Saturday, 5 March 2011

teori -Hierarchy of Needs- nya Pakde Maslow

Pagi ini telp-telp-an sama ariana panjang kali lebar.
Dari ngomongin kaki sampe masa pensiun. haha :D
Oiya, kaki nya ari keseleo uda seminggu ini, padahal dia lagi sibuk stase ko-as di RS.
>>dokter yang lagi sakit dan belum memeriksakan dirinya di rumah sakit, tetep memeriksa pasien yang sakit di rumah sakit<< (hebat.hebat.aneh) hehe..

Ok, tentang pakde Maslow ini saya dapat kabar nya dari ari.
Gara-gara nya saya cerita tentang kebutuhan saya utk bersosialisasi aktif dalam komunitas khusus utk bisa mengaktualisasi diri ditengah masa transisi yang tak penuh kepastian ini.
example komunitas sanggar melukis, menyanyi, memasak, merias, atau menulis.
*akhir2 ini, otak kanan saya yang selama ini pasif tiba2 mulai menunjukkan tanda2 aktif.
(ok, itu gak penting dan gak usah digubris)

Ari bilang, kalo itu ada di teori nya pakde maslow tentang hierarki kebutuhan.
Itu artinya, kebutuhan yang saya rasakan saat ini adalah normal sebagaimana manusia2 yang lain.
amin..amin.berarti masih normal.. khawatir labil. hehe ;p

Dan ini dia katanya pakde Maslow:

Interpretasi dari Hirarki Kebutuhan Maslow yang direpresentasikan dalam bentuk piramida dengan kebutuhan yang lebih mendasar ada di bagian paling bawah.

Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan Fisiologis atau dasar. Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan /rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya

3. Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan. Contoh pujian, piagam, tanda jasa, hadiah dan banyak lagi yang lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

sepakat.sepakat.
Tapi, kalo harus dihierarkikan kayanya gak pas juga. karena kan disetiap masa nya kebutuhan-kebutuhan itu saling melengkapi dan tidak harus hierarki. Banyak juga

Misalnya, Sebagaimana yang telah disepakati oleh semua orang, bahwa manusia itu adalah makhluq sosial, seorang bayi sangat membutuhkan hubungan baik dengan kedua orang tuanya sebelum dia mendapatkan apa-apa. Tanpa adanya mawaddah dan rahmah sang bayi mungkin tidak akan disusui. Itu apa artinya ? yakni bahwa kebutuhan sosial bisa saja mendahului kebutuhan akan makan dan minum sesorang. Dalam hal ini mungkin Maslow beranggapan bahwa, manusia lahir ke dunia, terus tumbuh dan berkembang, kemudian dia memasuki jaringan sosial. Pada hal seorang individu semenjak konsepsi dia sudah berada dalam naungan sistem sosial dan sistem keamanan. Itu artinya kebutuhan sosial mendahului kebutuhan lainnya.

Secara logika teori kelima kebutuhan yang dikemukan oleh Maslow tersebut sangat betul. Akan tetapi dalam realitas yang kita temui dalam kehidupan masyarakat tidaklah seperti piramida tersebut adanya. Dalam kehidupan keseharian siapa saja orangnya, sebagai contoh kebutuhan akan keamanan dan keselamatan selalu saja berbarengan dengan kebutuhan lainnya. Tidak mungkin seseorang akan makan sesuatu kalau tidak mengandung ketentuan “aman” dan atau “baik”. Atau seorang ibu tidak akan memberikan makan kepada bayinya kalau tidak dalam kondisi dan situasi aman. Orang akan menempuh jalan-jalan yang aman untuk menghilangkan rasa lapar dan haus.

Dengan demikian kebutuhan manusia akan sulit kalau dikelompokan berdasakan hirakhisnya ataupun berdasarkan urutan fungsi dari kebutuha itu. Hanya mungkin dapat dikelompokan berdasarkan jenis objek materianya. Apalagi secara transendental dapat saja membingungkan Maslow sendiri.

ok, beberapa paragraph diatas copas dari http://jalius12.wordpress.com/2010/06/29/realitas-piramida-maslow/.

Dan saya pun bingung memahaminya..

***

Tapi kata mahasiswa psikologi yang saat saya sedang memosting tulisan ini sedang berada di sebelah saya, maksud dari hierarki nya pakde maslow, intinya kalo kebutuhan fisik kita yang paling dasar belum terpenuhi, otomatis kita akan lebih sibuk mencari kelengkapan nya itu. misalnya laper. kan, kalo orang laper bakal nyari makanan kan dibanding maju kedepan untuk pidato berapi-api sebagai aktualisasi. Jadi memang kebutuhan dasar atau fisiologis itu harus terpenuhi untuk mencapai yang lebih atas. Walaupun setiap individu itu tidak dipungkiri memiliki kecukupan kebutuhan fisiologis yang berbeda-beda. MIsal kita merasa orang lain belum cukup dengan porsi makan setengah piring, tapi orang tersebut merasa sudah cukup dan siap utk memenuhi kebutuhan yang lain diatasanya.

Yang bisa melihat kecukupan diri kita adalah kita sendiri bukan orang lain. Sebenernya manusia hidup itu tergantung pikirannya. Dan psikologi adalah ilmu yang abstra.

**

OK, semakin bingung.

Tapi gak usah ikutan bingung,

Kalo saya simpulkan, kebutuhan yang dikategorikan pakde ada 2, fisik dan jiwa. Kebutuhan fisiologis jelas adalah kebutuhan fisik sedangkan kebutuhan keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri adalah kebutuhan jiwa.

dan saya fikir dua kebutuhan itu harus sama-sama dipenuhi secara seimbang dan saling melengkapi.

Mari menyehatkan jiwa dan raga dengan makan makanan sehat, olahraga yang teratur, belajar ilmu yang bermanfaat, bersosialisasi dengan masyarakat dan ibadah yang benar dan berkelanjutan.

>>membumilah karena kita di bumi dan biarlah langit tetap menjadi langit<<

Dan kesimpulan saya pun gak nyambung dan lebih membingungkan.

haha :D

Oke.

Bahagialah, karena bahagia itu adalah pilihan.

Selamat memilih ^,^

sekian_

No comments:

Post a Comment