Tuesday 25 December 2012

sangat ingin mendaki gunung

gambar diambil dari google.
cuma bisa nulis aja, sangat ingin mendaki gununnnggggg..
soalnya, based on the experience bebrapa kali naik bukit, -bukit nya di bold, bukan gunung- itu cuma berani naik, tapi ga berani turuunnn.. hehe :D
akhirnya, tas dibawain temen, tangan dipegang, pelan2, dan akhirnya ngerepotin. well, itu ga ok sama sekali. Gak keren. 

tapi yaa..naik gunung itu banyak banget mafaatnya. soal disiplin, soal usaha, soal sehat, soal  kebersamaan, soal kegigihan, soal mental. dan yang terpenting soal bersyukur, tafakur..bahwa Allah itu Maha Besar dengan segala ciptaannya. siapa yang ga merinding bisa berdiri diatas awan, melihat jauh pandangan kedepan yang begitu luas, dan menyadari bahwa manusia sangatlah kecil.. kalo uda kaya gini lupa deh sama yang namanya sombong. >> bener ga ya? paragraph ini sebatas angan dan bayangan, hehe.. belum pernah berdiri diatas awan, kalopun pernah ada didalem pesawat, duduk manis. jadi cukup agak inget bentuk awan dari dekat dan yang tidak akan pernah terlupa adalah waktu naik pesawat sore jkt-solo, the wonderful moment bisa liat secara jelas deretan dieng, merapi, merbabu dalam nuansa senja dari atas..

semenjak itulah saya- yang sebelumnya ga pernah ingin naik gunung karena ngebayangin ribetnya dulu- bertekad bahwa suatu saat saya harus naik gunung. tapi kapaannn?? waktu zaman SMA ikutan acara anak pecinta alam, itupun cuma ke air terjun, iya sih medannya terjal tapi itu bukan gunung. bukit. Kalo zaman kuliah S1 pernah outbond ke sekipan, itu juga karena ada acara yang sepertinya wajib untuk diikuti para muslimah, dan sekipan itu bukit. 

Bulan desmber di tahun 2012 ini, tiba2 saya sangat ingin naik gunung. sangat ingin. dan itu adalah motivasi terkuat yang bakal bisa mengalahkan segala keraguan dan ketakutan. Dan ternyata semesta mendukung, tiba2 ada pamflet acara naik gunung ke merapi, yang panitianya saya kenal.. Saat alam fikir dan alam nyata bertemu maka yang terjadi adalah mimpi yang terwujud. Tapiii..alam nyata itu terlalu kompleks. secara sederhana, saat rencana yang disiapakn sudah sedemikian matang dan ternyata ada keluarga dekat yang datang kerumah bersama 3 anaknya yang masih kecil, makaa alam nyata akan memaksa anda untuk masuk ke dalam alam fikir agar merevisi bahwa mimpi itu lebih baik untuk tidak terwujud dalam waktu dekat. bahwa mimpi anda bisa terwujud dengan baik jika alam nyata betul2 sedang baik kepada anda. Secara lebih sederhana, saya tidak jadi ke merapi karena kakak saya datang darii lampung ke solo 1 keluarga..dan saya harus menyambutnya dengan sepenuh cinta dan tenaga :D  selain itu, masih ada keraguan sii naik gunng, itu kan tim yaa..nanti bisa jadi repot dan terlambat gara2 satu orang..hehe..

Adik saya, dari kemarin ngajakin nonton 5 cm. Ngajakin versi adik saya adalah minta dibayarin. well, karena pesona keindahan gunung itu masih menari2 dikepala saya akhirnya saya mengiyakan ajakan nya untuk nonton 5 cm. dan setelah nonton apa yang terjadii? saya jadi bertekad untuk rajin olahraga biar bisa mendaki gunung dan mentafakuri kebesaran Allah SWT lebih dekat. Semeru. The best picture that I've seen. Savana yang terbentang luas, hamparan awan yang begitu putih, dan langit yang begitu biru.. Subhanallah. Walaupun di film itu agak2 aneh karena 2 peran pemain nya masih cantik sampai puncak semeru..hehe, mungkin krn film jd disempet2in make up yaa.. selain itu cerita nya agak sinetron-sinetron gimana gituu..ada cinta yg bertepuk sebelah tangan sii..hehe.. Tapi diluar itu semua, kerinduan saya pada keindahan gunung agak sedkit tersampaikan karena pengambilan gambar Semeru di film 5 cm. Dan dialog yang paling saya ingat dari film ini adalah dialog riani ke genta dalam perjalanan mendaki di semeru sambil melihat hamparan savana dgn latar semeru: "terima kasih ya genta sudah ngajak kita ke sini, gw akan menceritakan ke anak-anak bahwa mama nya pernah ke semeru..">> Iman memang tidak dapat diwarisi tapi keberanian dapat diwarisi ke anak cucu dengan menceritakannya.

Whatever that's....Salut untuk para pemain, kru, para pencinta alam, dan siapa pun yang bisa mencapai puncak dan menyapa awan dari dekat. Kalian sangat keren ^.^v

Dan saya, sampai saat ini hanya bisa mengambil gambar Merapi dari jarak 60 KM-dari depan rumah..
ok,untuk sekarang itu sudah cukup bg saya..bukankah kunci kebahagiaan itu adalah bersyukur dan bersabar ^,^
suatu saat...saya akan menyapa gunung dan menjabat awan dari dekat.. Insyaallah.

merapi dilihat dari solo. 

No comments:

Post a Comment