Judul diatas adalah tema materi sekolah Pra nikah KPPA Benih untuk sesi ke -4 bulan pertama. Dan tema itu mendaulat saya menjadi pembicaranya insyaalah, besok minggu, 1 desmber 2013. Wattss?? manten baru jadi pembicara SPN? oke, ini tantangan atau mungkin lebih tepatnya pembuktian hasil kontemplasi waktu lajang sering galau atau suka galau. hehe, ((sama aja :D. ))
Jadi, paket sekolah pra nikah KPPA Benih adalah 3 bulan dimana bulan pertama adalah 'Rethinking ur marriage', bulan ke dua 'how to be good wife', dan bulan ke tiga 'how to be good mom'. Tapi, Sekolah praikah ini tidak menjamin pesertanya akan jadi the perfect wife and mom. Ini cuma bagian dari usaha-effort-ikhtiar, karena yang namanya jadi istri dan jadi ibu adalah kuliah seumur hidup. Mata kuliahnya adalah semua yang terjadi sehari-hari. Banyak Banget. Bahkan kalau jadi judul penelitian bisa jadi berbendel-bendel. Parameter keberhasilan jangka pendeknya adalah apakah hari itu berhasil bersabar dan bersyukur. dan parameter jangka panjangnya? Surga.. Nilainya, wallahualam, transkripnya nanti baru bisa dilihat di akhirat, setelah di wisuda jadi almarhumah.. Semoga kita semua khusnul khotimah dan meninggalkan generasi-generasi yang khusnul khotimah juga yaa..aamiinn.
Oke, kelihatannya menyenangkan ya beraktifitas jadi istri dan Ibu? Hari-hari dipenuhi canda tawa anak-anak yang lucu dan suami yang menyayangi sepenuh hati dan suka ngasih kejutan mawar dipagi hari lengkap dengan kecupannya yang hangat. makanya, wajar kan kalau yang belum menikah (lajang) jadi galau gara-gara belum nikah2? Oke sepakat. itu wajar. fitrah. Tapi kalau yang dibayangkan jadi istri dan ibu seperti yang diatas itu namanya nonton sinetron itupun kalau tidak ada peran mertua yang jahat dan suka ngasih racun ke minuman menantunya yang lagi hamil biar menantunya keguguran, gak bisa ngasih keturunan terus anaknya ada alasan nikah lagi sama perempuan pilihan ibunya yang lebih cantik dan lebih kaya. Sinetron banget kan.. :D
Berarti, Galau itu boleh ya? kalau menurut saya iya. Boleh banget. Malah, saya kurang begitu sepakat kalau jadi anti galau. terlalu berat, karena itu melawan fitrah. Sama halnya dengan kalau haus anti minum. bahaya.. atau kaya iklan provider yang jinggle nya anti lelet. Kenyataannya bisa lelet juga kan apalagi kalau hujan :D jadi bohong ya iklannya? makanya jangan bohong pun dalam hal galau. Kalau memang galau, akui saja kalau sedang galau. Karena solusi di awal itu adalah saat kita menyadari kalau kita sedang bermasalah(galau), kemudian tau apa sih masalahnya, dan setelah itu otomatis akan mudah cari solusinya?. Insyaallah galaunya tidak akan berkepanjangan, Malah bisa jadi tambah pinter dan tambah Sholehah. :)
Pertama, galau itu fitrah. wajar. normal. karena kita manusia, bukan malaikat. Galau itu gelisah, sedih, marah, sebel, bahkan bingung apa yang sebenarnya terjadi. dan itu semua bagian dari rasa, perasaan, sama halnya dengan senang, bahagia. Saya bukan ahli siroh, tapi yang saya ingat Rasulluloh pernah sedih saat mengingat akan jumlah umatnya kelak yang seperti buih dilautan, atau Umar RA juga pernah sedih waktu ingat pernah membunuh anak perempuannya. Well, galau mereka elit, substansif. tapi level apapun galau itu intinya sama. galau itu wajar dan normal.
Kedua, galau itu jadi wajar kalau pas galau itu baik-baik aja bahkan setelah galau jadi sehat dan bahagia. dan jadi ga wajar kalau gara-gara galau bisa sampai bikin heboh satu rumah atau satu RT gara-gara harus telepon ambulance untuk dibawa ke IGD entah itu IGD RSUD gara-gara muntah-muntah parah karena asam lambung yang meningkat drastisss atau IGD RSJ gara-gara bikin ulah ngisengin orang sekampung tanpa alasan yang jelas. (jangan sampai ya..)
Ketiga, Jadi jelas ya, kenapa boleh galau? asal untuk kontemplasi, evaluasi, muhasabah, biar bisa lebih baik. Dan pastinya tidak berkepanjangan.
And then, kalau lajang galau? saya pernah, sering mungkin. banyak faktor dan alasan. kadang karena teman-teman seangkatan sudah menikah dan punya anak, atau karena ada ikhwan yang terdeteksi PHP :D, atau karena ikhwan yang kita idam-idamkan selama ini menikah dengan teman sendiri :'( , atau karena teman2 sudah pada lulus, bekerja, berprestasi, dan saya masih sibuk ini itu. tapi saya bersyukur..bersabar karenanya, dan berikhtiar lebih karena pacuannya.
- Jujur dan akuilah jika kamu sedang galau. cari penyebabnya, bisa karena PMS, kecapekan, laper, atau mungkin cuma haus. Atau bisa juga karena faktor psikis entah internal atau eksternal.kalau sudah tahu penyebabnya, langsung cari solusinya. jangan lama-lama apalagi sampai terlarut-larut. Move on, guys :)
- Kita tau apa yang terbaik untuk kita sendiri. Tulislah apa yag dirasakan entah menulis dengan gaya apa adanya atau tersirat. entah hanya menulis masalahnya atau menambahkannya dengan catatan hikmah. entah disimpan dalam folder pribadi atau diupload di sosial media. You are what you do :) dan ini soal image > penting.
- atau ceritakanlah pada orang yang dipercaya, bukan ke semua orang. yang ada orang jadi ga simpati gara-gara aneh melihat kelakuan kita yang suka mengeluh kesana-kemari. Carilah orang yang memang sudah memahami kita atau mungkin dia bisa memberikan solusi. (bagi kebanyakan perempuan, bercerita adalah 1/2 langkah dari penyelesaian masalah)
- galau itu biasanya karena banyak waktu luang, soalnya kalau banyak agenda jadi ga sempet galau, sudah kecapekan..hehe maka, kalau luang, cari aktivitas atau hobby yang menyenangkan dan sangat ingin kamu lakukan. Merajut, memasak, menjahit, menulis, melukis, jalan-jalan atau beres-beres rumah. berilah kepada kerabat apa yang kita kerjakan, karena saat kita semangat memberi ke orang lain, saat itulah energi negatif beralih menjadi energi positif. Karena hukum energi tidak dapat dimusnahkan. dia hanya berubah bentuk. sama halnya seperti waktu. jika tidak digunakan untuk hal yang positif maka akan terpakai untuk hal yang negatif. Kalau perlu murojaah, terus direkam, terus rekamannya diberikan kepada teman untuk latihan murojaah.. subhanallah.. yang pastilah lakukanlah yang bermanfaat dan berikanlah ke orang lain.
- Ikut KPPA Benih, hehe.. rajin dateng ke SIMAK biar dapet ilmu parenting. bekal buat pasca nikah, jadi setelah nikah ga sempet galau gara-gara uda nabung ilmu. Atau ikut komunitas-komunitas bakat yang lain karena disana biasanya ada sharing ilmu dan karya, bahkan akan saling mengapresiasi. Dunia ini tidak sesempit yang dibayangkan :D
- Selamat bergalau. manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya untuk menggalau mumpung masih lajang. Tapi galaunya yang produktif, biar terlatih dan teruji untuk mengubah galau menjadi karya manfaat. Karena, Setelah menikah banyak faktor yang lebih bikin galau. Jadi kalau tidak terbiasa mengendalikan si galau sejak dini nanti bisa jadi istri yang tidak oke dan jadi ibu yang tidak menyenangkan karena suami dan anak-anaknya jadi repot dan malu punya istri /ibu yang hobinya hening bahkan heboh gara-gara galau yang berkepanjangan.
- dan terakhir yang terpenting, berdoalah dan bertawakkallah. semoga kegalauanmu menambah keimanan mu pada-nya. dan itu adalah galau yang barokah. bersyukurlah. :)
"do the best what you can do now, karena percayalah apa yang kamu lakukan sekarang, sesungguhnya juga sedang ia lakukan sekarang. entah siapapun ia, entah dimanapun ia. Jadi berfokuslah pada apa yang kamu lakukan bukan pada-siapanya. karena ia yang milikmu adalah ia yang akan datang saat kamu sedang berada dikondisi yang terbaik. "
*ditulis untuk disampaikan dalam Sekolah Pranikah KPPA Benih, Insyaallah Minggu 1 desember 2013
* Nunik Nurhayati, Sekretaris KPPA Benih
No comments:
Post a Comment