Tuesday, 20 April 2010

dadar vs ceplok

jadi inget pas nungguin farin kemarin pendadaran (ujiang sidang skripsi). si wiwik bilang :
pasti si farin lulus lah nun..kan uda di-dadar
lantas saya pun menjawab:
kenapa gak di-ceplok aja?
ok, ini bukan soal telor dadar atau telor ceplok. tapi ini tentang ujian hidup yang paling takut dilewatin mahasiswa pada umumnya. SIDANG PENDADARAN SKRIPSI.

jadi inget kata dosen saya kemarin:
kenapa ya, 70% mahasiswa mengambil skrispsi hukum bagian acara. sedangakn hukum internasional tidak ada 1% nya?
teman2 saya pun (berdasar riset langsung dilapangan) menjawab:
soalnya kata teman2 skripsi bagian hukum acara cepet.. pembimbing nya gampang, data nya juga mudah di cari.. pas sidang pendadaran juga gak sulit. 2 bulan pasti selesai. kalo hukum Internasional, datanya sulit, bimbingan lama, analisa nya juga susah..belum literatur nya kebanyakan bahasa inggris. minimal 2 semester baru jadi.
dosen saya pun menjawab lagi:
kalo bikin skripsi, jangan asal-asalan... yang sempurna. skripsi kan jadi referensi ilmiah banyak orang.. lagi juga beberapa tahun lagi kalo kamu liat-liat lagi skripsi mu, kamu akan menyesal karena ternyata skripsi mu jelek. dan kamu akan mempertanyakan kenapa skripsi asal-asalan kaya gini saya bisa lulus ya.. skripsi kan maha karya untuk maeraih gelar strata-1. jadi sebisa mungkin sempurna..
bener juga dosen saya ini. saya jadi inget ceplok vs dadar. telor ceplok kan buatnya gampang. cuma di ceplo trus dikasih garem dikit uda jadi.. beda sama telor dadar padang yang banyak bumbunya en tebel2..
enakan mana hayyo.. telor ceplok apa telor dadar padang? secara, dari harganya aja mahalan telor dadar padang yaa...
>>waa jadi ngomongin makanan, jadi mau masak nih. inget nun..skripsi..skripsiii<<

nah itulah arti pendadaran sesungguhnya. saat skripsi tidak hanya dilihat saat ujian sidang skripsinya aja. tapi proses pembuatan skripsinya. data yang valid, analisa yang tajam, metode yang tepat, pembahasan yang lugas, dan penulisan yang sempurna.
beda kan...sama skripsi yang di ceplok. asal copy paste atau bayar orang untuk bikin tu skripsi. waaa.. ilmu pengetahuan kan mulia. karena Allah akan menaikkan derajat orang2 yang berilmu.. lagi juga Allah kan melihatnya proses bukan hasil.

mungkin itu ya..sebabnya. kenapa ujian sidang skripsi sering kita sebut pen-dadar-an. bukan pen-ceplok-an.

Solo, never ending fighting
semangat menyelesaikan skripsi dengan baik.
ganbatte!!

oya, skripsi saya bukan hukum acara dan bukan pula hukum Internasional... tapi hukum tata negara dan semoga bisa selesai dengan baik.. mohon doa nya.


"ANALISIS WEWENANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA DALAM MEMBUAT PROGRAM LEGISLASI DAERAH UNTUK PENGEMBANGAN FUNGSI LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA"



bismillah..... hanya kepada Mu-lah kami memohon.. dan hanya kepada Mu-lah kami meminta..

Allahumma amien ya Allah..




2 comments:

  1. hmmm,,
    tentang ketatanegaraan ya..
    panjang amat judulnya

    alasan knp Hk. Internasional jg jarang diambil krn bs jd data yang diambil jauh dr solo
    lebih condong ke data pustaka.
    wallahu a'lam jg ding.


    dulu, skripsi ambil judul singkat
    PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT SEBAGAI LEMBAGA PEMBUAT UNDANG-UNDANG DI INDONESIA

    singkat padat jelas. :D
    dikerjakan dalam waktu singkat (2 bulan) penuh perjuangan, padat (ga terlalu tebal tp jg g terlalutipis. jelas dalam simpulan)
    diuji di depan Dekan..

    merasa enjoy dg ujian.
    g ngerasa tegang
    malah lebih kayak diskusi.

    *ternyata beneran anak hukum

    ReplyDelete