Tuesday, 30 July 2013

Mencatat

serial ramadhan 12

sebenernya ini sudah ramadhan hari ke 20..hehehe.. tapi baru mau posting beberapa serial ramadhan yang sudah saya tulis di draft tapi belum di post :) Menunda memang menjadi suatu candu yang kalau tidak 'dipotong' ia akan terus terulang. dan itu memang tugasnya para setan2 di dunia..ngeri ya :( 

Oke, karena dari awal sudah komit untuk consistent until the end..so, serial ramdhan ini juga harus consistent :) dan tema tentang mencatat ini sudah saya fikirkan sejak lama, mungkin lebih tepatnya saya cita-citakan sejak lama. hehe.. sejak SMP saya sudah punya rencana untuk mempunyai buku kecil yang isinya adalah apapun yang terlintas dipikiran saya, apapun itu. Tapi karena rencana jadi ya cuma direncanakan aja belum direalisasikan..hehe, alhamdullilah juga sih ada facebook atau twitter, jadi kadang apa yang terlintas langsung di update :D nnt kalo ada waktu tinggal dikembangkan di blog dan tidak lupa disave di hard disk. oya, tapi saya juga sudah lama membayangkan kaya di film the day after tomorrow, atau di film die hard 4, dimana akan ada masa tidak ada listrik dan jaringan satelit. Padahal bayak ilmu yang disimpen di hardisk atau satelit. terus, kalau hilang atau tidak bisa dibuka, tak ada yang diwariskan untuk generasi masa depan dong ya.. :( Tapi konsumsi kertas juga uda overlad sekarang..pohon sebagai bahan baku kertas juga uda limited karena akibat pengrusakan lingkungan. and thennn?? kalo ada yang baik hati ngeprint-in atau ngesave semua tulisan saya di blog, saya akan senang sekali ~>ini penyakit males :D kan bisa ngerjain sendiri..hehe

Sekarang saya baru menyadari ternyata mencatat itu penting. just info, waktu S1 saya tidak pernah mencatat karena kemajuan teknologi fotocopi. Padahal kalau sudah difotocopi ya ga dibaca, dan sekarang numpuk 1 kardus. Padahal kalau mencatat sendiri akan sayang untuk dibuang dan ada kemungkinan akan dibaca ulang entah kapan. Walaupun tulisannya ga bagus yang penting dicatat. 

Mungkin ini kenapa ayat alqur'an yang pertama turun adalah Iqro'. Bacalah. Ya karena dengan membaca, warisan ilmu itu akan terus lestari.. Alhamdullilah dulu ada sahabat-sahabat Rasulluloh yang pandai mencatat. Jadi Al-qur'an bisa kita baca sampai sekarang, bahkan tak kurang 1 huruf pun, subhanallah. Itu karena Allah yang jaga.. Bisa disimpulkan bahwa tradisi literasi tulis menulis sudah ada sejak zaman Rasulluloh, di Al-qur'an juga ada 1 ayat yang sangat panjang di Suah Albaqoroh yang intinya perintah untuk mencatat segala transaksi terutama utang piutag. bisa cek di QS Al-Baqoroh 282. Masyaallah..Islam rahmatan lil alamin :) baik untuk semuanya..Insyaallah.

Banyak sekali manfaat mencatat, karena ilmu itu memang harus diikat dengan mencatat, dengan menulis.. dan 
“Apapun profesimu nantinya, jadilah seorang penulis. Karena profesimu itu yang akan menggerakkan hidupmu, dan dengan menulis, kamu akan mengabadikannya.” (viakuntawiaji)

 Mari mencatat~ :)

Saturday, 20 July 2013

care is effort

Serial Ramadhan 11

Hari ini sudah ramadhan hari ke 11.. subhanallah..waktu cepat berlalu ya.. hari ini juga ngerapel 2 tulisan kemarin.hehe.. ide tetap hari kemarin tapi nulisnya sekarang :D Suasana Ramadhan tetap beda dengan nuansa bulan-bulan lain..apa karena bnayak orang berlomba-lomba dalam kebaikan ya.. bisa jadi, Karena stasiun TV biasanay iklan dan tayangan-tayangan nya banyak yang lebih baik kalau bulan Ramadhan.. Jadi berbuat kebaikan bisa jadi trend sendiri di bulan Ramadhan.. dan semoga akan menjadi kebiasaan di bulan-bulan yang lain.. optimis :)

Seperti pagi ini, hati say tersentuh dengan kebaikan seorang Ibu. saya copas aja status saya di facebook pagi tadi..hehe... sudah jam setengah1 harus siap2 jemput Hani sekolah soalnya :D Alhamdullilah profesi baru bulan ramadhan ~> the transporter. hehehe kaya judul film. Oya, ini ceritanya: 

Tadi pagi saya mengendarai motor ke arah banyuanyar, saya merasa dibelakang saya ada mobil yg terus mengklakson. Saya agak meminggir ke kanan dan mempercepat laju, mungkin mobil itu sedang terburu2 dan mendesak. Tapi, semakin saya ngebut, semakin sering klakson dan semakin ngebut pula mobil itu mengikuti saya. saya lihat spion, dan minggir kekanan, ternyata yg mengendarai mobil itu Ibu2 yang berusaha memberitahukan ke saya kalau ada yang terjatuh dari motor saya.

Saya bilang, iya makasih bu, tapi tak ada yang jatuh.. saya berhenti di kanan jalan karena ibu itu memberhentikan mobilnya disebelah kiri dan terus berusaha memberi pesan ke saya, diantara mobil dan truk2 yang melaju ditengah jalan..

Ibu itu terlihat khawatir dan sungguh2 memberitahu, menjelaskan lokasi jatuhnya, warna benda yang jatuh.. cukup mengharukan bagi saya, Tapi karena dijalan yang cukup ramai tidak memungkinkan bagi saya menjelaskan bahwa betul2 tidak ada yang jatuh dan saya sangat berterima kasih atas efort kepedulian Ibu tadi.

Saya ceritakan di facebook, karena bisa jadi Ibu tadi juga facebookan terus baca status ini, mungkin kan.. atau bisa jadi ibu tadi menceritakan ke temannya, dan ternyata temannya membuka homepage dan membaca status ini dan akhirnya jadi menyambungkan, bisa jadi kan.. hehe..

~Kepedulian seseorang terhadap kita, itu juga merupakan rizki yang harus disyukuri..

Happy Ramadhan All :)



'Libur' Ramadhan

Serial Ramadhan 10

Kata ustadz Rahayu saat mengisi Tarhib Ramadhan, beliau beberapa kali mengingatkan bahwa Ramadhan adalah bulan dimana Allah sedang obral pahala. Amalan ibadah apapun yang kita lakukan pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah.. ini adalah janji Allah untuk memotivasi hamba-Nya untuk tidak menyia-nyiakan 1 detik pun waktu Ramadhan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. 

Tapi untuk perempuan ada hari dimana kita tidak bisa beribadah secara maksimal karena masa haid atau masa nifas. Ada beberapa ibadah yang dilarang syariat untuk dilakukan, diantaranya
  1. shalat, Dari Abu Said radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa? Itulah kekurangan agama si wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 1951 dan Muslim no. 79)
  2. puasa, Sebagaimana disebutkan dalam hadis Abu Said radhiyallahu ‘anhu di atas.
  3. thawaf di ka’bah, Aisyah pernah mengalami haid ketika berhaji. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemberikan panduan kepadanya, "Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim no. 1211)
  4. menyentuh mushaf, Orang yang berhadats (hadats besar atau hadats kecil) tidak boleh menyentuh mushaf seluruhnya ataupun hanya sebagian. Inilah pendapat para ulama empat madzhab. Dalil dari hal ini adalah firman Allah Ta’ala “Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan” (QS. Al Waqi’ah: 79) Dalil lainnya adalah sabda Nabi ‘alaihish shalaatu was salaam, “Tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
  5. I’tikaf, berdasarkan firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi…(QS. An-Nisa: 43)
Karena Ramadhan ini bulan istimewa yang sayang untuk disia-siakan waktunya, berarti harus kreatif memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar tetap bernilai ibadah. hasil googling kesana kemari hehe, amalan yang bisa dilakukan diantaranya: 
  1. Membaca Al-Quran tanpa menyentuh lembaran mushaf. InsyaaAllah, ini pendapat yang lebih kuat. Sepertinya ini maksudnya muroja'ah.. bagi yang punya hafalan banyak..Alhamdullilah banget..
  2. Boleh menyentuh ponsel atau tablet yang ada konten Al-Qurannya. Karena benda semacam ini tidak dihukumi Al-Quran. Sehingga, bagi wanita haid yang ingin tetap menjaga rutinitas membaca Al-Quran, sementara dia tidak memiliki hafalan, bisa menggunakan bantuan alat, komputer, atau tablet atau semacamnya. Nah ini sangat menolong yang tidak banyak hafalannya.. saya misalnya :D
  3. Berdzikir dan berdoa. Baik yang terkait waktu tertentu, misalnya doa setelah adzan, doa seusai makan, doa memakai baju, dll.
  4. Membaca dzikir mutlak sebanyak mungkin, seperti memperbanyak tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan zikir lainnya. Ulama sepakat wanita haid atau orang junub boleh membaca dzikir. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 25881)
  5. Belajar ilmu agama, seperti membaca membaca buku-buku islam. Sekalipun di sana ada kutipan ayat Al-Quran, namun para ulama sepakat itu tidak dihukumi sebagaimana Al-Quran, sehingga boleh disentuh.
  6. Mendengarkan ceramah, bacaan Al-Quran atau semacamnya.
  7. Bersedekah, infak, atau amal sosial keagamaan lainnya.
  8. Menyampaikan kajian, sekalipun harus mengutip ayat Al-Quran. Karena dalam kondisi ini, dia sedang berdalil dan bukan membaca Al-Qur’an.
  9. Memberi berbuka orang yang berpuasa.
  10. memaksimalkan mengerjakan pekerjaan rumah yang berat sehingga meringankan anggota keluarga lain yang berpuasa dan akan mengurangi beban jika sudah berpuasa lagi.
~mungkin nyicil bikin kue lebaran ide bagus untuk dilakukan, bisa nyicipin dan bisa melepas dahaga di depan oven yang sangat panas..hehe.. 

tanda2 alam

Serial Ramadhan 9

suatu hari saya update status di facebook ini:

main ke grup sebelah jadi pengen fokus nyelesain tesis..

main ke grup sebelahnya lagi, pengen fokus bikin2 kue..
Allahu Rabbi.. Guide us to the straight path. (Al-fatihah). Aamiinn..


Malamnya, diluar rencana akhirnya saya teraweh di masjid kampus. Padahal sudah lama banget ga ke kampus. Pas teraweh, ketemu teman2 yang lagi deadline tesis juga, khotib nya dosen saya yang isi ceramahnya antara kualitas regulasi dengan moralitas dan kemurnian niat pelaku pembuat kebijakan... Semoga ini petunjuk dari Allah untuk segera kembali ke kampus dan menyelesaikan Tesis.

Tapi..abis teraweh ke Giant dkt kampus, dapet 6 pack keju gara2 lagi diskon beli 1 gratis 1 :D <~ ini petunjuk atau ujian ya?? hehe..

Yang saya pahami semua yang kita alami dalam hidup ini terkait satu sama lain. skenario Allah itu sempurna dan detail. Pas untuk setiap hambaNya, khusus dibuat satu-satu, tidak ada yang sama.. jadi wajar ketika alam menyambut setiap langkah mimpi.. karena alam itu yang punya Allah. jadi memang Allah yang mensetting alam untuk menyambut, karena itu bagian dari skenario Allah yang Ia buat.. Subhanallah.. Alhamdullilah..bersyukur atas segala nikmat dan setiap skenario yang sudah Allah buat. Entah suka ataupun duka, semua butuh kebijaksanaan diri untuk menyikapi.. sabar, ikhlas, dan dengan ilmu semua akan berlalu dengan baik dan kemungkinan besar akan semakin menambah keimanan yang melahirkan kebarokahan..

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah (hanya sia-sia saja)…” (Ash-Shood: 27)

Berbaik sangkalah pada Allah Sang Maha Pencipta, dan yakinlah Semesta akan mendukung mu :) 

"Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku." [HR.Turmudzi]

Dari Abu Hurairah RA berkata, bersabda Rasulullah saw.: Allah berfirman:“Aku tergantung pada prasangka hamba-Ku, dan Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku; jika ia mengingat-Ku dalam jiwanya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku; dan jika ia mengingat-Ku dalam lintasan pikirannya, niscaya Aku akan mengingat-Nya dalam pikirannya kebaikan darinya (amal-amalnya); dan jika ia mendekat kepada-ku setapak, maka aku akan mendekatkannya kepada-Ku sehasta; jika ia mendekat kepada-ku sehasta, maka aku akan mendekatkannya kepada-ku sedepa; dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan menghampirinya dengan berlari. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Thursday, 18 July 2013

Istiqomah

serial ramadhan 8

  terkadang niat istiqomah blogging diuji dgn capabilitas laptop yg hrs direinstal dan koneksi jaringan yg semakin melambat. kali ini posting gambar aja.. just info, gambar ini saya yg design dan edit2 sendiri :D

satu gambar yg mewakili banyak makna..

#oven selesai, #baterai laptop lowbat, #yang ngetik juga lowbat, #tanda-tanda alam ~> happy night all :)

Tuesday, 16 July 2013

sahur berkebun dan cendol

serial ramadhan 7
 
Waktu kecil saya tidak suka sayur, dan itu merupakan hal yang sangat wajar bg anak2, tapi suatu hari sekitar kelas 2 SD saya melihat ibu saya makan daun singkong dan mendengar bunyi krenyes2.. Dalam pikiran saya waktu itu, itu adalah sesuatu yang sangat sensasional dan menarik. Saya mulai mencobanya, dan ternyata enak :,). Akhirnya sampai sekarang makanan kesukaan saya ya sayur, apapun sayur itu..

Ramadhan ini, kalau buka puasa biasanya saya yang masak dan ibu saya masak untuk sahur, itu artinya saya hanya memasak untuk porsi buka puasa, kadang agak dilebihin untuk beberapa menu biar bisa buat sahur sekalian. Tapi kan untuk sayuran kadang tidak bisa direcycle sementara menurut saya, justru sahur itu yang harusnya lengkap nutrisinya. Tapi siapa juga kan yang sanggup masak jam2 malam? Makanya, untuk sahur biasanya menu nya silmpe.

Termasuk sahur drmah saya. Kadang ibu saya hanya merebus daun hijau kadang daun bayung, daun singkong, atau daun2 yang lain, dan lauknya tinggal goreng sisa buka puasa semalam. Tapi bagi saya daun yang ibu saya rebus tidak hanya sekedar daun. Karena daun-daun itu adalah daun yang ibu saya tanam. Saya baru memahami betul2 kalau ibu saya suka berkebun sejak tinggal di solo 3 tahun ini. Sebelumnya, ibu saya sibuk kerja dan di jakarta juga ga ada tanah lapang. hehe.. Kalopun di depan rumah ada tanah sedikit, itu sudah penuh pohon anggur dan pot. jadi tidak terlihat sebagai kebun bagi saya..

Akhirnya hobi berkebun ibu saya tercapai di solo karena ada tanahnya bapak walaupun tidak luas, tapi isi kebunnya hampir lengkap. Sebenernya ada 2 pohon mangga besar peninggalan mbah saya, tapi ditebang sama saudara saya dan waktu itu kita sangat sedih dengan kejadian itu. Tapi ada hikmahnya, semenjak kejadian itu, tanah kosong yang tadinya hanay berisi ilalang dan 'tempat sampah' tetangga saya karena kanan kirinya rumah warga, sekarang berubah jadi taman kebun... 

Hampir setiap minggu saya antar ibu saya membeli bibit pohon buah, dai nangka, mangga, belimbing, jeruk berbagai macam jenis, kdondong, pohon salam, jambu, sampe duren sudah ditanam disekililing kebun. Kata ibu saya nanti berbuah nya beberapa tahun lagi untuk cucu2nya kalo ke solo.. *terharu :'(

Dibagian tengah kebun ditanam pepohonan yang tidak permanen, mislanya kacang, jagung, kenikir, singkong, kangkung, cabai, kemangi, pisang, beberapa bumbu dapur, dan tanaman bunga. Jadi kalau musim hujan, warnanya hijau dan merah karena banyak bunga nya. Tapi kalau jarang hujan, siap2 mompa air dan nyiramin bolak balik. Try it, pegel banget :D

Tapi yang paling menyedihkan adalah kalau kambing, anjing atau ayam  tetangga pada masuk..makanin daunnya, atau buang kotoran sesukanya, atau ngeker2 dan makanin bibit kacang. Padahal ngecangkul dan ngebersihinnya kan lumayan.. belum lagi orang lewat yang suka buang sampah palstik..sebelllll. Jarak kebun dari rumah lumayan jauh sekitar 30-40 meter jadi ga ada yang memantau. Terus akhirnya, dipagar kawat sama ibu saya jadi tetap terlihat jadi pemandangan tapi hewan2 ga bisa masuk. 

Pernah suatu hari pas ibu saya ke jakarta, saya ke kebun untuk mengambil bebrapa sayur dan kemangi. saya kaget karena ada 2 nenek2 yang satu diluar dan yang satu didalam. bayangkan, kebun itu ada pagar tembok dan pagar kawatnya yang digembok biar kambing ga bisa nerobos masuk, tapi kenapa mbah2 itu bisa masuk? loncat? subhanallah.. kemudian saya bukakan gembok dan saya persilahkan masuk.. dan saya persilahkan untuk memetik apapun yang mereka inginkan. Ibu saya sering cerita, kalau dia lagi dikebun akan mempersilahkan tetangganya untuk masuk dan memetik.. agar tidak mengambil diam2, walaupun saya bilang, alhmadullilah gpp karena itu sedekah kata Allah.

"Tidaklah seorang Muslim menanam pohon kecuali buah yang dimakannya menjadi sedekah, yang dicuri sedekah, yang dimakan binatang buas adalah sedekah, yang dimakan burung adalah sedekah, dan tidak diambil seseorang kecuali menjadi sedekah." (HR Muslim dan Ahmad). Dalam hadis lain disebutkan: "Barang siapa yang menghidupkan lahan mati, baginya pahala. Dan semua yang dimakan burung dan binatang menjadi sedekah baginya." (HR An-Nasai, Ibnu Hibban dan Ahmad). 

 Semenjak ibu saya suka berkebun dan menghasilkan, maka semenjak itulah saya lebih sering makan sayur pakai nasi, bukan nasi pakai sayur. Dan kebun itu kadang menjdi tempat objek fotografi saya karena bnayk spot2 bagus juga. Menurut saya, ada taman kebun ditengah pemukiman itu, seperti menemukan oase di gurun pasir. lebay haha. 

Belum lama saya tahu ada komunitas berkebun diberbagai kota di Indonesia, dan itu membuat saya semakin appreciate. walaupun saya jarang terlibat dalam berkebun, tapi saya senang aja kalo ada komunitas seperti itu. menurut saya itu solusi konkrit dari global warming dan climate change dibanding cuma ngubek2 regulasi aja. hehe Kalau ibu saya bisa twitteran dan facebookan, pasti makin seneng, tapi disuruh bawa hp aja ga mau :D

Dan yang membuat saya semakin appreciate adalah, semenjak saya sering kepasar dan semenjak saya tahu bahwa harga-harga semakin ga bersahabat. Wortel yang biasanya sekilo 5 ribu, kemarin saya beli 1 buah harganya 2ribu :'( sedihh. cabe, bawang, dan semuanya naik 100%. Alhamdullilah sayur tinggal metik, jadi anggaran beli sayur bisa ke alokasi buat beli bumbu atau lauk..Belum lagi kalo beli makanan jadi di pasra, kita juga ga tau kan asal mula pembuatannya gimana, yang sering saya lihat, ada ati ayam atau ayam yang sudah dibumbu atau digoreng 1/2 matang tinggal diolah. but we dont know, itu ayam yang dipakai ayam segara atau bukan atau bumbu yang digunakan savety atau enggak. saya juga lihat cendol warna hijau nya luar biasa menyilaukan ampe ga berani beli.. walaupun kalau beli es cendol ya kemakan juga..haha.. tapi kan kalau kita yang masak atau buat pakai bahan yang kita aja ragu, masaknya juga jadi ragu, dan hasil masaknnya kemungkinan meragukan.heehe

ada pohon suji depan rumah, tiba2 pengen nyona bikin cendol sendiri pake daun suji. pasti rasanya fresh daun dan ternyata benarrr..walaupun pas nyetaknya lumayan ribet tapi ga begitu kecewa sama hasilnya :) (sebenernya agak kurang tanak, maklum baru pertama kali bikin,hehe)

ini bahannya: 
tepung beras 100 gr
tepung kani 30 gr
daun suji 5-7  lembar (diblender dan saring airnya)
air 400 ml
garam sejumput
es batu dan air untuk bawah cetakan

cara:
-rebus air 300 ml yang sudah dicampur perasan suji sampai mendidih
- masukan larutan tepung beras dan kanji dengan 100 ml air
- aduk aduk samapi matang dan pastikan tanak seperti bubur sumsum
- angkat dan cetak dengan cetakan cendol yang bawahnya dikasih air dan es batu. karena saya ga punya jadi pakai tirisan serok menggoreng ditekan dengan sendok.

Alhamdullilah jadi walaupun ga sekenyal cendol dipasar, tapi aromanya aroma kebun, lebih sehat dan jadinya banyakkk.. :) bisa buat stok kulkas utk besok buka puasa. hemat. hehe



kembali

serial ramadhan 6

"Cinta akan kembali kepada cinta sebagaimana tanah akan kembali kepada tanah"

Monday, 15 July 2013

telur Buka puasa :D

serial Ramadhan 5

Ada tradisi menarik di masjid dekat rumah saya, setiap hari warga bergantian menyiapkan makanan berbuka puasa untuk jamaah di masjid. Dan jamaah di masjid itu adalah ya warga itu sendiri :) Ini namanya pahala sharing,“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga” (HR. Tirmidzi) Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.


Sesuatu yang jarang saya lihat, selama bulan ramadhan hampir 1 kampung berbuka puasa bersama, dari mbah2, bapak2, ibu2, sampai anak2. biasanya kan cuma bapak2 aja..heheSiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.

Tapi saya cukup jarang ikut buka puasa di masjid, paling cuma beberapa kali aja, karena seringnya ada agenda buka puasa diluar atau ya karena pengen buka puasa dirumah :D Dan hari ini alhamdullilah saya berbuka puasa ditelatar masjid sama tetangga2, seru :) hari ini juga jadwal ibu dan bude saya menyediakan hidangan buka puasa. Bude dan Ibu saya bagian membuat makanan inti, dan saya membuat makanan pembuka: Puding telur ceplok. Pasti seru, karena puding ini belum tenar di dunia nyata. hehe.. masih rame di dunia maya, di grup NCC nya ibu2 :D

Dan ternyata benarrr.. saya yang duduk diantara anak2 TPA dan ibu2 nahan2 senyum pas melihat ekspresi dan mendengar komentar tentang si puding itu :D that's my point. sengaja bikin puding telor ceplok biar jadi menu surpriseee hehehe, membahagiakan itu sederhana, sebagaimana sederhananya bahagia :) <~ mereka ga tau kalo yang buat itu adalah saya, rahasia. hehehe Paling lucu adalah pas ngeliat ibu2, ngeliatin itu puding dengan seksama dari depan, belakang, samping. dicium aromanya, dan ekspresi saat merasakan. sebenernya rasanya biasa aja, cuma susu vanila dengan paduan jeruk, tapi mungkin karena baru melihat, jadi unik kali yaa.. Alhamdullilah, bersyukur atas segala nikmat.

Yang mau membuat ta'jil banyak, puding telor ceplok ini recomended. Rasanya ringan, segar, bentuknya unik, sehat, buatnya mudah, cepat, dan hemat (ini point paling penting hehehe).

ini resepnya Untuk 125 buah dngan cetakan diamter sekitar 8 cm,
Agar-agar putih 8 bungkus @2.200=  17.600
SKM putih 1 kaleng = 8.000
gula 1/2 kg = 6500
cetakan puding besar = 6000
cetakan puding kecil = 5000
garam 1/2 sdt -ada di dapur
essence vanila -ada dikulkas :D
sirup orange - ada dikulkas juga :D
Total sekitar  45.000 IDR, tapi jadinya 125 buah, berarti 1 puding sekitar 400 IDR (Hemat dan sehat kan..)

Cara:
- buat kuning telur: 2 bungkus agar2, gula 10 sendok, dan air 10 gelas dimasak hingga mendidih,angkat  kemudian diamkan sebentar dan  tambahkan sirup orange 1/2 gelas, cetak ke cetakan puding kecil dan biarkan mengeras. 
- Buat putih telur: 6 bungkus agar2, air 30 gelas, gula 30 sendok, garam 1/2 sdt, masak sampai mendidih (sekitar 30 menit), angkat,  diamkan sebentar, tambahkan vanila essence dan susu Kental manis, aduk rata, cetak ke cetakan yang besar (jangan terlalu penuh) >>PEnting: Susu kental Manis jangan dimasak, karena nnt pecah dan gizinya rusak.
- Terakhir, pas putih telur 1/4 beku, masukan kuning telur posisi terbalik agar agak muncul kepermukaan. jika bagian atas tidak begitu rapih, bisa ditambahkan lagi sedikit putih telur biar permukaannya rapih.

nb: harus gerak cepat karena cepet banget bekunya, alhamdullilah tadi ada yang bantuin, jadi ga begitu repot.


Selamat mencoba, 
happy healthy cooking :)

Saturday, 13 July 2013

Ilmu itu menenangkan

Serial Ramadhan 4

Kali ini postingan blog saya agak OOT. hehehe baru tau belum lama, kalau kepanjangan OOT itu Out Of The Topic :D Baru kali ini kayanya saya menulis tentang ekonomi syariah, ga begitu paham sebenernya tapi ga tau kenapa setiap dijelasin tentang tema ini selalu menarik hati :,). dijelasin loh ya bukan membaca..hehehe. soalnya kalo membaca buku-buku atau artikel ilmiah itu sesuatu yang tidak begitu menyenangkan bagi saya, tapi kalo diceritain apa isi buku2 itu, itu adalah hal yang paling menyenangkan menurut saya..hehehe

Tadi pas sahur sambil liat TVOne dan yang jadi narasumber Pak M. Syafii Antonio, pakar islamic finance di Indonesia. Beliau cerita insyaallah akan menghadiri undangan dari Oxford University untuk menjelaskan mengapa ekonomi syariah tetap stabil waktu terjadi resesi ekonomi beberapa tahun yang lalu dan banyak negara-negara di eropa  yang terpuruk karena terkena imbasnya. Mereka tertarik untuk meneliti itu lebih lanjut yang nantinya dimungkinkan untuk diterapkan dalam perekonomina di negara-negara eropa. 

Secara sederhana, ekonomi syariah itu adalah profit sharing and risk sharing. Keutungan dan kerugian dibagi bersama sehingga jauh dari ketamakan. Misalnya, Banyak perusahaan besar dengan omset triliyunan, karena CEO nya yang tamak, hanya menguntungkan dirinya sendiri. Penjelasannya saya agak lupa~ Jadi kalau tetap menganut ekonomi kapitalis, seolah-olah semua orang terpacu karena uang dan akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Gak akan adil dan pasti tidak membuat nyaman.

Kata pak syafii, yang tahu siapa kita itu kan yang menciptakan kita. maka apa yang sudah Allah berikan untuk panduan, laksanakanlah..karena tidak mungkin Allah membuat aturan yang akan mencelakakan ciptaannya. Jadi jangan ikuti aturan kapitalis nya manusia (yahudi) karena itu hanya menguntungkan mereka. Dan sudah banyak buktinya..

Tapi ya..kuliah islamic finance nya pak syafii tidak begitu saya tangkap secara syumul karena durasi saya nonton cuma 15 menit habis itu sudah siap2 subuh.. Yang sangat saya tangkap adalah, idealnya, semakin berilmu seseorang maka semakin berimanlah orang itu. Iman yang melahirkan kebijaksanaan.. dan Ilmu yang melahirkan kebermanfaatan untuk bantak orang.

Jadi mikir kenapa kuliah di Fakultas Hukum ~.~ dulu waktu S1 semester awal ada adik tingkat yang mau pindah jurusan ke Fak Kedokteran (ikut SPMB lagi) karena dia diberitahu guru ngajinya kalau kuliah di fakultas hukum itu Thoghut- Haram, hmm..mempelajari hukum2 yang dibuat manusia, bukan hukum yang dibuat Allah.. dan waktu itu saya berfikir..helloooo kita kan hidup di Indonesia bersama manusia jadi wajarlah kalo harus ada aturan antar sesama manusia.. 

Tapi lama kelamaan, semakin belajar, ya semakin mikir. iya juga ya, kalo kita terus berkutat dengan hukum-hukum manusia, semua saling merasa argumen nya adalah yang paling benar, ya gak akan klop. Susah untuk mencapai titik kesepakatan tentang keadilan. Lah, keadilan aja banyak pengertiannya menurut banyak pakar.

Pernah kepikiran kalo kuliah dijurusan-jurusan teknis dan skill akan lebih bermanfaat. misalnya mipa, teknik, atau bahkan tata boga. Karena disana belajar ilmu-ilmu Allah, bisa semakin takjub dengan penciptaan Allah gara2 memahami proses metamorfosis kupu2 dengan detail, bahkan kalau kuliah teknis bisa punya skill dan itu bisa bermanfaat langsung ke masyarakat, minimal bermanfaat untuk diri sendiri. Atau kalau pun kuliah sosial misalnya ekonomi bisa mendalami ekonomi islam secara langsung dan sudah banyak diterapkan pula dalam kehidupan masyarakat dunia.. 

Kalau kuliah di fakultas hukum, hukum pidana perdatanya pakai kitab buatan Belanda.. hukum tata negaranya banyak mengacu ke eropa juga :( ribeetttt. tapi ya, banyak juga teman saya yang sekarang jadi hakim atau jaksa, dan mereka orang baik. Acuan mereka ya UU atau KUHP/KUHPdt karena itu aturannya. Tapi ya juga ada pengadilan agama untuk mengadili kasus2 perdata Islam seperti cerai, waris, dll.  Tapi saya berdoa, dan saya yakin teman2 saya orang baik yang berusaha menghadirkan keadilan seadil-adilnya.

Sebenernya ada sih mata kuliah hukum Islam.. ada perdata Islam untuk waris, cerai, pernah juga belajar tentang qishos untuk pidana Islam..atau belajar konstitusi Madinah zaman Rasulluloh. tapi percayalah, saya lupa. dan saat itu tidak begitu tertarik mendalami itu, dan sepertinya sampai sekarang.. Tapi enggak juga sih, dulu saya pernah tertarik belajar tata negara Islam di buku al hakam as-sutthoniyah. Tapi pas nyari buku nya ga ketemu2 terus jadi lupa mau ngelanjutin.. Dan Tapi lagi..sebenrnya di fakultas saya cukup terbuka dengan kajian-kajian hukum Islam tapi belum banyak pakarnya..jadi..ya gitu deh..hehe

Terus, gimana nih ya, konsentrasi hukum saya lebih ke tata negara, skripsi saya membahas legislasi, tesis saya (insyaallah harus segera selesai) juga membahas tentang legislasi. Atau kuliah lagi ambil MIPA aja? well, itu lebih ga mungkin, untuk berhitung cepat saja saya sulit. haha :D 

ALhamdullilah, tiba2 ingat: wasaton, pertengahan ~> ; saya ingat dulu pas ikut pelatihan kepemimpinan, kata ustadz nya, Bagaimana meng-create hukum hukum Allah kedalam sebuah aturan-aturan praktis misalnya UU atau peraturan-peraturan yang lain. Dengan bahasa kaumnya, tapi substansi nya Al-Qur'an dan Hadist. Dan itu sepertinya yang diterapkan presiden Erdogan di turki. Islam itu kan Rahmatan lil Alamin.. :) Subhanallah ya.. Jadi gapapa kan ya kuliah di Fakultas hukum? and then, apa lebih baik S3 juga ya, konsentarsi ke tata negara islam?? Please, Tesis nya selesain dulu aja Ok (ngomong sendiri..*nyengir)

Memang Islam itu agama yang damai dan menenangkan.. saya sangat sepakat dengan apa yang dikatakan Pak syafii, "karena tidak mungkin Allah membuat aturan yang akan mencelakakan ciptaannya". termasuk qur'an surat Ar Rum ayat 21:  “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].

Kata ustadzah yang dulu pernah mengisi suatu kajian, sebut saja namanya bu Endang Widiastuti, "Allah akan memberikan kado pernikahan berupa sakinah (ketenangan) ma waddah (Cinta) wa rohmah (kasih sayang) kepada kedua mempelai yang sudah melakukan ijab qabul (Dia menciptakan untukmu istri-istri) <~ tuhkan jelas, setelah jadi istri. Berarti rasa cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya baru akan ada setelah pernikahan itu terlaksana. Dan itu akan terjadi ketika proses sebelum menikah, saat menikah (walimat ursy), dan setelah menikah dilakukan dengan cara yang Allah ridhoi. Dan yang lebih harus dipastikan adalah bagaimana meluruskan niat bahwa pernikahan itu adalah ibadah, hanya kepada Allah SWT.

Jadi wajar kan, Kalo mencintai orang yang dinikahi itu kewajiban. Dan kalau menikahi orang yang dicintai, mending jangan aja.. bukan berarti ga boleh nikah sama orang yang 'dicintai' tadi loh ya..tapi lebih baik,  jangan mencintai dulu sebelum nikah :D Kan emang ga ada pengertian yang 'sah' tentang cinta sebelum nikah kan.. Cinta sebelum nikah malah bikin ga tenang karena itu bukan aturan Allah. So, it just management of love :) Yakin aja sama janji-Nya Allah, kalo jodoh pasti ketemu, nanti Allah yang mempertemukan dengan cara terbaiknya. Jadi cinta nya sama Allah dulu aja, kan kalau Allah sayang sama hamba-Nya pastilah Ia akan memanage langsung semua urusan-urusan salah satunya urusan jodoh-perjodohan..hehe, Insyaallah. 

Kalaupun sudah terlanjur 'cinta'? ya minta maaf sama Allah, bersihkan hati, perbaiki cara, dan tawakkal :) Alhamdullilah kan masih diberi kesempatan 'memperbaiki'. Yang pasti Allah itu sesuai prasangka hambanya, maka berprasangka baiklah dengan segala ketetapan-Nya.

*Paragraph2 terakhir ga jadi OOT karena seringnya blog ini isinya ya ga jauh2 dari tema seperti paragraph diatas. hehe.. Okee, Lets enjoy our ramadhan :) Time for Dhuha..

Ilmu itu menenangkan, ilmu yang memberikan panduan pada kita mana yang benar mana yang salah, mana yang harus kita lakukan mana yang tidak boleh dilakukan, Ilmu yang fitrah untuk semua makhluk, ilmu yang mendekatkan pada keadilan menempatkan semuanya sesuai pada tempatnya, Ilmu yang mendekatkan hamba dengan Tuhan-nya, Ilmu yang menambah keimanan, Ilmu yang memberikan kemanfaatan, Ilmu yang memberikan kekuatan untuk bersabar, Ilmu yang memudahkan menangkap sebuah hikmah dari setiap kejadian,  Ilmu yang menambah kebijaksanaan sebuah kepribadian..

Solo, Ramadhan hari ke-4
semakin yakin akan janji-Nya.


Friday, 12 July 2013

lurus

serial ramadhan 3

"meluruskan niat itu artinya memperbaiki cara"

Thursday, 11 July 2013

diluar kendali manusia

ini adalah tulisan serial Ramadhan 2 saya. Dan ternyata tidak selamanya rencana itu bisa dijalankan sesuai rencana, contohnya tulisan kali ini. Niatnya setiap abis tilawah setelah subuh menulis, tapi ternyata baru hari ke 2 rencana itu tidak terjadi. Jadi ingat dulu ada pelatihan kepemimpinan pas jadi mahasiswa Baru, ada sesi workshop biikin bangunan dari sedotan. Syaratnya sebelum negebangun itu sedotan, setiap tim harus menuliskan dan menggambarkan mau dibangun dengan bentuk seperi apa sedotan2 tadi. ternyata tidak ada satu pun tim yang berhasil membangun sedotan sesuai design awal. Gagal kah? kalo kata kakak pelatihnya, itu bukan gagal, tapi merubah strategi, yang peting jadi bangunannya bahkan bisa jadi lebih kokoh. Jadi ini cuma hal strategi. sejenis ihtiar.. Nah, gagal itu adalah saat itu sedotan gak jadi bangunan gara-gara cuma di design aja, gak dibangun2.

Jadi, apa hubungannya bada subuh sama sedotan? hahaha. ya saya sepakat dengan kakak pelatih tadi kalau rencana saya menulis bada subuh tidak terlaksana, bukan Gagal. yang penting kan tetap ada tulisan walaupun ditulis ba’da maghrib :D walaupun info ini gak penting tapi saya tetap menginfokan kalau bada subuh saya tidak menulis bukan karena tidur melainkan karena saya menggambar. (diulang ya) meng-gam-bar. lebih tepatnya menggambar keluarga lengkap ayah, ibu, dan 5 anak. *tepok jidat*. oya, bahkan semalam setelah tarawih saya menggambar pegunungan zaman SD, inget kan, ada 2 gunung, tengahnya matahari yang ada matanya sambil senyum, ada awan,  burung, terus dibwah gunung ada jalan yang membagi sawah dan pantai lengkap dengan perahunya. <~ ciri2 orang ga kreatif. hahaha.lagi juga uda lupa kapan terkahir kali gambar :D

Well, kali ini saya ‘terpkasa’ menggambar karena disodorin kertas sama maura (7th), Hania (5 th), dan farwah (3th). mereka adalah 3 dari 5 anak kakak tingkat saya, mba vida yang kebetulan selama ramadhan ini suaminya ada tugas di Jepang. Jadi kalo ada waktu saya menemaninya mengingat 2 anak yang lain masih 1 tahun dan 1 bulan. Anybody can imagine? hahaha

‘Tugas’ saya kalau nginep disana sederhana, menemani mereka menyalurkan ‘energi’ nya, sholat berjamaah, berbuka, sahur, dan tarawih karena Umminya masih masa nifas.

Ada yang pernah sholat terawih ngajak tiga anak yang ada usia 3 tahunnya? Alhamdullilah, farwah aktif ditempat, kalopun berpindah ga lebih dari radius 2 meter. Terus darimana saya tahu kalo radius nya ga lebih dari 2 meter sementara saya sholat? saya mengira-ngira, itu artinya ga khusyu’. hahaha. secara, anak orang kan.. yang paling ‘menarik’ adalah, di akhir2 rakaat tarawih, saya ga boleh sholat sama farwahkarena dia minta pulang . Dia nangis2 sambil narikin mukena dan beberapa kali teriak2..hadehh..untung ada anak depan yang nangisnya lebih kejer, jadi masih kategori aman. :D Tapi subhanallah, 2 kakak nya, sangat kondusif, walaupun mereka uda keliatan capek sholat (bacaan surat imam nya lumayan panjaannng), pas saya ga boleh sholat sama farwah, mereka berusaha memberikan beberapa solusi, dari ikut2an memberi pengertian ke farwah dengan pelan2, menawarkan untuk gantian sholat dengan saya "ammah, kita gantian sholat aja, kita dulu yg sholat, nnt pas ammah sholat, kita jagain farwah", sampai akhirnya melakukan islah ke adiknya “farwah, kan kalo kita sholat kan bisa berdoa minta rizki sama Allah kan, jadi kalo kita sholat besok kita bisa beli permen". dan seketika itu juga kita bisa sholat, bahkan farwah ikut sholat :) <~ Masyaallah…*kalah dewasa :,) Dan alhamdullilah..terawih 11 rakaat tertunaikan dengan lengkap walau ga sempurna.

Tantangan selanjutnya adalah bangunin sahur, tapi umminya uda prepare, jadi sambil menyetel sinetron PPT yang jadi iming2 biar cpt bangun adalah sahur pake nugget. jadi bangunnya ga susah2 banget :D

Terus, cerita panjang diatas hubungannya sama judul apa? hehe.. sebenernya masih nyambung dengan cerita saya kemarin bahwa bagi saya, bulan ramadhan kali  ini adalah bulan komunikasi efektif sama Allah. its mean bulan tawakkal :)

Saat farwah memutuskan untuk jalan2, dan saya sholat, sejujurnya saya khawatir, tapi saya ingat apa yang umminya pernah ceritakan ke saya bahwa semuanya punya Allah. jadi tawakkal-lah. Nah, selesai salam, saya bilang ke farwah bahwa ga boleh jalan didepan orang sholat nnt dosa.. dan dalam sholat saya waktu itu, saya bertawakkal pada Allah bahwa anak ini tidak akan jauh2 dan kembali ke shaf. setiap dia pergi saya khawatir, dan setiap kembali saya selalu tenang. (lagi juga saya yakin, memang tidak akan keluar area sholat karena hujan deras..hehehe)

Diluar kendali manusia, bukan berarti tak terkendali, tapi menyerahkan kendali ke yang Maha Mengendalikan. Allah Subbhana Wa Ta’alla. Kakak tingkat saya pernah bercerita pada saya tentang pesan seorang Ummahat, sebut saja namanya bu Una, yang selalu tepat dalam berkunjung dan tepat pula dalam memberikan ‘pesan’. Saya tulis biar tidak lupa. (yang saya tulis yang saya ingat aja. hehe)

Pertama, waktu Ibunda mba vida meninggal dunia. Bu Una datang takziyah dan berpesan untuk memelihara kesabaran. karena Setan itu biasanya mengganggu di 7 hari pertama untuk menghilangkan keikhlasan atas kepergian orang terdekat. Dan itu sangat sulit, maka memang kesabaran itu harus dipelihara.

Kedua, waktu Bu Una berkunjung pas mba vida lahiran anak ke-5. Bu Una berpesan bahwa harus bersyukur dikaruniai 5 anak, apalagi jika suaminya sering diluar rumah karena bekerja. Tidak banyak istri yang siap dengan kesibukan suaminya diluar rumah. Maka, dalam mendidik anak yang dibutuhkan tidak hanya teori parenting saja, tapi perlu pula ikhlas dan tawakkal. Bahwa semuanya milik Allah, termasuk suami dan anak-anak. Maka setelah orang tua berusaha mendidik anak-anak dengan ilmu, jangan lupa untuk bertawakkal, dan biarlah Allah juga mendidik anak-anak mereka secara langsung.

Ketiga, bu Una juga bilang kalau apapun yang dilakukan niatnya ibadah karena Allah,  maka bersiaplah dengan apapun yang terjadi. Karena kita tidak pernah tahu apakah kemudahan atau kesulitan yang akan dihadapi, maka mintalah kekuatan pada Allah semoga Allah menguatkan untuk melewati semua dengan keimanan yang penuh..

Sekian serial Ramdahan 2 ini, sudah mau adzan Isya.. yuuk..terawih, kali ini tanpa 3 anak :D

Ramadhan: Bulan Komunikasi

Ramadhan ini insyaallah saya akan membuat tulisan setiap hari, niatnya untuk beraktifitas setelah sahur, subur, dan tilawah. Jadi bisa ditulis, ini adalah tulisan seri ramadhan 1 versi saya :D hehe

Kali ini saya terinspirasi dengan banyak hal yang saya alami akhir-akhir ini. K.o.m.u.n.i.k.a.s.i. Jadi ingat buku komunkasi efektif yang saya baca SMA kelas II hasil pinjaman dari perpustakaan daerah yang letaknya percis dibelakang sekolah saya, daerah Rawa bunga, kampung melayu. Covernya warna hitam, kalo ga salah ingat penulis nya Tom Peter <~ tapi kayanya ini salah, betul2 lupa :D. semenjak membaca buku itu saya yang sejak SD-SMP introvert, tiba2pas SMA  berubah jadi ekstrovert.haha. Hampir setiap hari saya membaca buku ini, bahkan saya ceritakan ulang ke teman saya~suatu hal yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya, maklum introvert :) apa-apa dipendam sendiri dan diceritakan kepada diri sendiri.

Mungkin latar belakang keluarga dan pola asuh (orang tua saya bekerja, dan kakak2 saya sibuk) jadi, saya jarang ‘berbicara’ di rumah. Waktu SD, Jika bermain dengan teman di sekitar rumah, sayapun sering nya diam. Tidak pernah ikut menceritakan karena saya sering malu dengan keadaan saya sendiri. Tapi kalau disekolah agak-agak percaya diri karena rangking sering rangking 1-3, terkenal jago matematika dan bahasa inggris,  jadi tidak semakin menambah beban introvert :D

Pas SMP, semakin introvert, pernah gemeteran pas disuruh ngomong depan kelas. Apalagi hampir ga pernah dapet rangking gara2 masuk SMP favorit karena temennya pinter2 semua. Makin aja introvertnya. haha. tapi saya selalu ingat, setiap saya naik angkot ke sekolah, saya suka mengamati sekitar dan sering saya berfikir tentang kenapa dan harus apa. atau bagaimana dan apa.  Melamun ya, tapi sepertinya sense ‘thinking’ saya sudah terpola sejak SMP. tapi ya tadi, introvert..padahal banyak gagasan hasil dari saya ‘melamun’ saya itu, jangankan disampaikan ke orang, menulisnya saja tidak kefikiran.

Alhamdullilah, Pas SMA makin bertemu dengan banyak orang, berdasarkan hasil melamun saya waktu itu, kalo hidup kita harus berpindah lokasi-mungkin hijrah maksudnya. Jadi, kalo SD tinggal jalan kaki dari rumah, SMP harus naik angkot 15 menit, nah pas SMA harus lebih jauh. Akhirnya saya pilih SMA yang butuh waktu 1 jam naik metro mini karena macet. Hasil pikiran saya waktu itu, semakin jauh kita berpindah akan semakin banyak hal yang kita dapatkan. Dan betul saja, pas SMA saya bertemu banyak orang, bergabung di ROHIS dan OSIS, ikut pengajian mentoring SMA, sering jadi panitia, sering rapat, ditambah baca buku yang tadi akhirnya tiba2 berubah jadi ekstrovert. hehehe. Apalagi dulu jadi sekretaris MPK yang ketuanya terlalu cool. Jadi deh, otomatis  ngurusin administrasi organisasi sampe jadi ‘Humas’ nya si ketua. Pas kelas 3 pernah ikut lomba debat sos-pol se jakarta, jadi juara 1. hehe.. makin keliatan ekstrovertnya, tapi sebenernya, pas lomba itu saya lebih ke administrasi misalnya ngumpulin bahan2 materi lomba atau nyiapin syarat administrasi lomba. yang lebih berperan dalam analisis dan mengagas adalah teman saya, si ketua MPK itu, faisal. haha. terus dilanjutkan si amel. Kalau bagian ngomong saya yang bagian gampang-gampang aja itupun setelah dikasih tau sama faisal. (well, dia kuliah di HI FISIP UI, jurusan impian saya sejak SMA dan betul2 cuma impian haha, dan pas saya masuk S2, dia sudah lulus master dari Nottingham university<~ terlalu pinter, sebel. haha) ya, semoga sakinah ma waddah wa rohmah ya cal :)

Oke, paragraph dari SD-SMA keliatan fluktuasinya. belum lagi kalo nambah paragraph cerita pas kuliah, semakin banyaakkk..hehe. tapi bukan itu poin dari seri ramadhan ini. Tulisan panjang diatas, saya hanya ingin menggambarkan bahwa introvert itu sesuatu yang sangat tidak nyaman, dan untuk percaya diri, butuh suport lingkungan sekitar dan tentunya latihan. Tapi saking terlatihnya terlalu ekstrovert ternyata juga tidak baik. 

Itu yang saya pahami akhir-akhir ini, tepatnya sebelum Ramadhan. Saya yang karena tuntutan profesi harus ekstrovert dan speak up, membuat saya terbiasa berkomunikasi efektif, bahkan menjadi mediator dan rata-rata hasil mediasi saya berhasil. Seringnya, sayapun memediasi diri saya sendiri. Akhirnya, hal itu membuat saya berfikir bahwa semua masalah bisa selesai dengan melobi, diskusi, dan meyakinkan orang-orang dengan berbicara. cukup dengan teori, alibi, dan gaya berbicara yang meyakinkan, maka semua masalah bisa selesai. Tapi ternyata tidak juga. dan menurut saya itu suatu kesombongan yang tidak bisa dibanggakan sama sekali.

Alhamdullilah Allah selalu men’tarbiyah’ saya langsung lewat orang-orang disekitar saya. Suatu saat, ternyata saya tidak bisa menyelesikan masalah saya sendiri. Saat saya sudah lelah menyusun kata-kata dan speak up ke pihak2 terkait, kemudian,saya pun sudah lelah menjadi komunikan dan komunikator yang baik, dtambah saya kecewa karena saya merasa tidak ada yang bisa menjadi mediator yang baik saat itulah Allah mengirim saya ke orang-orang baik. 

Tepatnya dua orang baik, kakak kandung saya (Mba Rini), dan kakak tingkat kuliah saya (Mba vida) yang mengingatkan saya tentang sabar dan tawakkal. Dan ternyata itulah komunikasi sesungguhnya. Mengkomunikasikannya ke Allah langsung, lewat do’a.. Bukankah surga, dunia, manusia, dan seisinya semua milik Allah? maka, berbicaralah ke Allah dan Allah adalah sebaik-baiknya mediator. Berkomunikasilah yang baik pada Allah, dengan sejujur-jujurnya hati, memohon ampun, bersyukur, berkeluh kesah, dan memohon suatu hal. Dan terpenting, tidak perlu meng-intervensi Allah, cukup meminta, karena “Mintalah kepada Allah akan kemurahan-Nya, karena sesungguhnya Allah senang apabila dimintai (sesuatu)." (HR.Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud)

Bahkan Rasulluloh aja, tidak bisa meyakinkan pamannya untuk masuk islam. Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada pamannya menjelang wafatnya, “Katakanlah, “Laailaahaillallah” agar aku dapat bersaksi dengannya untukmu di hadapan Allah.” Namun ia menolaknya, maka Allah menurunkan ayat, “Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (Q.S Al Qassas: 56)

Tawakkal adalah sebaik-baiknya komunikasi, karena disana ada sisa ikhtiar dan kepasrahan sejadi-jadinya. Ikhtiar yang tawadu’, menjauhkan kesombongan, meyakinkan sebuah harapan, diantara keikhlasan akan sebuah kepasrahan demi sebuah surga di keabadian. 

"Dan orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (didalam surga), yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya, itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, yaitu orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya" (QS.Al-ankabut:58-59)

Dan bagi saya, Ramadhan adalah bulan komunikasi paling efektif kepada Allah Ta’alla. Karena setiap yang kita laukan bernilai ibadah dan setiap waktunya bisa menjadi waktu diijabahnya setiap do’a yang kita komunikasikan kepada Nya.

Friday, 5 July 2013

apel lilin, gas, dan kiamat

soal lilin dan apel ini, sebelumnya sudah pernah saya share di facebook. Waktu itu saya belanja di belanja di swalayan besar, dan di bagian makanan dan buah ada sale apel lumayan murah. sekilo nya ga sampe Rp.15.000. Kayanya apel Import karena ada label mereknya.  Seger banget merah2 dan banyak jadi beli lah untuk stock buah dirumah.

Ga sengaja waktu itu saya liat juga ada tanda arah jalur evakuasi gempa. Kalo ga salah inget juga memang ada regulasinya utk gedung tinggi harus dilengkapi arah tanda evakuasi mengingat akhir2 ini di Indonesia sering terjadi Gempa dan korban terbanyak adalah yang terperangkap dalam gedung tinggi. Masih ingat waktu gempa padang dimana korban terbanyak ada di dalam hotel yang hampir rata dengan tanah. Regulasinya ada di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung Pasal 59 ayat (1): "Setiap bangunan gedung, kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana, harus menyediakan sarana evakuasi yang meliputi sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi yang dapat menjamin kemudahan pengguna bangunan gedung untuk melakukan evakuasi dari dalam bangunan gedung secara aman apabila terjadi bencana atau keadaan darurat"

Sesampainya dirumah saya langsung mencuci apel tadi dan memakannya tanpa dikupas kulitnya. Tak lama saya ingat tentang buah yang dilapisi zat lilin, langsung saja saya mengerok pelan dengan pisau. dan ternyata, done. ada lilinnya dan saya sudah memakannya :'(

Kemudian saya berfikir tentang keselamatan jiwa. Bayangkan jika ada konsumen yang tidak menyadari ada lapisan lilin dalam buah yang ia makan. sesekali gapapa mungkin ya, tapi kalau cukup sering,gak kebayang gimana lilin yang bukan food grade masuk dalam tubuh. Kalaupun memang tujuan pelaipasan lilin pada buah adalah untuk menjaga kualitas makanan, menurut saya ga masalah kalau ada pemberitahuan seperti plang atau tulisan yang memberitahukan bahwa buah ini dilapisi zat lilin. Jadi kan konsumen lebih antisipasi untuk mengkonsumsinya. Ini kan bagian menyelamatkan jiwa juga tapi jangka panjang. Dan itu sebenernanya tujuan dari perlindungan konsumen dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen  Pasal 3 (d) "menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi"

Kenapa ya,tanda jalur evakuasi untuk gempa dipasang, tapi tanda penggunaan zat lilin pada buah tidak dipasang? Kan sama-sama bertujuan menyelamatkan jiwa. Efek kerugian yg langsug terasa dlm wkt cepat kadang lbh terantisipasi dbanding efek itu akan trasa dlm jangka panjang.
 
 
Saya pun memposting ulang tentang aple ini karena kemarin lihat di newssticker stasiun TV kalau dalam waktu 30 tahun persedian Gas akan habis.  Padahal minyak tanah pun sudah langka. Berarti harus ada energi baru untuk bahan bakar memasak. Terus kalau ga ada, apakah harus kembali memasak dengan kayu bakar? well, bahkan kemungkinan persediaan pohon sudah mulai menipis mengingat banyak illegal logging untuk menstok kebutuhan industri seperti kertas, tissue, atau furniture. Sama-sama menyelamatkan jiwa juga bahkan untuk generasi mendatang, tapi masih bias..

Atau seperti zaman dahulu dimana untuk konsumsi tidak semua makanan harus dimasak, misalnya lebih banyak konsumsi buah, sayuran mentah, Tapi penggunan pestisida saat ini sepertinya diluar kontrol. Padahal pestisida bisa meresap sampai kedalam buah atau sayur. dimasak pun tidak menghilangkan 100% pestisidanya apalagi kalau tanpa dimasak?

Jadi inget tadi liat berita kalau harimau di kebun bunatang Surabaya sedang di rawat intensif karena kekurangan gizi akibat bertahun-tahun memakan daging berformalin. Allahu Rabbi, sebenrnya ada apa dengan dunia ini?

Betul juga buku yang teman saya tulis tentang The End of Future. Faisal Karim, teman SMA yang sejak 2 tahun yang lalu namanya ada tambahan gelar M.A dari nottingham university dan dia juga concern tentang keamanan Internasional.  Dalam bukunya ia menjelaskan bahwa kiamat bisa jadi disebabkan karena ulah manusia sendiri yang tak bisa menjaga kestabilan lingkungan. Dan kemudian perang tidak lagi karena perang ideologi tapi karena untuk berebutan alam untuk hidup. Mengerikan :'( Padahal Islam sudah mengatur tentang kesinambungan alam dengan penuh kedamaian.. 

Bagi yang mau baca bukunya silahkan download di sini.

Dari Apel sampai kiamat.. Subhanallah.

Tapi saya yakin, orang baik masuk Surga. Soalnya orang baik itu akan menjalani aturan hidup yang baik dengan baik. “Allah mewajibkanmu mengabdi kepada-Nya, dan (itu berarti) Dia hanya mewajibkanmu memasuki surga-Nya.” (Ibn Athaillah - Al Hikam).

Minimal jangan buang sampah sembarangan bahkan kalau perlu menjaga kebersihan lingkungan. Rasulluloh pesan, "Jauhilah tiga perilaku terlaknat; buang kotoran di sumber air, di pinggir jalan, dan di bawah naungan pohon." (HR Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah). terus juga "Sesungguhnya Allah itu Mahabaik yang mencintai kebaikan, Mahabersih yang mencintai kebersihan. Oleh sebab itu, bersihkanlah halaman-halaman rumah kamu dan jangan menyerupai Yahudi." (HR Tirmidzi dan Abu Ya'la). "

Kalau ada lahan mulai menanam pohon, reboisasi,, kita juga kok yang merasakan manfaatnya bisa menghirup oksigen segar, sayurannya juga bisa langsung dikonsumsi dan menjamin tanpa pestisida. Bahkan bisa buat sedekah. "Tidaklah seorang Muslim menanam pohon kecuali buah yang dimakannya menjadi sedekah, yang dicuri sedekah, yang dimakan binatang buas adalah sedekah, yang dimakan burung adalah sedekah, dan tidak diambil seseorang kecuali menjadi sedekah." (HR Muslim dan Ahmad). Dalam hadis lain disebutkan: "Barang siapa yang menghidupkan lahan mati, baginya pahala. Dan semua yang dimakan burung dan binatang menjadi sedekah baginya." (HR An-Nasai, Ibnu Hibban dan Ahmad).
Kemudian, mari hemaattt energi.. Suatu hari, Rasulullah melewati Sa'ad sedang berwudhu (dan banyak menggunakan air). Beliau mengkritik, "Mengapa boros wahai Sa'ad?" Sa'ad menjawab, "Apakah ada pemborosan air dalama wudhu?" Rasul menjawab, "Ya, walaupun kamu berada di sungai yang mengalir." (HR Ibnu Majah dan Ahmad).

Dengan menjaga lingkungan, kita juga menjadi warga negara yang Baik, soalnya, konstitusti UUD 1945 dalam pasal 28H ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Nah, dengan menjaga lingkungan sekitar, kita sudah bantuin negara melaksanakan kewajibannya untuk melestarikan lingkungan hidup yang baik dan sehat untuk memenuhi hak warga negaranya.

Insyaallah, Kalaupun tidak bisa berkontribusi memperbaiki lingkungan, ya minimal tidak berkontribusi menambah lingkungan semakin rusak.  


Bagaimana Allah mencintai Hamba-Nya

Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari )

Allah SWT berfirman, “Tidak seorangpun hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang paling aku cintai, melainkan dengan apa yang telah aku wajibkan kepadanya. Hambaku adalah orang yang selalu mengerjakan ibadah-ibadah nawafil (amalan-amalan sunnah) sehingga aku mencintainya. Ketika aku telah mencintainya, maka akulah yang akan menjadi telinga yang dia gunakan untuk mendengar, mata yang dia gunakan untuk melihat, tangan yang dia gunakan untuk memukul, kaki yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, pasti aku berikan, dan jika dia butuh perlindungan-Ku, pasti aku lindungi.”  (H.R. Bukhari)

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulluloh), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Ali Imran: 31)
“Jika telah lewat tengah malam atau sepertiga malam yang akhir, Allah Yang Maha Mulia dan Agung turun kelangit yang paling rendah (langit dunia), lalu berkata: Adakah orang yang meminta kepada-Ku saat ini, pasti akan aku beri, adakah orang yang memohon ampun, pasti aku ampuni, adakah orang yang bertaubat, pasti aku berikan taubat-Ku, adakah orang yang memerlukan-Ku, pasti akan aku penuhi.” Dan itu terjadi setiap malam hingga terbit fajar”. (HR. Bukhari)

“Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang rajin beribadah, seorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, seorang laki-laki yang diajak oleh seorang perempuan terhormat dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada Allah, seorang yang menyembunyikan sedekahnya tidak ingin dilihat orang, dan seorang yang mengingat Allah dalam keheningan hingga menitikkan airmata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

"Kecintaan-Ku untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, Kecintaan-Ku untuk orang-orang yang saling mengunjungi karena-Ku, Kecintaan-Ku untuk orang-orang yang saling berkorban di jalan-Ku, Kecintaan-Ku diberikan untuk orang-orang yang saling menyambung kekerabatan karena-Ku." (HR. Ahmad dan Ibnu HIbban dalam al-Tanashuh. Syaikh Al-Albani menyahihkan hadits di atas dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3019, 3020, 3021)

"Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum pasti Dia menguji mereka. Maka siapa yang ridha (terhadapnya) maka baginya keridhaan Allah, dan siapa yang marah (terhadapnya) maka baginya kemurkaan Allah." (HR. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR. Ad-Dailami)

Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yg selalu taqwa, selalu merasa cukup, dan berusaha menyembunyikan amal." (HR.Muslim)

Pada suatu ketika seorang sahabat nabi berkata kepada sahabat lainnya, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Orang tersebut membalas dengan ungkapan, “Semoga Allah yang menjadikanmu, mencintaiku juga mencintaimu sebagaimana engkau mencintai aku.” (HR. Abu Dawud, shahih)

Monday, 1 July 2013

Merajut

hasil rajutan ke4 :D
Sudah sejak lama saya ingin bisa merajut.. Tepatnya sekitar tahun 2010, waktu saya ke kos sahabat saya, noridha. Saat itu dia sedang merajut dengan benang gradasi biru didepan layar laptop yang terpampang file skripsinya di kamarnya yang 'selalu saja' rapih ditemani suara dari TV yang menontonnya merajut . Waktu itu dia bilang, dia mau buat masker untuk dipake kalo dia ke Korea. Saya langsung tertarik dan bertanya 'gimana cara nya ngerajut?' Dia menjelaskan sambil tetap merajut, tapi saya tidak memahami satu katapun apa yang dia jelaskan, namun saya terus memandangnya, sambil berusaha memahami apa yang ada dihadapan saya: file skripsi yang gak nambah2 1 huruf pun, Korea, TV menyala, kamar yang 'dinamis', dan orang yang merajut :D haha.

Tapi keinginan itu terlupa karena saya tidak bisa dan tidak ada keinginan untuk belajar. >> ada yang bisa menjelaskan kenapa ada orang yang berikeinginan merajut tapi ga ada keinginan belajar?? well, ga usah dijawab.

Sekian tahun berlaluuu.. Dan akhirnyaaa.. 1bulan yang lalu saya bersepeda di car free day solo, dan melihat corner yang isinya bebrapa orang yang sibuk merajut. Saya hampiri karena disana juga ada kenalan saya. Dan tiba2 saya merasa sangat senang karena ternyata corner itu adalah corner "solo merajut"..yeeee p(^.^)q
Tanggal 23 juni kemarin juga ada workshop merajut sambil launching 'Komunitas solo Merajut". katanya sih, komunitas merajut ini sudah sampai tataran internasional, di indonesia sudah ada di bebrapa kota, tapi Solo belum ada.. Tanpa berfikir yang cukup panjang saya langsung mendaftar. Done :)
butuh keseriusan :)
 Di tanggal 23 itu saya datang dengan keinginan yang kuat kalau saya mau belajar merajut walaupun baru 2 kali megang benang rajut dan jarumnya: pertama di kos noridha, kedua di car free day :D tempatnya cozy soalny outdoor di taman balekambang, kebanyakan yang dateng Ibu2, padahal kegiatan itu yang menggagas mahasiswa seni rupa UNS. eh tapi ada juga anak kelas 3 SMP yang ikut, satu kelompok sama saya..hehe
Oya, padahal di tanggal 23 itu hati saya sedang mendung semendung-mendungnya karena...hmm...ah, lupakan..

Alhamdullilah...dari sana saya bisa tusuk rantai. Gpp pulang ga bawa hasil merajut yang penting dpet  goody bag yang isinya lengkap dari benang, jrum, buku, dll.. Pulang bisa dilanjutin :) dan alhamdullilah lagi disana ketemu yunita...jadi ada temen yang dikenal.hehe
sama yunita

Dan benar saja, pulang sampai rumah dengan berbekal peralatan rajut saya melanjutkan rajutan dirumah.. susaahhhh banget, niatnya bikin syal panjang, tapi karena ga tau cara nguncinya dan ga tau baca kode2 petunjuk di buku na, akhirnya hasil rajutan jadi melingkar dan ga tau kenapa malah jadi tas ukuran minitaur begini :D 3 hari baru selesai bikin tas sekecil ini...haha :D pake teknik filling, asal tusuk, alhamdullilah jadi berbentuk walaupun miniatur :)

hasil rajutan pertama, superberantakan. hehe
Tapi waktu itu saya liat ada yang bawa benang dengan warna gradasi, dan kemarin saya putuskan beli di toko benang beberapa gulung, dan masih dengan teknik filling dan coba2, saya berhasil bikin 4 bros dalam waktu 2 jam. hehehe.. berantakan banget, tapi yang penting jadi berbentuk :D <<~ alibi gagal paham buku.
difoto biar inget kalo pernah 'berusaha' merajut

Setiap merajut benang helai per helai, saya jadi ingat apa yang dikatakan seseorang tentang merajut mimpi agar sesuai ideal dengan yang diharapkan. iya ya.. hidup itu seperti merajut, ya sulit, butuh ilmu, ketekunan juga, konsentrasi, punya keinginan, keyakinan, dan harus sabar kalau mau 'jadi' seperti apa yang diharapkan..semoga engkau tetap semangat menjalani harimu dan tak pernah menyerah merajut semua mimpi2 mu..keep fighting :)

dan seandainya tesis itu seperti merajut.. ya sebenernya merajut juga sih , tapi masalahnya setiap saya buka file tesis, huruf2 nya seperti menari-nari di layar, berlari-lari sampai mau keluar dari layar laptop. Karena mata saya jadi pusing dengan ulah huruf2 itu, jadi lebih baik  merajut benang saja, tanpa huruf :D hehehe

see u soon, and enjoy your passion :)