Para Kartini Muda Transmart Carrefour Foto dari FB Carrefour Indonesia |
Memasuki
Bulan April ketika saya berbelanja kebutuhan di Carrefour. Seperti biasa di
bulan April ini selalu diwarnai dengan gegap gempita perayaan Hari Kartini
sebagai hari emansipasi wanita. Nah, saat jalan saya menemukan pengumuman Blog
Writing Kartini Muda yang diadakan Carrefour. Oleh karenanya, saya tertarik
untuk menuliskan bagaimana Kartini Muda Transmart Carrefour itu. Apalagi
sebagian besar yang pramuniaga yang melayani pembeli di Carrefour sebagian
besarnya adalah kaum perempuan generasi Ibu
Kita Kartini. Merekalah Kartini Kartini muda yang akan menjadi sasaran objek
pengamatan dan tema penulisan saya kali ini.
Hasil
refleksi saya tentang sosok Kartini Muda
Transmart Carrefour itu adalah sosok Kartini Muda yang ideal lantaran pastinya
mereka mempunyai peran seorang wanita yang bekerja di ranah publik (dalam
supermarket Carefour) sekaligus sebagian adalah seorang istri dan ibu yang
harus memegang peran di ranah domestik (dalam rumah tangga). Tanpa harus meninggalkan
keduanya atau mengesampingkan satu sama lain. Demikianlah ajaran Ibu Kita Kartini
sebenarnya. Dimana perjuangannya untuk memajukan perempuan timur lantaran
kekagumannya terhadap perempuan barat yang berpendidikan kemudian tidak
melepaskan jati diri sebagai seorang perempuan Indonesia yang menjunjung
tinggi tradisi dan adat istiadatnya. Bisa
dilihat, dalam sejarahnya Kartini menikah sebagai seorang istri yang melayani
suami tetapi juga mempunyai peran di masyarakat secara nyata. Begitu juga dengan para Kartini muda
Transmart Carrefour yang saya kenal. Kedua peran untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada pembeli itu ternyata dibarengi dengan semangat memberi kasih
sayang yang sangat besar kepada keluarganya di rumah terutama untuk pendidikan anaknya.
Dalam
sejarah hidup Ibu Kita Kartini memang tidak ditemukan bagaimana beliau memberikan
kasih sayang dan mendidik anak dalam keluarga. Karena empat hari setelah
melahirkan anak pertamanya, RM Soesalit beliau wafat di usia yang sangat muda
25 tahun pada tanggal 17 September 1904. Namun, apabila kita menelisik isi
surat-surat Kartini bisa dilacak bagaimana perhatian Kartini terhadap keluarga.
Dalam surat Kartini yang dikirimkan kepada Prof Anton dan istrinya pada 4
Oktober 1902, -atau sekitar dua tahun sebelum beliau wafat- Kartini menuliskan,
“Kami di sini memohon diusahakan
pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali kami menginginkan
anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya.
Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita,
agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam
sendiri ke dalam tangannya;menjadi ibu, pendidik manusia pertama”
Dengan
adanya fakta adanya surat ini menunjukan bagaimana Ibu Kita Kartini ingin para
wanita yang akan menjadi seorang istri dari seorang suami dan ibu dari
anak-anaknya menjadi berpengetahuan dan menjadi guru. Sebagaimana perjuangan
Kartini menjadi guru dalam arti yang sebenarnya dengan mendirikan sekolah dan
mengajarkan ilmu kepada anak-anak perempuan yang pertama di Nusantara. Kemudian
mendidik para perempuan itu yang nantinya akan menjadi guru dalam arti sebagai
pendidik pertama bagi anak-anaknya di dalam rumah. Kemudian juga menjadi perempuan
pekerja yang cerdas sebagaimana saya menemukan para Kartini Muda di Transmart
Carrefour Solo ini.
Bagaimana Kartini Muda di Transmart
Carrefour Solo ini cakap menjadi pramuniaga, menjadi guide bagi para customer adalah buah dari perjuangannya melalui
pendidikan yang diraihnya untuk mendapatkan ilmu, pengetahuan, ketrampilan dan etika
yang baik. Hal ini sejalan dengan
perannya sebagai seorang ibu yang mengajarkan pendidikan bagi anaknya yaitu
pertama dan utama adalah peran dalam mengajarkan ilmu untuk anak-anaknya. Karena
ibu sebagai “madrasah” (sekolah)
pertama sebagaimana isi surat di atas,”...
agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam
sendiri ke dalam tangannya;menjadi ibu, pendidik manusia pertama” dan
pendidikan ketrampilan yang akan menjadi modal dan bekal menyongsong masa depan
anak adalah dengan membaca dan menulis. Anak tidak hanya penting untuk
diajarkan untuk membaca karena itu adalah sumber keilmuan yang utama. Namun,
juga menuliskan gagasan-gagasannya mengenai berbagai hal. Baik itu catatan
dalam urusan keluarga, juga catatan-catatan ide besar untuk memajukan
masyarakat dan dunianya.
Dan
keyakinan kuat saya itu pasti bisa dilakukan oleh para Kartini Muda Transmart
Carrefour karena kecakapan yang mereka miliki dalam urusan catat dan mencatat
berbagai kebutuhan para customernya. Bahkan tidak hanya mencatatnya tetai juga
selalu hafal dimana letak barang kebutuhan para customer. Sehingga ketika
ditanya dimana letak barang A misalnya. Maka merekapun diiringi dengan senyuman
manis akan memberikan jawaban yang cepat
dan tepat. Juga ketika saya bertanya mengenai kualitas dan harga suatu barang
yang akan dibeli, pasti dijawab dengan bernas dan cerdas. Sehingga para
customer seperti mendapatkan “bimbingan” dari para guru Kartini Muda Transmart
Carrefour untuk memilih barang kebutuhan yang tepat bagi keluarganya. Sebagaimana pengalaman yang selalu saya temui
ketika belanja di Carrefour. Mereka adalah para Kartini Muda yang tidak hanya
bisa melayani tetapi juga bisa memberikan solusi terbaik bagi para customernya
dan juga kepada keluarganya.
Sekali
lagi, Ibu Kita Kartini telah menuliskan sejarahnya dan dapat diambil pelajaran
untuk kita semuanya. Pelajaran yang dapat dipetik oleh para perempuan sebagai
bekal menjadi wanita profesional sekaligus bekal membina anak-anak yang akan
menjadi penerus cita-cita pejuang bangsa. Semoga, para Kartini Muda Transmart
Carrefour mampu mengukir sejarahnya masing-masing dengan menjadi pramuniaga
yang profesional sehingga menjadi “guru” bagi para customer juga sebagai guru
bagi anak-anaknya sehingga pada akhirnya menjadi soko guru peradaban manusia.
Amin
Ditulis Oleh: Nunik Nurhayati (Member Carrefour, Seorang istri dan
Ibu dari dua orang putri, relawan Komunitas Peduli Perempuan dan Anak
(KPPA) Benih Surakarta)
Foto diambil dari FB Carrefour Indonesia