolah tentu tidak sepenuhnya bisa diterima. Meskipun secara waktu anak lebih banyak yang dihabiskan di sekolah daripada di rumah.

Untuk sekolah negeri yang akan menerapkan full day school tak ada salahnya untuk saling belajar kepada sekolah yang lebih dulu menerapkan metode ini untuk penerapan pendidikan karakter. Bolehlah saya mengambil ilustrasi singkat tentang bagaimana keberhasilan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Nur Hidayah Surakarta, sebuah sekolah swasta Islam yang telah menerapkan full day school sejak berdirinya sampai saat ini. Dengan hasil pendidikan karakter yang relatif berhasil dan selalu masuk tiga besar tingkat Kota Solo dalam hal prestasi belajar siswanya. Bahkan pernah mendapatkan penghargaan dari Presiden Jokowi.

Di sekolah yang menerapkan sekolah seharian penuh tersebut keberhasilan yang diraihnya ternyata bukan semata – mata peran pendidik di sekolah. Akan tetapi, karena adanya sinergi antara institusi sekolah dengan institusi keluarga yang dapat berjalan seiring sepemahaman melalui pernak pernik program kegiatan yang disusun secara bersama. Itulah yang menjadi faktor kuncinya. Di sini tak hanya anak yang sekolah, orang tuanya pun ikut “sekolah” dan harus rela sedikit repot dengan berbagai urusan pendidikan anaknya. Pertemuan orang tua melalui Forum Orang Tua Murid Guru (FOMG) rutin diagendakan tiap bulan sebagai sarana komunikasi, bahkan Grup Orang Tua dan Guru Wali Kelas di media online tiap hari tidak ada istirahatnya. Melalui media itu dilakukan diskusi intensif parenting, juga perkembangan pendidikan anak, permasalahan dan mencari solusi bersama.

Kenapa perlu sinergi kedua institusi pembentuk karakter anak ini? Karena zaman kita saat kecil masih sekolah dengan zaman anak kita saat ini jauh berbeda dengan segala tantangannya. Saat ini kita menghadapi tantangan zaman teknologi informasi yang demikian canggih dan menjadikan pola pendidikan juga harus menyesuaikan perkembangannya. Kondisi berbeda manakala kita saat sekolah dulu di era 80 – 90an atau jauh sebelum itu, saat itu pola pergaulan yang konvensional dan tradisional menandai suasana keseharian. Kala itu, institusi sekolah menjadi utama dalam membangun karakter anak. Sekolah benar – benar menjadi mandiri dan independen lantaran orang tua sepenuhnya menyerahkan anaknya untuk dididik dan diajar selama setengah hari, sisanya di rumah menjadi tanggung jawab penuh orang tua. Sementara orang tua datang ke sekolah saat tertentu saja, mengambil raport atau rapat orang tua wali murid dalam penetapan SPP dan kemudian mengambil ijazah. Meski, ada juga orang tua yang sering dipanggil ke sekolah oleh Guru Bimbingan Konseling apabila anaknya bermasalah dengan pelanggaran aturan sekolah.


Lain zaman lain tantangan. Berbeda kondisi saat ini, derasnya arus teknologi informasi, kontrol terhadap anak dari orang tua harus semakin meningkat dan intensif. Kemudian tantangan itu berusaha dijawab dengan ikhtiar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk sekolah menjalankan full day school. Tujuannya adalah mengurangi  dampak negatif pergaulan luar sekolah di era digitalisasi teknologi informasi dan meningkatnya kesibukan orang tua yang bekerja di luar rumah.  Namun, sekali lagi sekolah seharian penuh bukanlah untuk mereduksi peran orang tua yang sibuk bekerja di dalam mendidik anak. Melainkan upaya untuk menambah kesibukan orang tua untuk terlibat secara aktif mendidik anak secara full day juga sehingga dengan sinergi institusi keluarga dan sekolah, pendidikan karakter itu terwujud pada diri anak Indonesia. Semoga.

Selamat HAri Pendidikan Nasional 2017.

Nunik Nurhayati, SH, MH
Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (FH UMS) , Pegiat di Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) Benih Solo

Monday, 15 August 2011

Tetangga yang Baik ^,^

Bingung dan khawatir mau ngosongin rumah pas mudik lebaran? jangan khawatir, jadilah tetangga yang baik, Insyaallah rumah aman.. hehe :D

“Empat hal yang merupakan kebahagiaan, yaitu: perempuan shalehah, rumah yang luas, tetangga yang baik, kendaraan yang nyaman. Empat hal yang merupakan penderitaan, yaitu: tetangga yang jahat, istri yang jahat, kendaraan yang buruk dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).

Yuk, memberikan kebahagiaan untuk sekitar dengan menjadi tetangga yang baik.. otomatis tetangga juga baik dengan kita, Insyaallah..

Mari budayakan saling menyapa, menanyakan kabar, saling menolong, dan memberi hadiah/hidangan ke tetangga..

”....jangan kamu mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu menciduk sebagian untuk diberikan kepadanya. (HR. Ath-Thabrani)”

Ternyata Islam sudah memanage bagaimana etika bertetangga, ada sekitar 10 hadist yang mengatur tentang dunia pertetanggaan.. cekitout :)

1. Malaikat Jibril Alaihissalam selalu berpesan kepadaku tentang tetangga sehingga aku mengira dia akan menetapkan hak waris bagi tetangga. (HR. Bukhari)

2. Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. Ath-Thahawi).

3. Tetangga adalah orang yang paling berhak membeli rumah tetangganya. (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Janganlah seorang melarang tetangganya menyandarkan kayunya (dijemur) pada dinding rumahnya. (HR. Bukhari)

5. Hak tetangga ialah bila dia sakit kamu kunjungi dan bila wafat kamu menghantar jenazahnya. Bila dia membutuhkan uang kamu pinjami dan bila dia mengalami kemiskinan (kesukaran) kamu tutup-tutupi (rahasiakan). Bila dia memperoleh kebaikan kamu mengucapkan selamat kepadanya dan bila dia mengalami musibah kamu datangi untuk menyampaikan rasa duka. Janganlah meninggikan bangunan rumahmu melebihi bangunan rumahnya yang dapat menutup kelancaran angin baginya dan jangan kamu mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu menciduk sebagian untuk diberikan kepadanya. (HR. Ath-Thabrani)

6. Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh, rumah yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)

7. Nabi Saw berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk di tempat pemukiman. Sesungguhnya tetangga-tetangga orang-orang Badui suka berpindah-pindah." (HR. Ibnu 'Asakir)

8. Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar)

9. Barangsiapa ingin disenangi Allah dan rasulNya hendaklah berbicara jujur, menunaikan amanah dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi) .

10. Pilihlah tetangga (lihat calon tetangganya atau lingkungannya dulu) sebelum memilih rumah. Pilihlah kawan perjalanan sebelum memilih jalan dan siapkan bekal sebelum berangkat (bepergian). (HR. Al Khatib)

Sunday, 14 August 2011

Alhamdullilah..

Alhamdullilah...
Semoga, nikmat rizqi yang Allah SWT berikan kepada kita adalah rizqi yang barokah yang akan menjadikan kita lebih tawadu', dan lebih dekat kepada Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pemberi Rizqi..
Jangan sampai nikmat Rizqi ini membuat kita menjadi sombong, lalai, lebih mencintai dunia, jauh dari Allah dan lupa bersyukur..
Semoga keputusan yang sudah kita buat adalah yang terbaik untuk kita dan orang2 disekitar kita, karena kita harus yakin, di semua keputusan yang kita pilih pasti ada campur tangan Allah yang sangat teliti di setiap detailnya.
Semoga keputusan ini bisa memberikan kontribusi kebaikan untuk umat dan seisi dunia.
Semoga Allah meridhoi keputusan ini dan memudahkan jalan ke depannya.

(96) Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(97) Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An-Nahl: 96-97)

Alhamdullilah ya Allah atas nikmat Rizqi yang Engkau berikan.
Alhamdullilah wa Syukurilah..

Friday, 27 May 2011

tentang blue print

Sebelum lulus S1, gak ada kepikiran untuk lanjut S2. biasalah, cita-cita anak muda, lulus kuliah, bekerja, nikah sama pria idaman, punya anak yang lucu2, tinggal dirumah yang nyaman, jalan2 ke luar negeri bareng keluarga, de el el.. intinya yang happy aja. yaa..maklum lah namanya juga mimpi kan.. hehe
wisuda memang bahagia, tapi asli, itu cuma berlangsung 1 hari itu aja. Besoknya mikir, kemana lagi yaa?? huuhhh...kayanya saat transisi kaya gitu saat asam lambung nya pada meningkat karena jarang makan dan stress yang gak berkesudahan. (haha, ini pengalaman.)
Dan, waktu yang terus aja berlalu semakin membuat ketidakpastian semakin tidak pasti. tes PNS gak ada yang lolos, ngelamar kerja gak dipanggil2.., dan gak ada yang ngelamar juga....hahhaaha
Kalo dipikir2, kok bisa ya malah banyak yang nge-blank setelah jadi sarjana. pada bingung mau ngelanjutin hidup. ibarat kata, hidup segan mati juga gak mau. padahal uda sarjana S1.
Pas lagi baca biografi atau perjalanan hidup orang-orang sukses, kurang lebih ada 1 persamaan diantara mereka. Dibelakang mereka ada orang yang berjasa membuat blue-print untuk mereka tanpa mereka sadari. Dan biasanya bukan karena keluarga mereka berkecukupan yang membuat mereka bisa sekolah dengan tenang. Rata-rata malah perjuangan nya teramat berat, sampai titik darah penghabisan.
Nah blueprint itu tidak tertulis secara tampak dan jelas. Biasanya, bueprint itu adalah nasihat2 dan harapan dari seorang Ibu, guru, atau orang2 disekitar dari orang2 sukses itu.
Secara gak langsung, harapan dan nasihat yang diberikan adalah arahan, program kerja, dan tahapan yang harus dilalui seseorang untuk mencapai kesuskesan. Selanjutnya usaha dan kerja keras lah yang harus dilakukan utuk seseorang mencapai kesuksesan.
sayangnya, banyak sekarang Ibu-ibu yang bekerja dan sangat konsentrasi pada pekerjaannya karena tuntutan profesionalitas. Walupun Ibu-ibu itu bekerja akhirnya gajinya untuk memfasilitasi anaknya, tapi mereka lupa untuk merancang atau membuat blue print anaknya. kalo kata temen saya, ya mereka kerja untuk nyekolahin anaknya di sekolah yang bagus. kalo uda sekolah ya uda tercapailah tujuannya.

__padahal kan gak semudah itu mencapai tujuan__

PR: sebelum membuat blueprint buat anak2 kita kelak, mari kita buat blue print untuk diri kita sendiri dulu. Apalagi kalo gak ada yang buat blueprint untuk kita..hehe..

Thursday, 20 January 2011

Tips mengajar Efektif di depan kelas


Saya belum resmi menjadi seorang guru atau dosen profesional..
Tapi, pengalaman saya yang dibesarkan di keluarga yang berlatar belakang akademisi membuat saya banyak menyerap ilmu mengajar-belajar secara tidak langsung.
Ditambah lagi, sudah 3 bulan terakhir pasca lulus S1 saya dipercaya untuk menjadi asisten dosen dan mengajar 6 kelas di 3 universitas swasta secara langsung. And, really.. it's an unforgettable moment :)

Mata kuliah yang saya ajarkan adalah hukum kesehatan di APIKES Rekam medis citra medika (2kelas), Hukum kesehatan di AKBID Citra medika (2 kelas), Hukum Kesehatan dan Ilmu Perundang-undangan di Universitas Islam Batik Surakarta.
Well, actually medical law sience isn't my capacity. latar belakang hukum saya adalah hukum tata negara. but, it's okay. Ini tantangan. Dan akhirnya saya jd banyak belajar dan tau ttg konfidensialitas medik, medical mallpractice, dll yg pastinya kalo ke RS agak ngerti2 dikit. (nb: hukum kesehatan sangat melindungi hak2 pasien)

next, ini dia sedikit tips dari pengalaman saya agar mengajar efektif:

1. Berangkat dari rumah harus semangat dengan niat yang baik. berdoa dan dibuktikan dengan persiapan materi yang matang (bisa dalam bentuk power point ataupun skema pengajaran). dan yang pasti belajar dulu, kuasai materi, jangan sampai tidak tau apa yang mau disampaikan di kelas. It's very urgent.

2. Tepat waktu, jangan sampai ditungguin mahasiswa (tapi yang terjadi malah nungguin mahasiswa:pengalamanpribadi-red)

3. Siapkan power point (kalau ada LCD) dan bawa laptop yg stamina nya ok. Jangan sampe 30 menit habis waktu gara2 gak bisa nyambungin Laptop ke LCD. coba di restrat atau gak usah di gunakan sekalian dari pada kehabisan waktu mengajar.

4. Nah, kalo tidak ada fasilitas LCD atau laptop, inilah gunanya skema pengajaran yang menjadi catatan kita sendiri. tuliskan di papan tulis skema tersebut dan kita bisa mengembangkan penjelasan secara sistematis. bawa spidol sendiri lebih baik. mungkin harus bawa tisue juga buat menghapus jaga2 kalo tidak ada penghapus.

5. Bagian menjelaskan: biasanya saya memulai perkuliahan dengan menceritakan isu atau pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan saya berikan. Kemudian fokus menjelaskan materi dengan dikaitkan sejarah atau isu2 terkini. So..harus banyak wacana. karena, kalau hanya menyampaiakn materi waktu akan masih tersisa banyak..

6. Saat menjelaskan, dosen dan mahasiswa harus saling konsentrasi. mengajar kalo gak konsentrasi, anak didiknya juga tidak akan konsentrasi dalam menyerap ilmu. Pun sebaliknya, Kalo anak didik gak konsentrasi (ngobrol senidiri), yang mengajar jadi ikut-ikutan gak konsen. Akan lebih baik, diawal perkuliahan, dibuat kesepakatan untuk sama2 konsentrasi sebagai simbiosis mutualisme.

7. Interaksi efektif penting dilakukan agar suasana kelas tidak membosankan. Caranya, kita harus menghafal nama2 anak didik walaupun tidak semua. Kalo di akademi, hal ini akan mudah karena mereka wajib memakai name tag. jadi, panggil nama mereka dan pantiklah dengan pertanyaan ringan. Interaksi efektif juga bisa dilakukan di awal perkuliahan dengan metode brain storming. jadi kita bisa tau, sudah sejauh mana mereka mengerti materi yang akan kita sampaikan.

8. Saat menutup kuliah atau pengajaran, akan lebih baik ketika kita menutupnya dengan kata-kata bijak atau cerita berhikmah. tidak usah terlalu panjang yang penting mereka berkesan. misalnya tentang konsep lapang dada, keikhlasan, kejujuran, dll. Karena tugas mengajar tidaklah sekedar menyampaikan materi atau teori. Melainkan juga menididik agar anak didik memiliki budi pekerti yang baik. Sebenarnya ini akan balik ke kita sendiri sih..kan jadi mengingatkan diri sendiri..

9. Bawa air mineral. ini penting. menurut saya, minum air mineral di sela jam mengajar tidak masalah. berbicara di depan kelas tanpa pengeras suara membutuhkan energi yang luar biasa. tenggorokan harus terus basah karena kalau kering dijamin suara susah keluar..jadi gak efektif kan ngajarnya. yang penting izin dulu di awal kalo kita akan minum yang penting tidak menganggu jalannya persidangan-pengajaran maksudnya-. (pengalaman pribadi: ngajar 2 kelas dari jam8-11 tanpa minum menyebabkan tenggorokan kering, sakit, dan suara hampir hilang)

10. Sebelum ujian mid semester atau akhir semester akan lebih baik ketika kita mengulas materi yang akan pernah disampaikan yang sekiranya akan keluar saat ujian. Biasa disebut kisi-kisi. Hal ini penting karena selama mereka kuliah, banyak mata kuliah lain yang mereka ambil juga. so,sekedar mengingatkan kembali saya fikir tidak masalah.

11. (Hal ini belum pernah saya lakukan). Tapi saya terinspirasi dosen saya waktu itu yang membagi kelas dengan beberapa kelompok untuk mendiskusikan suatu hal dan kemudian presentasi. Yang presentasi nya bagus dapat coklat silverqueen big size.. Selain itu jika ada mahasiswa yang bisa menjawab pertanyaan dengan lugas dan tepat juga akan mendapat coklat yang sama.. bukan sekedar coklatnya, tapi Konsep reward akan membuat suasana kelas jadi semangat.

12. (Hal ini belum pernah saya lakukan juga). Selain reward, punishment juga harus ada dalam kelas agar kelas menjadi disiplin dan tidak mengganggu mahasiswa yang lain. misalnya dengan tidak mengizinkan mahasiswa masuk kelas setelah 15 menit bel berbunyi atau mempersilakan keluar buat yang ngobrol.. (syarat: dosen nya gak boleh telat juga :))

13. Biasakan kelas dengan doa diawal dan akhir. Jangan lupa bilang, semoga perkuliahan kali ini ilmunya bermanfaat dan kita semua akan menjadi pribadi yang lebih baik.

14. Sapalah anak didik atau mahasiswa diluar kelas jika berpapasan. minimal dengan senyuman., tidak perlu menunggu mereka yang mendahului karena biasanya mereka segan melakukan itu. Dan tidak perlu khawatir merusak image sebagai dosen jika menyapa mahasiswanya. Selain senyum itu ibadah, hal ini akan mendekatkan hubungan emosional antara dosen dengan mahasiswa sebagai anak didik. Sehingga suasana kelas saat mengajar akan lebih hangat dan nyaman.

15. Yang pasti jangan lupa bikin Rencana Pembelajaran Persemester.. Jadi, dalam 1 semester kita akan mengetahui materi apa aja yang harus disampaikan dalam setiap pertemuan. Dan akan lebih baik lagi jika Rencana Pembelajaran atau matrikulasi materi persemester di share kepada mahasiswa di pertemuan kuliah pertama.. semoga aja mahasiswa mempunyai inisiatif utk belajar atau menyiapakn materi terlebih dahulu sebelum kuliah..

waduu, itu sedikit apa banyak ya? tapi bukan itu yang terpenting. karena saya fikir peran pendidik itu sangat penting. Diluar efektif atau tidaknya mereka mengajar, dengan niat mendidik saja itu sudah menjadi poin penting.


Jadi inget kata bpk.Anies Baswedan : "Bangsa ini didirikan oleh orang-orang yang terdidik dan mau mendidik. Artinya, pendidikan merupakan hal terpenting sebagai eskalator kemajuan bangsa"

Terus, kata Ust. Hatta : "Rasullulah bersabda, Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dirham, tidak pula dinar. Mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambilnya, dia telah mengambil bagian yang besar (HR Ahmad (3641) Tirmidzi (2682) dan Ibnu Majah (223))"

Dalam obrolan dengan sahabat saya noridha, "kita harus beraktualisasi diri, terus belajar, bekerja, dan dengan itu anak-anak kita akan bangga dengan ibu nya yang berprestasi diluar rumah dan yang pasti tetep memperhatikan anak-anak secara full di dalam rumah"

Ibu saya juga pernah bilang, "jadi guru itu, pahala nya banyak. amal jariyah, karena ilmu nya kan mengalir terus.. Selain itu, jam mengajar tidak full seharian diluar rumah, jadi masih bayak waktu buat anak-anak di rumah"

Beberapa dosen dan rekan-rekan saya juga bayak yang bilang
: "Kamu cocoknya jadi dosen deh., karena kalo kamu menjelaskan sesuatu mudah dipahami yang mendengarkan" (oyaaa?? Am I sure? ^^v)

"HAppy Studying, HappY Teaching
For the better Indonesia!!
"

Wednesday, 12 January 2011

Anies Baswedan -Inspirasi yang tak pernah henti-

2008: Sosok yang saat pertama kali bertemu, otak saya langsung tertegun dibuatnya. Analisis mendalam mengenai pasal 33 UUD 1945 tentang pengelolaan kekayaan negara yang dikuasai Pemerintah adalah semata-mata untuk kemakmuran rakyat.

"Artinya, logika seorang pejabat negara adalah bekerja mengabdi sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk mengelola kekayaan negeri demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Bukan untuk mensejahterkan dirinya dan keluarganya."

Saya fikir ini adalah catatan penting untuk yang berminat melamar menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).
-Jogjakarta, Kota yang cukup sering membuka cakrawala dari kebutaan sebuah makna-


2011: Januari tanggal 11, masih di Jogja. Sosok itu kembali membuat tertegun orang-orang yang mendengarnya. Pembukaan UUD 1945 jelas mengamanatkan Bangsa ini untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa. Hampir 66 tahun Bangsa ini merdeka, namun masih banyak pendistribusian guru yang kurang merata sehingga banyak anak-anak di desa terpelosok yang belum menerima haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

"Bangsa ini d
idirikan oleh orang-orang yang terdidik dan mau mendidik. Artinya, pendidikan merupakan hal terpenting sebagai eskalator kemajuan Bangsa".



Bapak Anies Baswedan
, Rektor termuda di Indonesia dengan segudang prestasinya, masih terus berprestasi dan berkarya untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Gerakan Indonesia Mengajar, menginspirasi dan menantang generasi muda untuk prestatif dan kontributif mengajar di pelosok desa yang jauh dari fasilitas perkotaan, dengan niat tulus: mendidik generasi bangsa sebagai aset terbaik memajukan Bangsa ini.


Terima Kasih Bapak Anies Baswedan.
Atas inspirasi yang inspiratif.
Teruslah semangat menginspirasi Indonesia.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi.


Link Terkait:
Web Indonesia Mengajar
Profil anies baswedan

foto diambil dari
http://www.indonesiamengajar.org/
dan
http://oase.kompas.com/read/2010/05/01/03195943/Anies.Baswedan.Tokoh.Dunia.Berpengaruh