Long life learning, karena setiap warna dalam hidup ada hikmah yang harus terus dipelajari menuju kebijaksanaan diri. Enjoy the life~
Thursday, 7 May 2015
bisnis oh bisnisss
td ngobrol sama tetangga yang nyetok kroket gandum 1000an di jajan pasar pagi, yg siangnya nyetok di mie ayam, dan sore ga tau nyetok dimana lagi. Setiap hr dia bikin 2kg gandum dengan hasil jadi sekitar 200 kroket.
Kalau dia jual 800, berati sehari dapat 160.000.
Kalau biaya bahan habis sekitar 80.000 sehari, sebulan bs laba 80.000x30, sktr 2.400.000.
Tapiii, bangunnya hrs jam 3 pagi tiap hari, ngadonin, goreng, nyetor, nnt ambil tempat begiru 3x sehari. Dan dia mengerjakan seorang diri, kecuali kalau ad pesanan bnyk baru minta bantuan.
Luar biasa bukan? Belum lagi kalau ada pesenan. Walaupun anak ke3 masih bayi 6 bln
Lebih luar biasa kalau mba ini pny komunitas yg semaikin mengembangkan bisnisnya. Apalagi bisnis yg dijual adl produk yg halal thoyiban. Tp sy yakin sdh bnyk komunitas bisnis baik spt ini. Bahkan sering jg komunitas ini patungan utk csr kegiatan sosial.
Nah, masalahnya adl Sayanya aja yg belum action. Banyak alasan. Semoga ad kesempatan berbisnis. Krn bisnis tak sekedar laba oriented.
jus pepaya istimewa :)
Belum lama saya bincang ringan dengan ibu saya gara2 melihat anak2 kecil sedang bermain.
"Kesian ya anak2 skrg, ga punya lapangan bermain, mana sukanya ngambil rambutan atau mangga sampe manjat2 tembok orang ga bilang2 yang punya. Orang tua nya ya juga pada males nanem. Singkong tinggal ditancep aja numbuh. Pepaya tinggal disebar bijinya jg tumbuh. Coba deh lihat, anak2 nya pada kurang gizi ga pernah makan buah.kalau beli memang mahal, kalau punya pohonnya sendiri kan gatis "
"Iya bu, di aceh pemerintahnya mewajibkan warga nya nanem 1rumah 1 pohon pepaya"
"Lah iya, harusnya pemerintah sini inisiatif dong, disepanjang jalan itu kan tanah kas desa. Ditanemin pohon buah apa kek, rambutan, mangga, srikaya, belimbing, jambu, jadi kan kalau anak2 mau, tinggal ambil. Biar dpt gizi ga harus nyolong2 tetangga."
"Siap.merdeka" :D
####
Hehe,ibu saya dulu aktivis aisyiah, jadi maklum aja, pemikiran dan gaya bicara nya suka berapi2 :)
Banyak pemikiran dan aksi ibu saya yang positif, suka saya amati, internalisasi dan ternyata betul menginspirasi. Sampai saya buat tulisan diblog tahun 2011 ttg gerakan 1 rumah 1pohon pepaya.
Dan alhamdullilah didkt jemuran rumah, ibu saya menabur biji pepaya yg sekarang sdh berbuah banyak tidak besar2 dan matang pohon, urut dari bawah hampir setiap 2hari sekali. Faza suka banget pepaya utk mpasi nya, biasanya 1buah kecil dimakan berdua sama ibu saya. Kalau saya lbh suka di jus, dan ditambah perasan jeruk nipis. Seger, manis, asem dikit...
Terima kasih ibu, terima kasih Allah, atas segala nikmat..
mie (ayam) jamur praktis
Mie jamur bukan mie ayam :D
Rasanya 11-12 sama mie ayam. Tapii lebih murah, 10rb bs jadi 4 mangkok hehehe
Memadukan makanan kesukaan suami, mie ayam dan jamur. Rencananya mie nya giling sendiri biar agak lbh sehat, tapiii cetakan pasta entah ngumpet dimana, jadi pakai mie siap masak. Ttp ada benzoat di mie, kecap, dan saos. Hehe
Mienya beli diwarung tinggal rebus
Sawi tinggal rebus, nyuci nya diair mengalir ya biar pestisida nya larut
Jamurnya,
Haluskan, bw merah,putih,jahe dikit, cabe rawit klo suka, tumis tambhain merica bubuk, gula, garem, daun salam, daun jeruk, lengkuas, masukin irisan daun bawang, jamur tiram yg ud dipotong2, tambahin air, kecap dan tunggu mateng
Tinggal tata ala tukang mie ayam deh
Rasanya 11-12 sama mie ayam. Tapii lebih murah, 10rb bs jadi 4 mangkok hehehe
Memadukan makanan kesukaan suami, mie ayam dan jamur. Rencananya mie nya giling sendiri biar agak lbh sehat, tapiii cetakan pasta entah ngumpet dimana, jadi pakai mie siap masak. Ttp ada benzoat di mie, kecap, dan saos. Hehe
Mienya beli diwarung tinggal rebus
Sawi tinggal rebus, nyuci nya diair mengalir ya biar pestisida nya larut
Jamurnya,
Haluskan, bw merah,putih,jahe dikit, cabe rawit klo suka, tumis tambhain merica bubuk, gula, garem, daun salam, daun jeruk, lengkuas, masukin irisan daun bawang, jamur tiram yg ud dipotong2, tambahin air, kecap dan tunggu mateng
Tinggal tata ala tukang mie ayam deh
mie wortel jamur rasa mie ayam :D
Nah,ini dia mie wortel jamur rasa mie ayam hehehe
Karena cetakan pasta sy sdh ketemu akhirnya saya bisa bikin mie sendiri. Cukup terigu,tapioka, telur, sari wortel, dan sdkt garam. Jamurnya, ya cuma bumbu dasar dan kecap.
Anak saya, faza usia 8 bulan, minta mie nya utk mainan, ya saya kasih dengan tenang tanpa perlu khawatir jika dimakan... :D
Resep mienya
Sari wortel: Wortel 2 diblender sama 150ml air, peras, ambil airnya campur telur 1 aduk. (2500)
Terigu 250gr, tapioka 4sdm, gram 1sdt, aduk rata, masukan sari wortel dikit2 dan uleni sampai tdk lengket ditangan. (3000)
Tinggal giling,cetak, taburin tapioka biar ga lengket. Terus rebus campur sawi. (1000)
Bisa utk 6 porsi mangkok besar..
Kalo kebanyakan, taruh plastik, masukin freezer bisa tahan 1minggu. Atau td saya goreng rasanya kaya mie2 kemasan siap makan yg ada bumbunya dan biasa dibeli anak2. Hhe
Jamurnya,
Cuma bw merah putih jahe lengkuas ditumis, trus tambahin gulgar, lada bubuk, pala bubuk, daun bawang, jamur tiram, air, kecap (6000)
Tata deh ala mie ayam.. tambahin garam krn kuahnya dr air panas dispenser heheheh
Friday, 3 April 2015
Kisah 3 Pemuda yang Terjebak Dalam Goa
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallaahu 'anhuma, dia berkata: “aku mendengar Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda:’ada tiga orang yang hidup sebelum kalian berangkat (ke suatu tempat) hingga mereka terpaksa harus berminap di sebuah gua, lalu memasukinya. Tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dari arah gunung lantas menutup rongga gua tersebut. Lalu mereka berkata:’sesungguhnya yang dapat menyelamatkan kalian dari batu besar ini hanyalah dengan (cara) berdoa kepada Allah melalui perbuatan-perbuatan yang shalih’ (maksudnya: mereka memohon kepada Allah dengan menyebutkan perbuatan yang dianggap paling ikhlas diantara yang mereka lakukan-red). Salah seorang diantara mereka berkata:’Ya Allah! aku dulu mempunyai kedua orang tua yang sudah renta dan aku tidak berani memberikan jatah minum mereka kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku).
Pada suatu hari, aku mencari sesuatu di tempat yang jauh dan sepulang dari itu aku mendapatkan keduanya telah tertidur, lantas aku memeras susu seukuran jatah minum keduanya, namun akupun mendapatkan keduanya tengah tertidur. Meskipun begitu, aku tidak berani memberikan jatah minum mereka tersebut kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku). Akhirnya, aku tetap menunggu (kapan) keduanya bangun -sementara wadahnya (tempat minuman) masih berada ditanganku- hingga fajar menyingsing. Barulah Keduanyapun bangun, lalu meminum jatah untuk mereka. ‘Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Lalu batu tersebut sedikit merenggang namun mereka tidak dapat keluar (karena masih sempit-red)’ .
Nabi bersabda lagi: ‘ yang lainnya (orang kedua) berkata: ‘ya Allah! aku dulu mempunyai sepupu perempuan (anak perempuan paman). Dia termasuk orang yang amat aku kasihi, pernah aku menggodanya untuk berzina denganku tetapi dia menolak ajakanku hingga pada suatu tahun, dia mengalami masa paceklik, lalu mendatangiku dan aku memberinya 120 dinar dengan syarat dia membiarkan apa yang terjadi antaraku dan dirinya ; diapun setuju hingga ketika aku sudah menaklukkannya, dia berkata:’tidak halal bagimu mencopot cincin ini kecuali dengan haknya’. Aku merasa tidak tega untuk melakukannya. Akhirnya, aku berpaling darinya (tidak mempedulikannya lagi-red) padahal dia adalah orang yang paling aku kasihi. Aku juga, telah membiarkan (tidak mempermasalahkan lagi) emas yang telah kuberikan kepadanya. Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Lalu batu tersebut merenggang lagi namun mereka tetap tidak dapat keluar (karena masih sempit-red)’ .
Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda lagi: ‘ kemudian orang ketigapun berkata: ‘Ya Allah! aku telah mengupah beberapa orang upahan, lalu aku berikan upah mereka, kecuali seorang lagi yang tidak mengambil haknya dan pergi (begitu saja). Kemudian upahnya tersebut, aku investasikan sehingga menghasilkan harta yang banyak. Selang beberapa waktu, diapun datang sembari berkata: “wahai ‘Abdullah! Berikan upahku!. Aku menjawab:’onta, sapi, kambing dan budak; semua yang engkau lihat itu adalah upahmu’. Dia berkata :’wahai ‘Abdullah! jangan mengejekku!’. Aku menjawab: “sungguh, aku tidak mengejekmu’. Lalu dia mengambil semuanya dan memboyongnya sehingga tidak menyisakan sesuatupun. Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Batu besar tersebut merenggang lagi sehingga merekapun dapat keluar untuk melanjutkan perjalanan’. (Muttafaqun ‘alaih)
Pelajaran-Pelajaran Yang Dapat Dipetik
* Berbakti kepada kedua orangtua
Hadits diatas juga menunjukkan keutamaan berbakti kepada kedua orangtua (birr al-Wâlidain), patuh, melakukan kewajiban terhadap hak-hak keduanya dan mengabdikan diri serta menanggung segala kesulitan dan derita demi keduanya. Diantaranya hak-hak keduanya adalah:
Melakukan perintah keduanya selama bukan dalam berbuat maksiat kepada Allah Ta’ala, melayani, membantu dalam bentuk fisik dan materil, berbicara dengan ucapan yang lembut, tidak durhaka serta selalu berdoa untuk keduanya.
Memperbanyak doa untuk keduanya, bersedekah jariyah atas nama keduanya, melaksanakan wasiat, menyambung rahim serta memuliakan rekan-rekan keduanya. Dalam hal ini Allah berfirman: “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia, [23]. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: " Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".[24] (Q,.s. 17/al-Isra’: 23-24)
* Berbakti kepada kedua orangtua merupakan sebab terhindarnya dari kesulitan-kesulitan di dunia dan keselamatan dari ‘azab akhirat
Dalam kisah diatas, salah seorang dari mereka, bertawassul kepada Allah melalui perbuatannya yang dianggap paling afdlal dan ikhlas dilakukannya, yaitu berbakti kepada kedua orangtuanya sehingga hal menjadi sebab merenggang dan terbukanya rongga gua dari batu besar yang menutupnya.
Abu Darda’ radhiallaahu 'anhu meriwayatkan dari Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda: “orangtua merupakan pintu pertengahan di surga; jika kamu menginginkannya, maka jagalah ia atau bila (tidak) maka sia-siakanlah “.
Sebagaimana, berbakti kepada kedua orangtua juga merupakan sebab masuk surga, sementara durhaka kepada keduanya merupakan sebab mendapatkan ‘azab di dunia dan akhirat.
Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda:”Ada tiga orang yang tidak dapat masuk surga: ‘seorang yang durhaka kepada kedua orangtuanya; orang yang menyetujui terjadinya zina terhadap keluarganya serta wanita yang kelelakian (yang menyerupai laki-laki)”. * Mengambil pelajaran dan wejangan dari kisah-kisah umat terdahulu
Seorang Muslim patut mempelajari dan merenunginya sehingga dapat bermanfa’at bagi kehidupannya. Bukankah Allah Ta’ala telah mengisahkan banyak sekali kisah-kisah umat-umat terdahulu, terutama para utusan Allah, kepada kita?. Semua itu, tentunya agar generasi selanjutnya dapat memetik pelajaran dari mereka. Dalam hal ini, Allah berfirman: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (Q,.s.12/Yûsuf: 111)
Subscribe to:
Posts (Atom)