Monday, 5 November 2012

katanya..

katanya..
pilihlah suami yang baik agamanya..
bukan yang hanya mencintai kita apalagi yang kita cintai..

karena jika kita memilih karena agamanya apalagi baik akhlaqnya..
maka mencintai dan dicintai itu hanya salah satu efek positif dari ketaatannya pada Allah SWT..

salah satu. bukan satu-satunya.
karena menikah bukan hanya sekedar cinta, tapi soal membangun peradaban.

bagaimana mungkin sebauh peradaban dibangun diatas pondasi yang rapuh.
yang hanya sekedar cinta. Picisan, begitu ia bilang..

katanya..
laki-laki yang taat pada Tuhan-Nya, maka ia akan tahu bagaimana caranya mencintai Istrinya secara baik sesuai ajaran Tuhan-Nya, selamanya..
karena saat suami mencintai istrinya karena kecintaan-nya pada Tuhan-Nya, cinta itu tak kan lekang dimakan zaman..
coba tanyakan pada para laki-laki diluar sana yang menikah karena hanya mencintai pasangannya, yang mungkin hanya karena fisik atau yang melekat pada pasangannya.. 
kemungkinan besar, cintanya akan hilang seiring berjalannya waktu, bukankah kecantikan akan pudar dimakan usia?

Tapi apa mungkin menikah tanpa saling mencintai?
mungkin, jawabnya.. asal mau diperjuangkan..
karena cinta yang hadir sebelum aqad pernikahan itu, bukan cinta dari Allah..
jadi kelolalah.. dengan Ibadah2 terbaik, agar cinta itu betul2 hadir setelah mitsaqon gholizon  itu diucapakan dihadapan Allah SWT, saat arsy berguncang dan para Malaikat ikut mendoakan.

Sesuai janji Allah, ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk kalian dari anfus (jiwa-jiwa) kalian sendiri, azwaj (pasangan hidup), supaya kalian ber-sakinah (tentram) kepadanya dan dijadikan-Nya diantara kalian mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Q.S. Ar-Ruum : 21)

Allah akan memberikan kado pernikahan berupa sakinah ma waddah wa rohmah kepada kedua mempelai yang sudah melakukan ijab qabul. Berarti rasa cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya baru akan ada setelah pernikahan itu terlaksana.

Dan itu akan terjadi ketika proses sebelum menikah, saat menikah (walimat ursy), dan setelah menikah dilakukan dengan cara yang Allah ridhoi. Dan yang lebih harus dipastikan adalah bagaimana meluruskan niat bahwa pernikahan itu adalah ibadah, hanya kepada Allah SWT..Insyaallah.

Jadi berjuanglah...

begitu katanya, suatu hari saat menunggu senja.

No comments:

Post a Comment