Kita, menuju tujuan akhir yang sama, melewati jalan yang sama, bersama-sama..
Jalanan nya nyaman, udaranya sejuk, dikiri dan kanan jalan pemandangannya indah,
Kita menikmatinya, perjalanan yang menyenangkan dan membahagiakan, penuh cerita, penuh canda tawa.
Tapi sepertinya aku menyadari, tidak seharusnya kita melewati jalan ini
Jalanan nya nyaman, udaranya sejuk, dikiri dan kanan jalan pemandangannya indah,
Kita menikmatinya, perjalanan yang menyenangkan dan membahagiakan, penuh cerita, penuh canda tawa.
Tapi sepertinya aku menyadari, tidak seharusnya kita melewati jalan ini
Kita tersesat, jalan kita salah..
Aku bertanya “apakah kita melewati jalan yang salah”?
Sepertinya aku mengetahui jalan yang seharusnya kita lewati,
Lewat sana, tapi penuh bebatuan, di kiri dan kanan jalan jurang, terjal.
Tidak nyaman, membutuhkan energi yang lebih, extra hati-hati, harus dengan strategi, dan kita harus saling membantu, melindungi, dan saling mengingatkan untuk sabar dan jangan pernah berputus asa dr rahmat Allah, agar tak terpeleset, dan terjatuh..
Nanti mana bisa kita sampai di tujuan akhir itu bersama-sama seperti yang kita harapkan?
Tapi lihatlah lebih seksama, jalan terjal yang harus kita lewati tak begitu panjang,
Hanya jarak dekat.
Dan lihatlah..jalanan setelah jalan terjal itu adalah jalanan yang lebih indah dari jalan yang kita lewati sekarang.
Lebih sejuk, lebih banyak pepohonan dengan bunga warna warni, harum mewangi, banyak kupu-kupu cantik berterbangan, suara burung bersiulan merdu..
dan lihatlah lebih seksama lagi, ya disana. Persis setelah jalanan yang indah itu. Ya, disana. Disanalah tujuan akhir kita.
Tapi.. aku meminta pada mu.
Walaupun sebelum kita mencapai tujuan akhir itu, jalan yang kita lewati indah,
Kita harus tetap bersama-sama.
Tidak hanya untuk menikmati pemandangan yang indah di jalan itu,
Tapi untuk saling mengingatkan, agar jangan lupa bersyukur pada sang Maha Pencipta,
Agar jangan lalai keimanan kita dengan segala kenikmatan yang ada.
Kita.
Tujuan akhir kita yang sama, jalan yang harus kita lewati pun sama, tak selamanya indah.
Apapun jalan itu, kita harus bersama, saling berbagi dalam suka dan duka, saling menguatkan dalam keimanan, saling mengingatkan dalam kesabaran, saling membantu dalam kesulitan.
Yang penting kita yakin bahwa jalan yang akan kita lewati adalah jalan yang benar.
Dan tidak sekedar yakin, tapi kita bersama-sama, berjalan, menyusuri jalan itu, sampai ke tujuan akhir yang kita harapkan.
Kita.
Ya, Kita.
Bukan Aku, Bukan Kamu.
Tapi kita.
Itupun jika Kita (aku dan kamu) memiliki tujuan akhir yang sama, sama-sama tahu dan sama-sama memilih mana jalan yang benar yang harus kita lewati, untuk mencapai tujuan akhir itu bersama.
Dan
Tujuan akhir itu adalah Surga.
Jalan yang benar itu Islam, Qur'an dan Sunnah.
Bersama itu adalah saat ridho Allah membersamai.
:: Karena Surga terlalu mahal untuk diperjuangkan secara sederhana dan terlalu berat untuk dituju sendirian ::
Aku bertanya “apakah kita melewati jalan yang salah”?
Sepertinya aku mengetahui jalan yang seharusnya kita lewati,
Lewat sana, tapi penuh bebatuan, di kiri dan kanan jalan jurang, terjal.
Tidak nyaman, membutuhkan energi yang lebih, extra hati-hati, harus dengan strategi, dan kita harus saling membantu, melindungi, dan saling mengingatkan untuk sabar dan jangan pernah berputus asa dr rahmat Allah, agar tak terpeleset, dan terjatuh..
Nanti mana bisa kita sampai di tujuan akhir itu bersama-sama seperti yang kita harapkan?
Tapi lihatlah lebih seksama, jalan terjal yang harus kita lewati tak begitu panjang,
Hanya jarak dekat.
Dan lihatlah..jalanan setelah jalan terjal itu adalah jalanan yang lebih indah dari jalan yang kita lewati sekarang.
Lebih sejuk, lebih banyak pepohonan dengan bunga warna warni, harum mewangi, banyak kupu-kupu cantik berterbangan, suara burung bersiulan merdu..
dan lihatlah lebih seksama lagi, ya disana. Persis setelah jalanan yang indah itu. Ya, disana. Disanalah tujuan akhir kita.
Tapi.. aku meminta pada mu.
Walaupun sebelum kita mencapai tujuan akhir itu, jalan yang kita lewati indah,
Kita harus tetap bersama-sama.
Tidak hanya untuk menikmati pemandangan yang indah di jalan itu,
Tapi untuk saling mengingatkan, agar jangan lupa bersyukur pada sang Maha Pencipta,
Agar jangan lalai keimanan kita dengan segala kenikmatan yang ada.
Kita.
Tujuan akhir kita yang sama, jalan yang harus kita lewati pun sama, tak selamanya indah.
Apapun jalan itu, kita harus bersama, saling berbagi dalam suka dan duka, saling menguatkan dalam keimanan, saling mengingatkan dalam kesabaran, saling membantu dalam kesulitan.
Yang penting kita yakin bahwa jalan yang akan kita lewati adalah jalan yang benar.
Dan tidak sekedar yakin, tapi kita bersama-sama, berjalan, menyusuri jalan itu, sampai ke tujuan akhir yang kita harapkan.
Kita.
Ya, Kita.
Bukan Aku, Bukan Kamu.
Tapi kita.
Itupun jika Kita (aku dan kamu) memiliki tujuan akhir yang sama, sama-sama tahu dan sama-sama memilih mana jalan yang benar yang harus kita lewati, untuk mencapai tujuan akhir itu bersama.
Dan
Tujuan akhir itu adalah Surga.
Jalan yang benar itu Islam, Qur'an dan Sunnah.
Bersama itu adalah saat ridho Allah membersamai.
:: Karena Surga terlalu mahal untuk diperjuangkan secara sederhana dan terlalu berat untuk dituju sendirian ::
No comments:
Post a Comment